"Andres, mamamu menelepon." Zizi memberi tahu.
"Angkat saja." Suruh Andres.
"Aku malu." Akunya.
"Tidak apa-apa. Mama senang mendengar suaramu." Kata Andres meyakinkannya.
Zizi mendesah lalu mengangkatnya.
"Halo, tante." Zizi memberi salam dengan suara yang dipaksanya terdengar riang.
"Zizi? Apa kabar?"
"Baik, tante." Zizi menjawab sambil menoleh pada Andres yang tersenyum ke arah jalan di depannya.
"Syukurlah. Andres kemana?"
"Ada, tante. Lagi menyetir."
"Kalian sedang keluar?"
"Iya, tante."
"Keluar kemana?"
"Ini sedang ke restoran."
"Kalian dari rumah?"
"Tidak, tante. Barusan kami dari pulau Madura."
"Pulau Madura?"
"Oh, tadi kami pergi sebentar ke pulau Madura. Ini sudah balik dan Andres mau mampir ke restoran Spanyol favoritnya."
"Kalian sedang jalan-jalan?"
Zizi tersenyum lalu tertawa, "iya."
"Jalan-jalan kemana saja?"
"Tadi ke pantai Kenjeran lalu menyeberang ke pulau Madura. Itu saja."
"Kenjeran Lama?"
"Iya, tan."
Teruntuk someone special [tertawa], kamu pasti senang klub Sepakbola favorit Andres sama denganmu [tertawa lagi].
Vamos mi Sevilla!!!
Vamos campeon!
.
Nama klub sepakbola Eropa favoritmu atau pasanganmu disebut Zizi gak sih? Kalo gak, berarti kurang populer jajaja [peace V, jangan marah]
.
.
.
Terima kasih untuk semua dukunganmu!
Aku menyayangimu!