Sial! Apa yang telah kulakukan!
Kenzie memaki dirinya sendiri yang telah hilang kendali dan kontrol diri. Dia dengan cepat membalikkan tubuh Ellina dengan sangat hati-hati. Sudah jelas terlihat bahwa luka di punggungnya kembali terbuka. Luka lebar itu kembali menganga, menampilkan daging putih segar kemerahan. Dia memejamkan matanya. Teriakan jelas terdengar di seluruh sudut rumah.
Dalam ruangan lain di rumah yang sama. Lander duduk di depan meja kerjanya dengan laptop yang masih menyala. Tangannya berkali-kali mengangkat sebuah telepon dengan tangan lain memegang sebuah pena dan menuliskannya di atas buku kecil. Tugas ini cukup berat untuknya. Setelah semua tugas dan informasi yang selalu tuannya gali, ada banyak sisi berlobang yang harus ia cari Informasinya.
Lander mendesah pelan, saat tangannya menutup telepon itu. Matanya terpaku pada tulisan tangannya di atas buku.
"Ya Tuhan, kenapa tak ada informasi lain?!"