Baixar aplicativo
17.62% Bad Girl VS Bad Boy / Chapter 40: Chapter 40

Capítulo 40: Chapter 40

Bian berencana mengantar Nita pulang, begitu juga dengan Vion yang berencana mengantar Riska. Namun ponsel keduanya berdering pertanda pesan masuk.

drrtt... drrtt...

Reyhan : Lo masih di sekolah nggak? Gue otw kesana.

Bian dan Vion saling berpandangan. Sedangkan dua perempuan di depannya memandang mereka penasaran.

"Kenapa Kak?" tanya Riska.

"Ini si Reyhan minta kita disini dulu, mungkin ada hal penting yang mau dia sampaiin. Sampai bela - belain ngobrol secara langsung dari pada lewat ponsel," terang Vion.

Mereka pun berjalan ke arah parkiran, seraya menunggu Reyhan. Nita mengusap bahunya, udara malam sangat dingin. Ia lupa memakai jaketnya, Nita meletakkan jaketnya di dalam tasnya. Bian yang melihat Nita kedinginan, ia melepaskan jaketnya dan menyampirkan jaketnya di bahu Nita. Perempuan itu terkejut dengan perlakuan Bian kepadanya, ia pun menatap laki - laki disampingnya. Ketika menyadari jika dirinya ditatap, Bian membuang muka.

Tak lama kemudian laki - laki yang mereka tunggu datang. Reyhan menghampiri temannya yang berada di parkiran. Siapa pun yang melihat raut wajah Reyhan itu pasti menyadari, jika Reyhan sedang menahan amarahnya yang siap meledak.

Nita bersembunyi di balik tubuh Bian, perempuan itu masih takut dengan Reyhan. Raut laki - laki itu sangat amat menyeramkan ketika sedang marah.

"Gue tau siapa yang sembunyiin Kelli," kata Reyhan, kedua laki - laki itu membulatkan matanya.

"Siapa?" tanya Vion. Begitu Reyhan memberitahu empat orang di depannya, mereka terkejut. Mereka pun segera menaiki motornya masing - masing.

"Tunggu, gue ikut." Reyhan tidak ingin Rian ikut. Tapi melihat lawannya ini berjumlah banyak, mungkin Rian  bisa membantu.

"Oke." balas Reyhan. Mereka pun segera melajukan motornya menuju tempat dimana Kelli di sembunyikan.

***

Kelli terbangun dengan tangan dan kaki di tali, serta mulutnya di bekap dengan sapu tangan. Kelli tidak bisa melihat ke sekeliling ruangan, karena tidak ada penerangan sama sekali.

"hmmpp...." Kelli berusaha meminta pertolongan, tapi tidak ada tanda - tanda seseorang akan datang menolongnya.

Tidak lama kemudian, suara langkah kaki mendekat. Keringat dingin membasahi badan Kelli. Seorang laki - laki berperawakan tinggi mengangkat dagunya, Matanya bersitubruk dengan mata hazel milik laki - laki itu. Namun sangat di sayangkan, ia tidak bisa melihat wajah laki - laki itu karena memakai masker.

"Tenang aja, sebentar lagi pacar lo bakalan jemput. Gue nggak sabar pengin habisin Reyhan," ucap laki - laki di depannya dengan suara yang cukup familiar di telinga Kelli.

'Ken,' batin Kelli.

'brakk'

***

"Kalian tunggu disini aja, biar kita yang masuk," perintah Vion. Riska dan Nita mengangguk.

Setelah Reyhan memberi aba - aba, Vion, Bian dan Rian mendobrak pintu di depannya. Pintu terbuka, mereka pun masuk ke dalam. Gelap hanya ada sedikit cahaya dari pintu.

'Lap." Lampu menyala.

Reyhan bisa melihat Kelli berada di pojok ruangan dengan tangan dan kaki terikat, serta mulut yang di bekap dengan sapu tangan. Ketika dirinya akan menghampiri perempuan itu, seseorang menahan Reyhan.

"Lepasin tangan gue," ujar Reyhan memberontak.

"Woah orang yang di tunggu udah datang untuk jemput tuan putri," ejek Ken. Reyhan yang melihat Ken menggeram, tangannya gatal ingin menghabisi laki - laki itu. Ken menghampiri Reyhan dengan seringaiannya, ia menepuk bahu laki - laki itu.

"Lo pasti capek banget cari cewek kesayangan lo, gimana kalau kita minum dulu," tawar Ken seraya menunjuk kursi yang berada di tengah ruangan.

"Bacot!" Reyhan melayangkan pukulannya ke wajah laki - laki di depannya, namun Ken menahan tangannya.

"Masalah gue cuma sama lo, jadi jangan ngelibatin Kelli. Cuma gara - gara lo kalah di pertandingan kemarin sampai buat lo serang gue bahkan Kelli," jelas Reyhan. Ken tertawa mendengar penuturan Reyhan, ia tidak se-childish itu.

"Lo ingat nggak sama cewek namanya Rara?"

Reyhan berusaha mengingat - ingat siapa perempuan itu. Wajar saja jika dirinya lupa, dulu pacarnya bisa dibilang banyak. Dan tidak sedikit dari mereka yang patah hati karena ulahnya, ini bukan salah Reyhan, tapi salah perempuan - perempuan itu yang menjatuhkan dirinya ke pelukan Reyhan.

Beberapa menit kemudian ia teringat sesuatu, Rara perempuan yang selalu mengejarnya. Setiap pulang sekolah, perempuan itu pasti sudah duduk di jok motornya. Reyhan menolak Rara, perempuan itu terlalu agresif dan terlalu terobsesi dengan dirinya.

"Gue ingat, kenapa?" tanya Reyhan.

"Dia adik gue, Rara meninggal karena lo," terang Ken dengan menatap penuh kebencian kepada Reyhan.

Semua orang yang berada di ruangan itu terkejut, termasuk Reyhan sendiri. Demi tuhan ia tidak pernah membunuh orang. Memukul perempuan saja ia tidak pernah, apalagi membunuhnya. Ia memang bejat, tapi memukul perempuan itu merupakan pantangan untuknya.

"Karena lo tolak dia, Rara bunuh diri. Itu alasan gue serang lo, karena gue pengin balas dendam," lanjut Ken. Belum sempat Reyhan membalas ucapan laki - laki di depannya, Ken langsung menyerangnya. Diikuti antek - anteknya mulai menyerang Vion, Bian dan Rian.

***

Riska dan Nita mengintip dari luar. Melihat semua orang fokus dengan pertarungan mereka, Riska berjalan mengendap - endap. Nita menarik ujung baju perempuan itu, Riska pun berbalik menghadap ke arahnya.

"Lo mau kemana?" tanya Nita.

"Ya mau masuk ke dalam lah, bantuin Kelli," balas Riska, ia berlalu meninggalkan Nita yang menggerutu. Mau tidak mau ia ikut masuk dengan Riska untuk menolong Kelli.

Keduanya bersyukur, tidak ada yang menyadari jika mereka masuk ke dalam. Riska dan Nita segera melepas ikatan di tangan dan kaki Kelli, tidak lupa sapu tangan di mulut perempuan itu. Kelli menghembuskan napas lega.

"Makasih ya," ucap Kelli dengan senyuman tulus, di balas anggukkan oleh Nita dan Riska.

Riska dan Nita mengajak Kelli untuk keluar dari ruangan, namun dirinya menolak. Ia ingin membantu Reyhan dan yang lainnya. Kedua perempuan itu melarangnya, tapi ia keukeuh ingin membantu. Kelli menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan, hingga pandangannya berhenti tepat ke arah Ken yang ingin menusuk Reyhan dari belakang.

Kelli berlari ke arah Ken, ia mengiraukan kedua perempuan yang mendumel di belakang. Kelli mendorong Reyhan menjauh, pisau itu pun menusuk perutnya. Reyhan yang menyadari hal itu, ia segera menghampiri Kelli yang jatuh tergeletak dengan pisau yang tertancap di perutnya.

"Kelli!" pekik Reyhan seraya menggoncangkan bahu perempuan yang berada di pangkuannya. Namun Kelli bergeming, semua berjalan ke arah Reyhan kecuali Ken dan antek - anteknya.

"Itu nggak seberapa sama apa yang udah gue rasain, Rey." Ken dan antek - anteknya pun berlalu.


PENSAMENTOS DOS CRIADORES
SpringLoveyy SpringLoveyy

Yang di bab 39 itu kan Reyhan ajak ketemuan di rooftop. Tapi udah aku ganti di parkiran

Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C40
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login