selesai pekerjaan aku langsung ketempat parkir menuju mobil Fabio dan ternyata beneran dia udah nunggu aku sambil main hpnya.
akupun membuka pintu mobil dan masuk kedalem
" lama yah... nunggunya? " ucapku begitu duduk disampingnya
" lumayan... tapi udah kelarkan kerjaanya, ya udah kita berangkat ke mall buat beli perlengkapan rumah sama kebutuhan drumah udah pada abis" ucapnya mulai menyalahkan mobil dn melaju meninggalkan rumah sakit menuju ke mall terdekat.
sesampainya di mall fabio menggandeng tangan difannya setelah keluar dari mobil namun difannya malah melotot tanda tak suka takut hubungannya terus ekspose nantinya drumah sakit.
" aku ga mau ada yang melihat kita saat kamu menggandeng tanganku " ucap difannya
" ayolah kita udah sah jadi suami istri way not...? " ucap fabio
" karena pernikahan kita rahasia, aku ga mau membuat pamornya jatuh drumah sakit karena menikah denganku... yang hanya orang biasa tak berkelas" ucap difannya
" aku tidak peduli... aku hanya mau menikah sekali seumur hidup ku tanpa ada perpisahan" ucap fabio lantang
" tapi... "
" ga ada tapi, kau tetap istriku selamanya suka atau pun tidak kita harus menjaga hubungan kita berdua agar tetep saling percaya dan menjaga satu sama lain... meski apapun yang terjadi kelak" ucap fabio
" tapi.. kamu ga mengenalku ataupun tahu apa-apa tentangku di masa lalu" ucapku
" tidak peduli apa yang terjadi dimasa lalu yang terpenting sekarang dan smasa yang akan datang aku tetap bersamamu dalam suka maupun duka " ucap fabio sambil memegang kedua tangan difannya untuk meyakinkan istrinya agar percaya semua ucapanya
" makasih sudah mau menerimaku dengan segala kekuranganku... kau tahu kalo aku masih sekolahkan dan belum lulus SMU? " ucap difanya
" yes.. I now... apa masalahnya dengan itu kamu bisa bekerja sambil sekolah sampai kau lulus dan menempuh pendidikan yang lebih tinggi aku akan selalu mendukungmu untuk itu" ucap fabio
" makasih untuk segalanya.... makasih karena telah datang dalam hidupku yang penuh dengan penderitaan ini" ucap difanya mulai mengeluarkan air matanya
" ayolah kita kesini untuk belanja bukan untuk bersedih hapus lah air matamu... kerena mulai sekarang kamu harus tersenyum bahagia tak lagi mengingat masa lalu... ayo kita masuk karena waktu terus berjalan" ucap fabio sambil menghapus air mata istrinya lalu menariknya masuk kedalam mall
didalam mall fabio membawa difanya kedalam supermarket yang ada dalam mall untuk membeli segala keperluan apartemennya
sambilan memilah bahan sayuran dan buah yang masih segar dan beberapa keperluan lainya.
" aku mau mengambil beberapa keperluan kita kamu dsini dulu sambil melanjutkan memilahnya " ucap fabio meninggalkan difanya lalu mencari beberapa barang yang dia perlukan.
setelah selesai memilih sayur dan buah difanya menuju Conter meet memilah daging ayam sebanyak dua ekor dan meminta untuk dipotong
dan membeli daging giling dan filet ayam daging sapi serta ikan segar untuk keperluan beberapa hari kedepan saat dia mulai memilih daging pundaknya terasa ditepuk seseorang saat menoleh ternyata itu Siska teman satu sekolah yang selalu membulinya.
" waw banyak sekali yang kau beli... apa kau sanggup membayarnya dengan uangmu" ucap Siska meremahkan
" menurutmu bagai mana?.... apa aku sanggup apa tidak? " ucapku
" menurutku kau akan mengembalikan semuanya nanti pas dikasir karena uangmu yak cukup membelinya.... hahahahah " ucap Siska tertawa keras
" kita lihat saja nanti... sampai jumpa lagi " ucap difanya pergi dari hadapan Siska yang begitu tidak suka padanya padahal difanya ga pernah merasa punya masalah dengan Siska sedikitpun ataupun menyinggungnya
memcoba mendorong troly ke arah pembalut dan keperluan lainya yang berfikir kalau dia kan menemukan fabio disana.
setelah terasa cukup keperluan ya ada di troly difanya mencari fabio namun menemukannya sedang berbincang dengan seseorang yang terbilang cukup mesra dan dengan canda tawa yang jarang sekali dia lihat selama mengenal fabio
" aku samperin.... apa ga ya? " ucap difanya pelan penuh keraguan takut pembicaraan mereka terganggu karena kehadirannya.
" kayanya mereka sangat akrab dan begitu bahagia... " ucap difanya lirih
difanya mencoba mengalihkan pandangannya ketempat lain mamun terhenti karena tarikan d pinggan nya yang membuatnya tak berkutik
" udah memilihnya.... oh ya perkenalkan ini istriku dan ini temanku kuliahku Silvia... sayang" ucap fabio
" hallo... difanya" sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman namun tak ada sambutan samasekali
" kukira kamu masih single bio... tapi nyatanya udah ada pendamping... " ucap Silvia getir
" yes I am.... " ucap fabio enteng
"ok nice to meet you Silvia... aku harus kembali melanjutkannya masih bnyak yang haruss kami beli.. " ucap fabio lalu pergi menggandeng tangan difanya
" apa aku menggangumu... " ucap ku
" tidak.... apa ini sedah semunya kita langsung kekasir untuk membayar dia troly ini... " ucap fabio lalu mendorong troly satunya lagi kekasir d ikuti oleh difanya.
setelah membayar mereka langsung menuju parkiran dan pulang ke apartement. didalam mobil tampa ada pembicaraan hening sampai d apartement fabio dan difanya sibuk menyusun belanjaan ke tempatnya dan ke kulkas. setelah selesai difanya memasuki kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian begitu pula dengan fabio.
setelah selesai berganti baju difanya mulai memasak untuk makanan malam.
saat sedang sibuk memasak ada tangan yang melingkar d pinggangnya
" fa... aku sedang memasak untuk makan malam kita " ucap difanya
" biarkan sebentar saja aku seperti ini... " ucapnya lirih
" kenpa denganmu... apa ada masalah" ucap difanya
" dia mantanku waktu kuliah dan saat kami putus aku mencoba tegar dan menyelesaikan kuliahku sampai S2 dan dengan gelar profesorku untuk mengalihkan semuanya kenanganku bersamanya"
ucap fabio lirih
" lalu... " ucap difanya makin perih rasa hatinya mendengar semua itu tampa berhenti memasak
" aku senang tadi namun semua sudah berlalu karena sekarang ada kamu disisiku"
" aku bisa mundur kok kalo itu bisa membuatmu bahagia... " ucap difanya
" no... aku ga sebodoh itu kembali ke wanita yang lebih memilih kekayaan dbanding cinta tulusku"
" tapi.... diantara kita tidak ada cinta " ucap difanya
" bukan tidak ada tapi belum... sayang dan kita sama sama berusaha untuk itu " ucap fabio
difanya hanya diam sambil memasak makanan untuknya dan fabio filet ikan asam manis dan cah kangkung