( Ursulla POV )
Aku tercekat saat tiba-tiba sebuah tangan menggenggam ku, mata ku terbelalak menyadari Raja Reijin membuka mata. Astaga.... aku tak menyangka Raja terbangun. Jantung ku berdesir hebat. Aku gelagapan antara takut, malu atau apalah ini. Aku takut jika Raja marah atas tindakan tak sopan ku mengusap dahinya. Aku malu ketika Raja tahu bahwa aku mengusapnya dengan penuh rasa. Aku tak mengira jika Raja akan terbangun, apakah hipnotis dari suara ku tak mempan malam ini? Raja menatap ku begitupun aku, kami saling pandang. Ahh,, jantung ku terasa mau copot saat itu juga. Aku panik walau tanpa kata.
Tak cukup itu, aku dikejutkan dengan sebuah tarikan dari tangannya yang membawa ku terhuyung jatuh dengan jarak hanya beberapa inci di depannya. Dan saat itu pula jantung ku serasa sudah copot ketika menyadari bahwa bibir ku melekat tepat di bibirnya. Ini adalah ciuman dan itu membuat ku terkesiap.