Baixar aplicativo
21.87% KUGAPAI CINTAMU SAMPAI KE SURGA / Chapter 7: Hari yang Indah (2)

Capítulo 7: Hari yang Indah (2)

saat Mikayla menikmati suasana di rumah Alan, Kayla mendengar seseorang memanggil Kayla, ternyata itu Alan. "Hay, ternyata disini, ayo masuk kita akan segera makan, aku akan kenalin kamu ke ortu q" ajak Alan.

Kayla mengekori Alan.

mereka memasuki ruangan bagian tengah dari rumah itu, disana terdapat meja berbentuk persegi oanjang membentang dan terdapat 6 kursi di ke empat sisinya

2 di sisi utara, 2 di sisi selatan, 1 di sisi barat dan 1 disisi timur. Nampak seorang wanita menata makanan diatas meja itu.

"ibu, kenalkan ini Mikayla bu, adek kelas Alan nanti" Alan mengenalkan Kayla pada ibunhya, Kayla mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan ibu Alan, di sambut dengan hangat oleh ibu Alan.

"Panggil saya Bi aisyah nak" pinta ibu Alan

"Baik bi" jawab Kayla.

laku keluar seorang laki laki separo baya dari salah sati ruangan di dekitar ruang tengah itu

"Itu ayah aku Kayla" ucap alan

Kayla menangkupkan Tangannya untuk menghormati ayah Alan.

Ayah Alan tersenyum mengangguk sambil menangkupkan tangannya juga.

"Ayo duduk Nak Kayla. mari kita mulai menikmati makanan ini, semoga nak Kayla tak keberatan dengan menu yang apa adanya dan murahan ini" Ayah Alan mempersilahkan pada Kayla.

"Kakak, ngereng eatoreh dhe'er kakak, (kakak, mari saya haturka makannya)" ibu Alan mempersilahkan kepada kakak iparnya ya itu Ummi Robi'ah.

"Ngereng pon lek, a reng sareng, makle jen berkat (ayo dah kita makan bersama biar makin berkat) " jawab Ummi. "nak Kayla, anggap di rumah sendiri ya? dan semoga nantinya akan benar benar jadi rumah untuk nak Kayla" goda ayah dan ibu Alan. mereka tau Alan menyukai Kayla. yang di goda dan di sindir pun tersipu, bahkan sampai tersedak bersamaan, "Duuuuuh kalian ini benar benar pasangan yang cocok. semoga Allah meridhoi kalian jadi pasangan nak" Ummi memperparah kondisi malu keduanya.

wajah mereka nenar benar merah seperti kepiting rebus.

Kayla menundukkan kepalanya tersemyum, Alan mencuri pandang pada wanita di depannya, 'HUBBY AKU INGIN MENYENTUHMU, TAPI KITA BELUM HALAL' sebuah hati mulai di dera rasa berdebar.

"sudah sudah, mereka jadi gak bisa makan dengan tenang, maafkan kami nak" kata ayah Alan.

selesai makan mereka pindah ke ruang depan...

Alan dan Kayla memilih berada di depan pintu, duduk melantai. duduk bersanding namun berjauhan.

"Kayla, boleh aku bertanya tentang dirimu dek?, maaf jika saya lancang, jaka adek keberatan tak perlu di jawab" Alan membuka percakapan

"Gak papa kak, tanyalah, insya Allah jika menurut saya tak perlu di rahasiakan saya akan menjawab." jawab Mikayla.

"Kalom boleh tau kenapa Adek datang kesini? padahal di jakarta tidak kekurangan perguruan tinggi dengan kualitas terjaminkan? " tanya alan

"Kakak mau saya jujur apa mau saya bohong? " tanya Kayla jail.

Alan Tersenyum mendengar pertanyaan itu " mau dua duanya deh" jawab Alan. Mikayla tertawa kecil.

"Taukah kakak bahwa saya pernah menikah? "

Alan menggeleng sesikit terkejut. Hatinya tersentak tajam, seakan ada retakan akibat sentakan tadi. tapi Alan masih terlihat tenang.

" 3 bulan yang lalu aku di jodohkan oleh orangtuaku, dan langsung menikah, saat itu aku menjelang ujian UAN kak. ternyata suami ku tak menginginkan pernikahan ini, satu bulan yang lalu kami bercerai, aku merasa masa depan ku suram disana, akhirnya aku putuskan untuk pergi ketempat yang tak seorang pun mengenalku, jatuhlah pilihanku pada kota ini kak. walau banyak perbedaan tapi bagi ku itu tak masalah, aku yakin aku bisa beradaptasi. " kisah Kayla terhenti, sekarang dia sudah tidak menangis lagi.

Di sudut tubuh Alan ada yang terasa sakit saat Kayla mengatakan dia sudah menikah, tapi segera pulih saat Kayla mengatakan dirinya di ceraikan.

"berarti kamu sekarang masa iddah dong" tanya Alan

"Aku tak pernah di sentuhnya kak, karena dia tak pernah menginginkan aku" jawab kayla dan sedikit memerah wajahnya.

Alan tersenyum lega.

"apakah sebelumnya kamu pernah merasakan jatuh cinta pada seorang laki laki Kay? " tanya Alan

Kayla memindahkan pandangannya pada langit, mencoba mengingat, "Kayla gak pernah pacaran dan gak pernah mencintai laki laki kecuali ayah dan kakak ku kak" jawab kayla mantab

"kalok kakak sendiri gimana? " Mikayla balik bertanya pada Alan

yang ditanya malah menatap kayla tanpa berkedip.

saat Kayla menoleh untuk melihat ekspresi Alan tak sengaja mata Mereka untuk kesekian kalinya bertabrakan, kaget dengan pandangan masing masing mereka memalingkan wajah

"Aku ya? hehehehe, aku pernah di tolak cewek dek 3 bulan yang lalu" jawab Alan jujur.

Kayla terkejut "subhanallah, emang cewek itu kayak apa kak? cantik banget pasti ya? berani nolak kakak yang menurut aku eeeheeemmm tampan dan sholeh" Kayla menunduk menyembunyikan semburat merah di wajahnya.

Alan mendapat pujian itu membuat hatinya berbunga.

"gak perlu lah di ceritakan, intinya aku berusaha melupakan dia, dan setelah 1 bulan Alhamdulillah aku berhasil dek. ummi selalu gigih menyemangati aku untuk bangkit dan mendapatkan yang lebih baik dari dia" jawab Alan.

"berarti nasib kita sama dong kak, gak di harapkan" ujar Kayla sambil tersenyum dan di sambut tawa ringan oleh Alan. "Terus sekarang kakak udah dapat pengganti dia? " Kayla mulai kepo.

"Sudah" jawab Alan sambil memandang Kayla yang langsung menunduk ' Yaaaah kalah cepat aku' batin Kayla merana. "Kalok tau, siapa kak? apa salah satu kawan di kampus? ".

"dia salah satu junior ku, masih baru. sama sepertimu Kayla" jawab Alan tanpa melepas pandangannya

'Ya Allah aku terima hukuman mu di akhirat untuk Makhluk indah mu ini ya Rabb' batin Alan mendamba.

"ohya? berarti sama dengan aku dong? anak fakultas mana? prodi apa kak? "

"fakultas kesehatan prodi keperawatan"

"seklas ma aku dong" Kayla makin penasaran.

Alan tersenyum.

"besok kenalin aku ya kak" kata Kayla berpura pura ceria.

Alan hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Alam, tolong Antar Kayla dan Ummi pulang nak" suara ummi membuyarkan obrolan mereka.

"baiklah ummi, ibu ayah, Alan pamit dulu" pamit Alan.

"kuleh pleman ka adhek gih lek? (saya pulang dulu ya dek?) Assalamualaikum" pamit ummi pada Adik dan iparnya.

"WA ALAIKUM SALAM" Jawab orang tua Alan.

Alan memgantar mereka sampai di rumah ummi.

"Besok kamu bisa kan ikut saya ke kampus, seperti yang di minta teman teman tadi? " tanya Alan memastikan acara mereka besok.

"Nanti aku hubungi ya kak?" Kayla tak enak pada Ummi jika dia pergi hanya ber dua dengan Alan dia ingin memastikan pada ummi dulu.

"baiklah aku tunggu kabarnya nanti ya dek? kalau negitu aku pulang dulu Assalamualaikum" Alan berpamitan pada mereka berdua

"Waalaikum salam hati hati Nak" pesan Ummi pada Alan

Alan hanya mengangguk dan menatap Kayla sebentar, lalu segera meluncurkan mobilnya di jalan menuju pulang


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C7
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login