Massimo tersenyum, perlahan lelaki itu berjalan mendekat ke arah Gina. Ketika sampai di depan Gina secara perlahan Massimo meraih wajah Gina, membelainya dengan lembut dan berhenti di bibir Gina yang basah. "Aku ingin kau menggunakan mulutmu."
"Aku tidak mau."
"Apa?"
"Perutku sedang tidak nyaman, Massimo," ucap Gina pelan menolak permintaan Massimo dengan sangat hati-hati.
Massimo menyipitkan mata, ingatan akan kejadian di restoran tadi siang ketika Gina tiba-tiba muntah saat dirinya memaksanya untuk makan lebih banyak langsung membuat Massimo mengutuk dirinya sendiri.
"Kalau begitu lepas semua pakaianmu!"
"Massimo..."
"Aku tidak suka aroma Lucas yang tertinggal padamu saat ini karena tadi sempat menggendong anaknya," ucap Massimo ketus.
"Eh?"
Massimo langsung melipat kedua tangannya di dada. "Cepat mandi dan bersihkan dirimu sebelum aku berubah pikiran dan..."