Berbaring sambil menatap langit-langit kamar yang baru ditempati beberapa hari membuat dada Gina semakin sesak, air mata Gina kembali mengalir tanpa suara membasahi bantal yang menjadi sandarannya. Gina masih berharap kalau semua ini hanya mimpi, beberapa kali Gina mencoba memejamkan mata berharap ketika bangun semuanya masih baik-baik saja. Tapi harapan hanyalah tinggal harapan, kenyataan yang pahit tetap melingkupinya.
Bayangan akan bisa hidup bahagia bersama suami dan anaknya sirna, mimpi sederhana Gina hancur tanpa bersisa. Sebuah mimpi yang menjadi keinginan Gina sejak dia masih kecil, melihat ibunya berjuang seorang diri untuk membesarkannya bertahun-tahun membuat Gina hanya mampu bermimpi akan memiliki keluarga yang utuh, keluarga kecil yang hidup bahagia dalam kesederhanaan. Tapi takdir berkata lain, dalam waktu singkat hidup Gina berubah drastis setelah kematian ibunya.