Longinus mengernyitkan dahinya, walaupun nilai buronan tidak menjadi tolak ukur kekuatan seorang bajak laut, tapi secara umum ini menjadi penilaian terbaik, nilai buronan sebesar itu untuk kategori permulaan Grand Line sudah cukup mencengangkan.
walaupun sebelumnya dia pernah membunuh bajak laut, tapi itu hanya bajak laut bernilai 23 juta beli, tapi nilai buronan 37 juta beli merupakan sebuah hal berbeda, terlebih lagi badak raksasa dapat dibilang cukup terkenal diperairan ini, dia berkali-kali meloloskan diri dari kejaran angkatan laut bahkan melakukan pembantaian pada beberapa kota sebagai bentuk balas dendam pada angkatan laut.
"kak longinus, kitaaa.... apa yang harus kita lakukan sekarang?" melihat longinus melamun begitu, ia memberanikan diri bertanya
"tentu saja kita akan.... bunuh mereka"
"ah?" mata fitz terbelalak mendengar jawaban longinus, walaupun ia tahu longinus iti kuat dan pernah membunuh banyak bajak laut yang akan merampok kotanya, tapi kali ini mereka berbeda levelnya.
melihat longinus yang mulai berjalan meninggalkannya, ia segera menyusul sambil berteriak "kakak tunggu aku...."
----
Darah membasahi permukaan tanah, puing-puing rumah berantakan, layaknya gerbang neraka baru saja terbuka disitu.
"Master Alex, kami dapat memberikan semua harta benda kami padamu, tapi tolong biarkan kami hidup" orang tua itu jatuh ke tanah dan memohon dengan putus asa
"tidak walikota, kita akan hajar mereka" teriakan beberapa warga yang enggan menyerah datang dari kerumunan dibelakang walikota
"diam" walikota tua itu memarahi warga dibelakngnya kemudian kembali memohon "master Alex, kamu bisa ambil semua harta yang ada di kota dan aku bersumpah tidak akan melaporkan apapun pada angkatan laut tentang keberadaanmu, tapi tolong jangan bunuh kami"
"Hahaha biarkan kalian pergi? aku telah mengatakannya, setiap kali angkatan laut memburuku maka aku akan membantai 1 kota, orang tua jikapun kau ingin menyalahkan, maka salahkan angkatan laut hahaha" Alex si kapten bajak laut itu tertawa dengan sinis
"sekarang, biarkan aku ... " pemukul besar yang ada ditangan Alex diangkat, seakan hendak memukul orang tua itu menjadi gumpalan daging
Bang!
ketIka warga kota hendak melakukan perlawanan, sebuah bayangan hitam jatuh dari langit, tubuh besar Alex pun terpental hingga beberapa meter, ternyata itu adalah ulah longinus yang melompat dari atas atap rumah dan melakukan pukulan
"itu.... longinus, dia berhasil memukul alex hingga terpental!" beberapa warga kota berbisik, merasa tidak percaya akan kejadian yang terjadi di hadapannya.
"bagus sekali kak longinus, apanya yang badak raksasa, toh dipukul aja mental hahaha"
sekumpulan pengintai berkata dengan bangga.
"gila, kapten dikalahkan oleh anak usia 12 tahun" seorang anggota bajak laut berkata secara reflek.
selanjutnya anggota yang berbicara tadi berkeringat dingin, kakinya gemetar dan melihat ke kepulan asap yang belum hilang sambil berkata secara tergagap "kaa... kaaapten, aku tidak bermaksud begitu"
Bang!
sebuah pemukul melayang dari kepulan asap tadi dengan sangat kencang mengenai kepala orang tadi, hingga membuat kepalanya terputus.
orang-orang gemetar ketakutan, mereka sampai tidak sanggup bernafas seperti dihimpit batu besar tidak terlihat.
"bangsat kau berani memukulku! kau tak tau tak ada yang berani memukulku hingga saat ini" Alex mendekat selangkah demi selangkah dengan muka penuh emosi
"ya dulu tidak, sekarang kan ada" longinus berkata dengan senyum hangat, sambil berfikir, rumornya alex ini seorang pemakan buah iblis zoan, nampaknya rumor ini benar, soalnya bagaimana mungkin pukulan yang bisa membunuh seaking, tetapi tidak berarti apa-apa padanya"
jawaban longinus membuat alex diam terpaku, amarahnya meledak bahkan kata-kata yang akan dikatakannya pun telah dilupakan, terbakar emosi ia menerjang ke arah longinus dengan cepat.
dengan kecepatan begitu, jarak beberapa belas meter hanya dalam kedipan mata, melihat longinus nampak takut dan tidak bisa merespon dengan cepat, alex tampak tenang dan menambah kekuatan pukulannya.
longinus bergerak saat sebuah tinju berada dihadapannya, dengan membuat kepalanya sedikit kekiri, tinju tadi hanya menghasilkan angin yang cukup kuat, longinus dengan cepat menekan bahu kanan alex hingga terdengar suara patah, tanpa menunggu alex teriak ia langsung meluncurkan tendangan dengan lututnya ke arah perut alex.
baik warga kota falling leaf town dan anggota bajak laut melihat secara jelas muka alex yang kesakitan, matanya melotot seperti ikan mati, semua orang melihat bahwa rasa sakit itu melebihi ketahanannya.
tapi itu belum berakhir, dengn cepat longinus meraih bahu alex dan menjatuhkan tubuh besar alex ke tanah, dalam perspektif lain mungkin duel keduanya seperti semut melempar gajah, tetapi tidak ada yang tertawa saat ini.
selain para bocah pengintai yang setiap hari bersama longinus, tidak ada yang berfikir seorang 'badak raksasa' Alex seorang bajak laut terkenal akan dikalahkn bocah 12 tahun, ini bahkan kedengaran lebih aneh dari cerita fantasi.
wajah longinus tampak tidak berubah, tapi badannya segera mundur, dia melihat seekor badak raksasa berukuran 5 meter keluar dari kepulan asap, satu cula yang berada dihidungnya tampak lebih tajam dari pedang biasa, jika saja bukan karena kemampuan longinus memprediksi bahaya mungkin ia akan tercabik cula itu.
"moo... monster" warga kota yang telah bergembira nampak kembali ketakutan dengan perubahan besar pada alex.
"bodoh, itu adalah kekuatan asli kapten, inilah kehebatan bajak laut badak raksasa" bajak laut yang tadinya diam kecewa kembali berteriak.
"tubuh orang ini tidak lebih kuat dari seaking jadi dia tidak mungkin bisa mengalahkan kak longinus" para bocah pengintai tetap yakin dengan longinus.
"kampret, sepertinya aku terlalu meremehkanmu, tapi malang sekali, kamu akan tau bagaimana kekuatan iblis sesungguhnya" alex berkata sambil kakinya dihempaskan ke tanah layaknya badak yg akan menyerang.
"jangan terlalu banyak berkata, itu hanya membuatmu terlihat lemah" bahkan dalam situasi menghadapi musuh tangguh seperti alex, longinus tetap tenang dengan senyum hangat di wajahnya.