Brak.
"Lo ngerti apa pura-pura gak ngerti sih kalo gue gak suka banget liat lo hidup?"
Emilia menggebrak meja di hadapannya membuat suara nyaring itu terdengar ke seluruh penjuru kelas bahkan keluar. Kini perhatian penghuni kelas terpusat pada gadis berambut pirang yang menguncir rambutnya itu.
"Sama dong, gue juga gak suka nih sama lo. Sok mantep banget jadi cewek!"
Tasha ikut berdiri dari kursinya yang berhadapan dengan Emilia, gadis berwajah oval itu melipat kedua tangannya di depan dada seraya menaikkan dagunya sedikit. "Terus lo mau apa?"
Emilia berdecih dengan muak. "Kalo mau adu bacot, pake kalimat yang bener dong, dasar goblok. IQ 20 aja sok-sokan."
Tasha menggeram seraya menunjuk Emilia. "Masalah lo apa ngelabrak gue begini? Mau diliat orang? Mau dikira lo paling keren di sini? Basi, jablay ---arrghhh!"