Baixar aplicativo
95.55% NCT - THE NIGHT UNFOLDS / Chapter 43: Beomeosa

Capítulo 43: Beomeosa

Tidak seperti malam-malam sebelumnya. Yunsoul tidak dapat tidur dengan nyenyak. Berkali-kali ia mencoba untuk tidur. Akan tetapi, hanya kelopak matanya saja yang tertutup. Tidak bisa benar-benar jatuh tertidur.

Yunsoul bangun kembali. Tangannya tidak lepas memegangi bagian dadanya, berusaha menahan sakit yang berulang kali terasa sejak ia mencoba tidur. Yunsoul sudah meminum obat yang diberikan dokter, tapi tidak memberikan efek yang berarti.

Terlihat menahan sakit. Yunsoul mencoba mengatur nafas, mulutnya juga terbuka. Yunsoul meringis. Rasanya sakit dan sesak ini menyulitkannya. Beberapa menit mengatasi sesak yang memenuhi dada, Yunsoul perlahan mulai bisa bernafas normal.

Ketenangan. Yunsoul hanya mengontrol dirinya supaya tenang. Dan rasa sakit itu seperti membuka ingatan tentang luka masa lalu. Perasaan Yunsoul yang membuatnya berpikir seperti itu.

Jam meja menunjukkan pukul satu dini hari ketika sebuah ketukan terdengar. Yunsoul menoleh ke arah pintu kamar. Ia yakin kalau tidak salah mendengar. Kening Yunsoul berkerut mengetahui pukul berapa sekarang. Kenapa ada yang mengetuk. Aneh.

Menghilangkan rasa penasaran, Yunsoul pun beranjak dari tempat tidur. Sakit yang dirasakannya berangsur menghilang. Dengan langkah tenang, Yunsoul menuju pintu kamar. Setelah memegang kenop, dia membuka pintu tersebut perlahan.

Yunsoul bersikap waspada. Rasa takut tidak dipungkiri kalau itu ada dalam diri Yunsoul.

Pintu mulai terbuka. Sedikit demi sedikit. Seketika Yunsoul merasa heran. Tidak ada siapa pun di balik pintu tersebut. Yunsoul pun membukanya lebih lebar. Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri. Namun, tidak menemukan siapapun.

"Apa aku salah dengar?" gumamnya.

Persis pintu hampir tertutup kembali, tidak sengaja pandangan Yunsoul terarah ke bawah. Ia melepaskan tangannya yang memegang kenop pintu. Lalu beralih meraih sesuatu yang ada di lantai.

"Ini apa?" Yunsoul mengamati kertas kecil yang sekarang dipegangnya.

Terlihat kalau kertas adalah kertas tua. Warnanya semu kuning kecokelatan. Di kertas tersebut terdapat tulisan. Yunsoul membacanya. "Beomeosa."

Yunsoul kembali menoleh ke keadaaan di luar pintu. Memang tidak ada siapapun. Yunsoul kembali melihat kertas tua itu. "Siapa yang menyimpan ini?" Yunsoul memutuskan untuk menutup kembali pintu kamar. Sembari berjalan, Yunsoul melihat lagi tulisan pada kertas tua itu.

"Beomeosa... Beomeosa..." Yunsoul mengulang-ulang kata itu, kemudian ia ingat. "Kuil Beomeo?"

Beomeosa merupakan sebuah kuil Budha yang terletak di Cheongnyong-dong, Geumjeong-gu, Busan. Kuil tersebut berada di kaki Gunung Geumjeong (Geumjeongsan).

"Seseorang yang meletakkan kertas ini mungkin ingin memberi petunjuk... atau mungkin jebakan." Yunsoul bicara pada dirinya sendiri. "Siapa yang melakukannya?"

Meskipun tidak tahu siapa, yang Yunsoul lakukan adalah pergi ke tempat yang disebutkan. Mungkin Crs-Light ada di sana, pikir Yunsoul.

***

Ada tiga bangku kosong di kelas ini. Bangku yang Sojin tempati. Bangku yang sudah kosong selama beberapa hari adalah milik Yunsoul. Sedangkan bangku Taeil sudah dua hari dengan sekarang tidak ada yang menduduki.

Menoleh pada meja di sebelahnya, Youngjoo teringat pada Yunsoul. Ia selalu mengkhawatirkan sahabatnya itu. Walaupun Yunsoul selalu memberi kabar dan mengatakan ia baik-baik saja di Busan, tetap saja hal itu tidak membuat Youngjoo tenang.

Youngjoo menghembuskan nafas pelan. Murid lain merasa bosan dengan pelajaran saat ini, apalagi kalau bukan bahasa. Cara guru mengajarlah yang membuat mengantuk. Meskipun begitu, sebagian dari murid di kelas ini menyimak dengan baik.

Di tengah-tengah pelajaran, ada wakil kepala sekolah yang masuk, menyebabkan perhatian para murid teralihkan. Wakil kepala sekolah berbicara pada guru yang sedang mengajar. Mengatakan maaf karena menganggu pelajarannya.

Kemudian, wakil kepala sekolah berbicara pada para murid. "Siapa yang bernama Kang Youngjoo?"

Semua pandangan murid tertuju pada satu orang. Youngjoo sendiri tampak sedikit kaget, lalu ia pun berdiri. "Saya Kang Youngjoo."

Wakil kepala sekolah melihatnya. "Kang Youngjoo. Ikut Guru sekarang."

"Huh?... Baiklah."

Ini adalah pertama kalinya Youngjoo dipanggil seperti ini. Pasti ada kaitan dengan kasus kematian Sojin, makanya ia dipanggil. Youngjoo berfirasat seperti itu. Ia keluar dari mejanya dan berjalan keluar kelas, mengikuti wakil kepala sekolah. Sementara para murid lain penasaran kenapa Youngjoo sampai dipanggil. Ada yang menyimpulkan kalau Youngjoo terlibat dalam kasus kematian Sojin.

***

Menggunakan bis menuju Beomeosa, Yunsoul masih harus berjalan menanjak sekitar lima menitan untuk sampai ke kuil. Pemandangan indah membuat perjalanan tidak merasa melelahkan menuju kuil tersebut.

Kedua mata Yunsoul serasa disegarkan dengan pemandangan yang ada di sini. Gunung dan pepohonan yang mengelilingi kuil menambah keindahan. Memasuki kuil yang indah itu, Yunsoul memperhatikan bangunan khas Korea dan arsitekstur luar biasa.

Perasaan siapa pun yang datang ke sini akan merasa sangat damai dan tenang. Begitulah yang dirasakan Yunsoul sekarang.

Yunsoul tahu tujuannya datang ke kuil ini. Namun, ia bingung. Apa harus mencari sendiri atau bertanya pada orang lain. Kalau bertanya, apakah tidak membuat curiga. Yunsoul memikirkan hal itu. Setelah sebentar berpikir, Yunsoul memutuskan untuk mencarinya dulu sendiri. Tentunya tanpa diketahui atau dicurigai orang lain.

Setelah cukup lama...

"Sepertinya Anda tidak datang ke sini untuk melihat-lihat saja. Ada yang bisa saya bantu?"

Menoleh, Yunsoul melihat seseorang yang menjadi pengurus di sini. Yunsoul membungkuk, memberi hormat. Yunsoul juga tersenyum pada orang itu. "Terima kasih, tapi itu tidak perlu."

"Kalau begitu, jika Anda perlu bantuan, bisa meminta pada saya."

"Iya. Terima kasih."

Orang-orang di sini ramah dan baik, pikir Yunsoul. Iya pun membungkuk kembali saat pengurus itu akan pergi.

Yunsoul melanjutkan lagi pencariannya di kuil ini. Sampai beberapa lama dan Yunsoul tidak menemukan benda yang dicarinya. Sepertinya, tidak ada di sini.

Menjelang matahari terbenam, Yunsoul masih berada di Kuil Beomeosa. Sebuah kertas kecil, yang ditemukan tadi malam, dikeluarkan Yunsoul dari saku pakaiannya. Yunsoul membaca lagi tulisan di dalam kertas tersebut.

"Di sini ditulis Beomeosa, tapi di mana benda itu?" Yunsoul menghembuskan nafas panjang. Ia melihat sekitarnya. Tidak ada orang yang mengikuti Yunsoul, maksudnya Taeil. Tidak ada pemuda itu setelah Yunsoul mengamati keadaan sekitar. Mungkin Taeil benar-benar menuruti permintaannya.

Di saat bersamaan ketika Yunsoul memikirkan Taeil. Yunsoul mendelik pada seorang kakek yang Yunsoul lihat kemarin. "Kakek itu..." Yunsoul beranjak dari duduknya. Mata Yunsoul mengikuti ke mana kakek tersebut berjalan, arah keluar kuil.

"Aku harus bicara pada kakek itu."

***


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C43
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login