"Kamu bilang sudah sembuh, kuat dan tidak sakit lagi." ucap Gladys masih dengan tertawa.
"Ya...ya... baiklah, terserah kamu saja kapan kamu membawa aku pulang." ucap Jeevan dengan tatapan merajuk.
Gladys tidak bisa menahan tawanya melihat Jeevan yang merajuk.
"Kamu ingin pulang kapan Jeev?" tanya Gladys seraya menangkup wajah Jeevan.
"Kalau aku mau pulang sekarang, apa kamu akan mengabulkannya?" tanya Jeevan sambil memicingkan matanya.
Gladys terdiam kemudian mengusap lembut wajah Jeevan.
"Apa itu tidak terlalu cepat Jeev? jahitan kamu masih basah. Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada jahitan kamu?" tanya Gladys dengan wajah serius.
"Ada Dokter Diaz yang bisa datang setiap hari untuk memeriksaku. Dokter Diaz juga punya Assisten perawat yang bisa menjagaku dua puluh empat jam di rumah." ucap Jeevan dengan alasan yang kuat.
"Hem... begitu ya?? jadi kamu lebih senang di jaga perawat selama dua puluh empat jam dari pada aku yang menjagamu?" ucap Gladys dengan tatapan melotot.