Baixar aplicativo
53.33% NCT - THE NIGHT UNFOLDS / Chapter 24: Di Mana Benda Itu?

Capítulo 24: Di Mana Benda Itu?

Ingar bingar musik mengiringi orang-orang yang menari. Para perempuan yang mengenakan pakaian minim dengan luwes meliukkan tubuhnya mengikuti irama musik.

Tidak mempedulikan hal itu hanya Jaehyun masih duduk melipat tangannya.

Yuta dan Winwin berdiri dan hanya mengerakkan-gerakan kepala dan kakinya saja. Tidak benar-benar menari. Mereka berdua juga ikut menikmati minuman cairan merah yang ada dari gelas yang dipegangnya. Lain dengan Kun. Ia asyik menari dengan salah satu perempuan yang berpakaian minim. Keempatnya melepaskan kepenatan dengan berada di klub malam.

Milik Jaehyun hiburan malam ini. Jaehyun adalah salah satu ketua vampir. Artinya, dialah salah satu yang terkuat di antara vampir-vampir di kota ini. Ia mengembangkan bisnis ini bukan karena materi semata, namun untuk menambah populasi kaumnya. Setiap malam ada saja yang berubah jadi vampir saat keluar dari klub malam ini. Di sinilah surga para vampir memuaskan keinginannya akan darah. Apalagi yang disediakan adalah darah manusia. Meskipun begitu, tidak semua orang yang datang ke sini adalah vampir.

"Kenapa kau diam saja, Jaehyun?"

Kun, Winwin, dan Yuta menghampiri dan duduk di tempat yang sama dengan Jaehyun.

"Crs-Light. Di mana benda itu?"

Kun, Winwin, dan Yuta saling melirik.

"Apa kaum serigala sudah menemukannya?"

"Kurasa belum. Benda itu sama sekali tidak terendus sejak kita dikirim ke sini," sahut Yuta.

"Iya, ada di mana Crs-Light sebenarnya?" Kun juga bertanya.

"Kita terlalu lama bersantai. Sampai melupakan tujuan kita dikirim ke bumi." Jaehyun melirik Winwin ketika mengatakan hal itu.

"Blackmoon. Sampai itu tiba, kita masih punya waktu, Jaehyun." Yuta menyahut lagi.

Kali ini Winwin memberi pendapat. "Kita harus bekerja sama dengan ketua vampir yang lain. Bekerja sendiri-sendiri tidak akan mendapatkan hasil yang baik. Bukankah begitu, Jaehyun?"

***

Yunsoul dan Youngjoo berkumpul di tempat Hansol. Mereka berdua menyimak penjelasan Hansol mengenai rekaman CCTV dan kejadian-kejadian aneh yang terjadi saat kematian Choi Seunghyun. Mereka bertiga juga membahas isi data pada USB yang mereka temukan di ruang kerja Seunghyun dan juga isi secarik kertas yang juga ditemukan di sana. Youngjoo juga menyampaikan bacaannya dari buku tua yang berkaitan tentang vampir dan werewolf pada Hansol. Setelah melalui diskusi dan bertukar pandangan, Hansol menyimpulkan kalau pembunuhan Choi Seunghyun kemungkinan besar karena dibunuh oleh vampir.

"Tidak mungkin."

"Apanya yang tidak mungkin, Yunsoul? Semua petunjuk yang kita dapatkan mengarah pada keberadaan vampir," jelas Hansol.

"Aku jadi percaya adanya makhluk penghisap darah itu. Kalian berpikir tidak, bukankah sangat menakutkan kalau kita bertemu langsung dengan vampir? Bisa-bisa kita digigit dan darah kita dihisap sama seperti Choi Seunghyun." Youngjoo merasa ketakutan.

"Apa kita tidak bisa menyerah saja pada kasus ini? Aku punya firasat buruk," usul Yunsoul.

"Tidak. Kita tidak bisa menyerah semudah itu." Hansol menolak.

"Bagaimana kalau kita dibunuh juga oleh vampir? Bahkan aku ngeri membayangkannya." Youngjoo berpikiran jauh dan sependapat dengan Yunsoul.

Yunsoul menatap Hansol, "Waktu itu Oppa bilang pernah bertemu vampir. Tapi ketika kami menanyakannya lagi tentang itu, Oppa malah tidak menjawab" Yunsoul menjeda perkataannya. "Siapa vampir yang pernah Oppa temui?"

Hansol membungkam sejenak.

"Jangan-jangan Hansol Oppa juga vampir?" simpul Youngjoo asal.

"HEI! Aku ini bukan vampir." Hansol menatap Youngjoo kesal. Lalu, berkata lagi. "Vampir yang pernah aku temui... aku akan mengatakannya nanti."

"Apa karena hal itu Oppa jadi yakin tentang vampir?" Yunsoul bertanya kembali.

Hansol mengiyakan. "Mereka berada di sekitar kita. Berpura-pura seperti manusia dan saat kita lengah, mereka akan menjatuhkan kita."

"Lalu... bagaimana kita menyelesaikan kasus kematian Choi Seunghyun? Ini adalah kasus terberat yang selama ini aku tangani." Yunsoul menatap Hansol dan Youngjoo bergantian.

"Kita harus berhati-hati mengambil langkah." Hansol menutup diskusi. Untuk saat ini belum ada langkah yang mereka ambil. Hansol harus memikirnya baik-baik. Dia tidak ingin Yunsoul maupun Youngjoo terluka, seperti waktu itu.

***

Cantik, tapi menakutkan. Begitulah orang-orang di sekitar Ara menilainya. Ia tidak suka siang hari. Bukan karena takut terbakar sinar matahari. Ara hanya tidak suka dengan cahaya yang terang. Seperti sekarang,di ruangan yang tidak terlalu terang itu membuatnya nyaman.

Seorang anak buahnya datang. Mengantarkan minuman darah segar untuknya.

"Kau sudah menemukannya? USB itu." Ara melirik pada lelaki berpakaian setelan serba hitam.

"Aku tidak tahu pasti. Maaf." Laki-laki itu menunduk. "Namun, sepertinya detektif yang mengusut kembali kasus kematian Choi Seunghyun menemukan sesuatu. Itu belum dipastikan." Laki-laki itu tetap bicara sambil menundukkan pandangannya. Ia sangat segan terhadap bosnya.

"Aku minta data orang-orang yang menyelidiki kembali kasus kematian itu," perintah Ara. "Segera."

"Baik. Aku akan mendapatkannya secepat mungkin." Laki-laki itu memberi hormat dan pergi setelah diberi perintah baru.

Tidak berapa lama. Ara melihat sebuah panggilan dari layar ponselnya.

***

Di sekolah, Jaehyun sedang menelepon. Seseorang di sana menjawab panggilannya.

"Jung Jaehyun, tumben sekali kau menghubungiku." Terdengar suara perempuan.

"Kau ada waktu malam ini? Ayo bertemu."

"Kenapa? Apa kau tidak becus melakukannya sendiri?"

Jaehyun tampak marah mendengar kalimat yang merendahkannya. "Kau sendiri? Apa sudah mendapatkan benda itu?"

"Aku tidak harus memberitahumu. Selama ini kau selalu meragukanku dan tidak sopan, meskipun aku lebih tua darimu."

"Bagaimana pun juga kita satu kaum yang sama. Kita punya tujuan yang sama."

"Aku tidak bekerja dengan vampir yang seperti anak-anak, sepertimu." Ara pun menutup teleponnya.

"Halo? Halo?" Jaehyun melihat layar ponsel. "Sial! Dia sangat arogan," umpatnya. "Mau tak mau aku harus menemuinya langsung." Jaehyun menjeda beberapa detik. "Kalau bukan karena kepentingan kaum, aku tidak mau melakukannya."

Jaehyun memang memiliki sikap dingin dan tidak peduli, bahkan pada sesama kaumnnya. Namun, ada yang lebih parah darinya. Dia Park Ara. Vampir wanita yang hanya berambisi pada apa yang menguntungkan dirinya saja.

Tidak disangka Jaehyun, dari posisi yang terbilang dekat, berdiri seorang siswi yang sedang memandangi keadaan di bawah sambil menyandar pada besi pengaman.

"Sejak kapan Yunsoul ada di sini?" Jaehyun pun melangkah cepat menuju Yunsoul. Setelah dekat, Jaehyun menarik lengannya. Yunsoul menoleh kaget.

"Kenapa?"

"Sejak kapan kau ada di sini? Dan apa yang kau dengar?" Jaehyun mencengkram kedua bahu Yunsoul. "Cepat jawab!"

"Itu... Aku tidak terlalu jelas mendengarnya. Sungguh." Yunsoul berusaha melepas cengkraman Jaehyun. "Lepaskan tanganmu."

"Jika kau mengatakannya pada orang lain, aku akan membunuhmu."

***


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C24
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login