Saat ini aku sudah berlari jauh dari tempat aku disekap. Para serangga di belakangku sedang sibuk memadamkan api, mereka sama sekali tidak mengejarku.
Namun, aku telah menghabiskan waktu lama di goa ini. Seperti labirin, aku tidak bisa menemukan pintu keluar.
Baru saja aku melihat cahaya putih di kejauhan. Aku pikir itu adalah pintu masuk goa, tetapi setelah beberapa tikungan, aku tidak dapat menemukan cahaya itu lagi.
Jauh di lubuk hati, aku tahu ini adalah batas kekuatan fisikku. Aku tidak bisa berjalan jauh dengan tubuh yang begitu beracun.
Tak berselang lama, udara dingin menyergap tubuhku.
Aku menggigil kedinginan. Mau tak mau aku duduk di tanah sambil memeluk tubuhku erat-erat.
Otakku sudah sangat kacau, bahkan penglihatanku mulai kabur. Sial, tampaknya serangga beracun di tubuhku menyerang lagi.