Yohan melihat kearah bibi Alaen yang berdiri didepannya kemudian menjawab pertanyaan sang pelayan. "Kamarnya dikunci dari dalam oleh Tiara" kata Yohan menjawab pertanyaan pelayannya itu dengan santai. Yohan sudah menganggap bibi Alaen sebagai keluarganya sendiri.
"Puff... Jadi, tuan muda dihukum Nyonya muda untuk tidur di luar. Pasti tuan muda usilnya kelewatan ya? Sampai nyonya muda ngambek begitu." Kata bibi Alaen sembari tertawa.
"Bibi malah tertawa. Ya, begitulah. Aku tidak bisa tidur di ruangan yang berbeda dengannya, sedangkan aku tahu dia berada di dekatku." Keluh sang tuan muda yang berbagi perasaan gelisah ya dengan pelayanannya itu.
Bibi Alaen hanya tersenyum. Tuan muda yang biasanya pintar dan jenius menghadapi segala permasalahan. Sekarang seolah menjadi mendadak bodoh hanya karena dimarahi oleh istrinya.
Saya Ucapkan terimakasih untuk dukungan dari Kaka2 pembaca yang telah rela dengan ikhlas membuka bab dengan :
KOIN BERBAYAR, POWER STONE (PS), GIFT, BINTANG DAN REVIEW.
Semoga bisa menjadi pengobat lelah dan menambah semangat bagi penulis untuk melahirkan cerita-cerita yang lebih baik kedepannya.
Mohon maaf jika masih banyak typo dan isi cerita yang mungkin diluar ekspektasi dan keinginan pembaca.