Aku segera mengambil posisi di depan todoroki. Menatap berani pada pria yang menurut ku jahat.
Sesaat kakiku kembali bergetar. Keberanian ku sesaat mulai hilang. Keringat ku mulai bermunculan.
Pria itu sangat seram setelah kulihat lebih dekat..
_
_
Wajah nya sama dengan todoroki hanya dibedakan beberapa kerutan diwajah.
Dia menegakan wajahnya menatap rendah padaku..."Siapa kau?, "
..."...--".....,"Jangan berlagak jadi pahlawan anak kecil. Tubuhmu sangat lemah seperti tengkorak" ejeknya.
Hatiku terasa diremas. Benar banyak yang bilang seperti itu. Aku tetap berusaha bertahan disini.
Todoroki.. todoroki butuh pertolongan. Walaupun aku tidak kenal dia. Tetapi sekarang aku ada disini..
Selesai kan.. selesai kan!!
_
_
"Ka..kau Keluarga nya kan, ja..jangan lakukan kekerasan" seruku keras. Namun, ia hanya tertawa.
Kemudian menunjuk todoroki di belakang ku.."Huh, kau menolong anak ini. Dia BEBAL, KERAS KEPALA!!"
Aku menutup mata, dan melirik kepada todoroki. Ia hanya menunduk , matanya seolah hilang.
_
_
Tanpa sadar aku pun berteriak balik kepadanya.
"MEMANG AKU TIDAK TAU APAPUN TENTANG KALIAN, KELUARGA PUN TIDAK PUNYA. TAPI.. todoroki adalah keluarga anda ...kumohon rawat...dia..,"
Aku berteriak kemudian melembut saat kalimat akhir. Aku teringat kehidupan ku dulu sekali.
Rasanya aku sudah sangat lama sejak saat itu. Tapi.. kehangatan itu pernah kurasakan, sangat membekas..
Jadi..aku tidak bisa tahan disaat ada orang yang seperti itu. Melukai keluarga ...., padahal aku sendiri sangat menginginkan keluarga.
"Apaan sih anak an--",...Tanpa mendengarkan orang tua itu berbicara aku memotong..sungguh Tidak sopan.
Air mataku mulai keluar saat berbicara, pria itu menatapku dengan diam sama seperti ku..
"Anda tau keluarga bukan. Saya tidak punya keluarga. dulu punya tapi.. sekarang tidak ada. Mereka MATI!!. Tapi kehangatan itu masih ada. Anda dan todoroki adalah Keluarga. Jangan rusak hubungan itu"
Tes
Aku mengusap air mata di mataku. Kulirik todoroki ia terlihat menatapku dengan bengong.
Pria itu terdiam , tidak menjawab apapun, tidak marah ...dan hanya masuk kekamar.
Aku menunduk dan melihat todoroki yang terdiam. Apa aku salah?
apa aku berlebihan??
_
_
"To--" ucapan ku terpotong saat kulihat todoroki mengeluarkan air mata. Kemudian dia mulai memelukku dan kurasakan pundak ku basah karena itu .
"Namamu deku kan , terima kasih telah membelaku..terima kasih" ucap todoroki berkali kali.
Tidak kurasakan dirinya yang selalu sangat dingin dan sorot matanya yang kosong.
Dia kini menangis, memelukku sangat erat, banyak berbicara..dan hangat.
Todoroki sebenarnya sangat rapuh. Tapi ia berusaha terlihat kuat. Agar tidak terlihat rapuh. Sama seperti ku tetapi Todoroki lebih hebat dalam berkamuflase.
_
_
Todoroki berhenti menangis dan hanya diam. Aku dan todoroki terdiam . Kemudian todoroki mulai bercerita..
"Sebenarnya aku dan ayah adalah keluarga biasa. Kami hanya ayah dan anak tanpa ibu. Tapi..." tatapan todoroki berubah.
Matanya sangat datar menatap ke lantai,..."Ayah berubah"
Aku terdiam, aku penasaran dengan apa kisah hidup todoroki. Todoroki yang sempurna... todoroki yang keren ... todoroki yang sangat dingin...dan tidak berperasaan.
_
_
Todoroki menghembuskan nafas, dia terlihat sangat berat menceritakan itu. Aku langsung menyela pembicaraan nya.
"Maaf, kau tidak perlu lanjutkan, kau pasti ...ada rahasia sendiri kan", seruku. Tidak seharusnya aku memaksa todoroki.
Aku bodoh!!
_
_
Todoroki hanya menatap datar kemudian tersenyum kecil. Aku terpaku belum pernah kulihat senyum itu.
Ternyata memang benar disaat orang jarang tersenyum, disaat tersenyum lah ia paling baik.
Todoroki sangat tampan dengan senyum itu, seharusnya ia lebih sering tersenyum seperti itu.
_
_
"Kau sudah menolongku deku, kau berhasil menceritakan apa yang kuinginkan pada ayah..., terima kasih"
Aku tertegun,..."Ayah..".., "Jadi yang kau hindari kemarin itu ayahmu?"
Todoroki terlihat kaget dan hanya mengiyakan...
"Bisa kulanjutkan?" tanya todoroki lagi.
Aku hanya mengangguk.
_
_
Aku melambaikan tangan pada todoroki, sungguh itu adalah pertemuan yang luar biasa.
Terlalu luar biasa...
_
_