Sudah hampir lima menit Gina menutupi mulut dengan kedua tangannya saat melihat makam ibunya yang sudah dirapikan, batu nisan berbentuk salib yang terukir nama Sandra Garcia pun di cat seperti baru. Beberapa tangkai bunga mawar juga sudah tertata rapi di dekat batu nisan.
"Kenapa hanya berdiri, kemarilah," ucap Massimo pelan seraya mengulurkan tangannya pada Gina untuk mendekat.
Dengan mata berkaca-kaca Gina meraih tangan Massimo dan mendekat ke arah batu nisan sang ibu, tanpa bicara Massimo memberikan satu buket bunga mawar pada Gina. Begitu menyentuh buket bunga yang diberikan Massimo perlahan Gina berlutut dan terduduk di rumput tepat disamping nisan berbentuk salib dengan kepala tertunduk. Karena tidak mau mengganggu waktu Gina bersama ibunya, Massimo mengajak Martin menjauh dari makam. Massimo ingin memberikan sedikit privasi pada Gina.