>>> Restoran <<<
Restoran terbesar yang ada di kota Caen FRANCIS sangat lah indah dan luas.
"Aku akan memesan makanan Nona duduk saja" Mempersiapkan vina duduk di meja yang dekat dengan pintu keluar.
Tak lama berselang Vina melihat Rafi yang sedang lari menuju nya.
"Kita harus pergi dari sini, Aku sudah tidak lapar lagi" Menarik tangan Vina dan keluar. Akan tetapi tidak jauh dari restoran Vina berhenti.
"Oke stopp, apa yang telah terjadi" Kebingungan dengan Rafi yang tiba-tiba memaksa nya untuk lari.
"akan ku jelaskan nanti" Rafi yang sedang panik.
"Heiiiii" Suara teriakan seorang yang besar, berotot dan muka yang sangat Seram.
"Lari" Menarik tangan Vina dan mencari tempat bersembunyi di balik tong sampah yang besar. "Ussss....kita sembunyi di sini dulu menunggu dia pergi jauh". Kata Rafi sambil berusaha menyembunyikan diri nya.
"Apa yang kau lakukan pada nya? Apa kau mau memakan badan nya yang besar karna Kelaparan hah" Kata Vina dengan emosi.
"Ussss itu tidak penting" Jawab Rafi dengan bibir bergetar. Tiba tiba orang itu datang dengan rasa marah dan memukul salah satu tong sampah yang membuat Vina kaget.
"Aaa.." Teriakan kaget Vina, Rafi langsung menutup mulut vina "usssst"
"Heiii" Orang besar yang meneriaki Rafi karna ketahuan.
"Sial dia tau kita" Rafi menarik tangan Vina dan lari lagi. Sepanjang jalan Vina ketakutan karna orang itu "Monster monster monster monster monster.
"Berhenti kita sembunyi di balik balik tong itu saja, semoga orang itu pingsan di tengah jalan" menghentikan Vina lalu bersembunyi Rafi sudah lelah berlari.
"monster dia itumonster" Kata Vina dengan tangan bergetar ketakutan dan meremas remas tangan nya.
"Bisa kau berhenti mengucapkan itu" Dengan menatap mulut Vina dan memegang tangan Vina yang gemeteran.
5 menit bersembunyi mereka merasa aman.
"seperti nya dia beneran pingsan di jalan" Sambil berbalik memperhatikan jalan dan tak di sangka dia berada di dekat sebuah MALL terbesar yang ada di sana.
"Apa Nona masih ketakutan" Tanya Rafi
"Aku tidak ketakutan jika dia tampan tapi karna rupa nya yang membuat aku ketakutan" Alasan Vina takut kepada orang itu.
"Kau kasar sekali menghina orang" Dengan senyuman ikut mengejek orang itu.
"Itu fakta dan lebih baik kita makan di Mall itu saja" Jawab Vina sambil menunjuk ke arah Mall.
"Oke ide bagus" Kata Rafi sambil memegang tangan Vina,
"Apa kau harus lakukan hal ini?" Tanya Vina.
"Lakukan apa, apa maksud mu berlari dan sembunyi?" Jawab Rafi dengan tenang.
"Tidak, maksud ku tangan nya?" Kata Vina sambil melihat tangan nya yang di pegang oleh Rafi.
"Upss, Salahku" Rafi dengan cepat melepaskan tangan Vina dan melanjutkan perjalanannya.