Capítulo 158: T-shirt.

Mentari semakin terik saja meski cukup menguntungkan bagi sepasang manusia yang memang tak membawa pakaan ganti, efek setelah melompat ke air danau adalah tubuh yang basah, true. Mereka duduk di ujung dermaga seraya menikmati panas mendera, rasanya nyaman-nyaman saja saat salah satunya merasa intuisi merasuk beberapa waktu lalu, harusnya ia tak perlu menerima—apalagi sampai menuntut, tapi alam bawah sadarnya menekan semua.

Rachel tak ingin munafik, ia merasakannya saat kecupan Leo berubah menjadi gelenyar berbeda, bukan lagi asing, ia pernah merasakannya, apa kali ini hadir lagi? Saat wajah mereka sama-sama mengurai jarak, hanya tatapan sendu yang Rachel perlihatkan, ia memutuskan menepi dan naik ke daratan seraya memeluk lengan, semuanya basah tanpa kecuali.