Capítulo 145: Tantangan

"Ada apa ini ribut-ribut?" Romeo dan pegawai lainnya mendatangi tengah ruangan. Ikkyu merasa kesal hanya karena mengendus bau mereka.

"Diam kau orang normal!!!" Ikkyu mengarahkan jari tengah kirinya pada mereka. Arus listrik melesat cepat ke arah para pegawai. Tubuh mereka tersengat listrik, merasakan paralisa hingga akhirnya kolaps.

Anak-anak dibuat ngeri oleh kekuatan aneh Ikkyu. Tatapan pasrah terpancar jelas dari mata mereka. Sudah tidak ada harapan lagi. Aku pasti mati di sini. Mama aku ingin pulang. Begitulah yang anak-anak pikirkan.

"Wajah kalian menyedihkan sekali. Sudah siap mati?" Lev mengejek mereka dari depan. Roman menggeram, mulai bicara pada teman baiknya.

"Lev, kenapa kau berkhianat? Sejak kapan kau seperti ini?" tanya Roman, masih tidak percaya dengan pengkhianatan sahabatnya.