Hari ini adalah pernikahan joshua dan julia, kita lagi bersiap-siap untuk ke acara sahabat kita. Dan kita berdua kerja sama mengurus anak-anak supaya cepat selesai, dan benar aja terasa lebih cepat.
Gue menyuruh anak-anak nonton sebentar dikamar kita sambil menunggu gue dan khristal bersiap-siap. Kali ini gue mengurus sendiri karena biasa tiap acara penting, dia selalu membantu gue.
Gue mengancing kemeja sambil memperhatikan istriku yang juga sibuk sendiri, dan begitu gue selesai dia juga selesai.
"okee udah siap dandan, kamu udah siap sayang?" tanyanya.
"udah, ayok.." dia pun berjalan dengan senyum menggeleng, dahi gue mengerut donk.
"kenapa senyum sayang?"
"tampak sekali kamu ga bisa rapi tanpa tangan istrinya."
"hah??" sontak gue keheranan.
Dia pun mengambil dasi hitam yang terletak dikasur dekat gue, gue pun terkikik melihat kelupaan gue dan bener katanya kalau gue ga bisa serapi tanpa tangannya.
"hehehe lupa sayang.." dia hanya mengangguk senyum, lalu memasang dasinya dengan telaten.
"duhhh bibirnya ya ampunn, sexy amat sih.., pengen makan tuh bibirnya.." gue menggerem dalam hati.
"gapapa sayang, lagian karena udah terbiasa sama tangan istrinya jadinya kamu ga perhatikan, oke udah selesai.." namun gue masih mematung.
"dirles.."
"sayang, heyy yaelah ngelamun lagi, sayang.." dia menepuk dada gue.
"ekh, udah ya?"
"huuuuu pasti udah mikir aneh nih dari tadi." gue cuma garuk kepala.
"yaudah, yok sayang.."
"papa masih lama? kakak udah ga sabal tabulkan (taburkan) bunga, ihhh..." ucapnya bete.
"udah donk sayang, cerewet banget sih bocah. Yaudah yok kita taburkan bungannya..."
"ayo-ayo papa.." dia malah menarik tangan gue keluar kamar.
"pelan-pelan kakak nanti jatuh, gaun kamu panjang banget loh.."
"upss, hehehe makanya gendong kakak papa."
"makanya sabar donk sayang, asal narik aja. Sini happ!!" gue menggendong dia.
"ayo mama, adek.." lanjut sha.
"sayang jangan gendong dean lagi.." sontak gue saat melihat dia mau gendong dean, teringat donk sama kehamilan dia.
"apaa sih dir, ngagetin aja."
"papa ih, sakit kuping kaka.." kesel dia sambil usap kupingnya.
"hehehe maaf ya nak, sayang ingat loh, kamu itu lagi hamil dan dean udah berat loh, jangan ya sayang.."
"kamu lagi gendong shalona loh, jadi dean gue gendong donk."
"nggak..nggak.., sha pengen papa gendong ya?" gue bertanya ada sha.
"iya papa.." lirihnya sedih, mungkin dia berpikir gue akan menurunkan dia.
"oke sayang, jangan sedih gitu akh. Dean sini sama papa." dean pun berjalan mendekati gue.
"sayang!! astaga kamu apaan sih, kamu mau gendong mereka berdua?"
"iya donk, hap!!" sekarang kedua anak gue dalam gendongan gue dikiri dan kanan.
"dirles, aduhh mereka berat sayang."
"sshuttttt udah ayo berangkat, lagian cuma sampai ke mobil aja kok."
"yeah..yeah digendong papa, mama ayo ih.."
"tuh kan anak kamu udah cerewet lagi, ayo sayang.." kami pun berjalan menuruni tangga dan khristal tetap berjalan disamping gue. Oke, saatnya kita berangkat ke gereja.
****
Kita selesai mandi barengan biar lebih cepat siap, dan waktunya memakai baju. Aku masih terlilit handuk dipinggang sementara istriku udah polos dan ingin mengambil bra dan gaunnya.
"sayang tunggu.."
"ekh." kagetnya lalu kembali melilitkan handuknya.
"wkwkwk kaget ya? maaf ya.."
"kamu kenapa? kaget tauk.."
"bentar ya, jangan pakai gaunnya dulu." aku pun mengambil perut hamil palsunya 7 bulan, lalu mendekatinya.
"james.." cicitnya.
"udah waktunya ganti sayang, welcome 7 bulan.." terlihat dia kekeh, lalu dia mengangguk senyum.
"oke, kita ganti ya.." aku membuka hamil 5 bulannya dengan pelan lalu menempelkan hamil 7 bulannya.
"yeahh selesai sayang, aduhhh princes papa udah 7 bulan ya diperut mama dan 2 bulan lagi kita ketemu nak." aku mengusap perut 7 bulannya.
"makasih papa baik dan princes juga ga sabar ketemu papa dan mama." sera mengusap kepalaku.
"unch..unch..ga sabaran ya nak? 2 bulan lagi kok."
"hehehe yaudah sini biar aku bantu kamu makai gaunnya."
Aku mengajaknya berdiri dan mengambil gaunnya, sebelumnya aku memasangkan bra dan celana dalamnya lalu memasangkan gaunnya. Beruntung gaun hamilnya longgar dibagian perut jadi sera masih bisa memakainya.
"udah sayang, kamu dandanan dulu ya, aku pakai baju dulu."
"iya sayang, kalau kesulitan kasih tahu ya." ucapnya, aku hanya mengangguk aja.
Aku pun memakai kemeja dan jas sambil perhatikan dia lagi dandan. Aku memastikan diriku udah siap semua tanpa ada yang tinggal.
"aku udah siap, kamu?"
"oke, udah kok.." ucapnya setelah memakin lipstik dan kami pun berangkat ke acara nikahan josh dan julia.
****
Acara pemberkatan udah dimulai. Gue, james dan reigns duduk disejejeran tamu khusus tanpa ditemani istri. Karena istri kita bertiga lagi jadi bridesmaid nya julia ditambah dibocah tengil SHALONA..
Semua orang didalam gereja terkekeh bahkan tertawa saking lucu dan gemesnya lihat tingkah gadis kecil gue.
"yeah..yeah..bunga..bunga..kakak shalona lempal bunga." hebohnya sambil berjalan taburkan bunga.
"yeahh tantenya sha mau nikah sama om ganteng, yuhuu..."
"aaaaahh kakak mau kayak tante, kakak mau nikah yuhuu.."
Suara tertawa mereka sungguh kencang dan anak gue mah bodoh amat. Namun terlihat mamanya shalona panik melihat heboh anaknya, sera berusaha menenangkan khristal menandakan semua baik aja kok.
"wkwkwk parah anak lo dir." ucap reigns.
"kayak ga tahu aja lo reigns siapa dalang dibalik tengilnya sha."
"JOSHUA.." tekan james lalu kita bertiga tertawa.
"duh, parahnya lagi anak lo pengen nikah bro, sialan tuh joshua.." lanjut james.
"lebih gilanya lagi sijosh, masa dia pengen besanan sama gue. Dia mau nikahin anaknya sama dean, kurang asem kan tuh orang." kesel gue.
"hahaha kayak ga tahu gilanya joshua."
"wkwkwk parah sih emang dia." sahut reigns, lalu kita kembali fokus menatap ke depan.
Setelah julia diantar sampai berada disamping josh, istri kita pun kembali berjalan kearah kami untuk duduk. Kita para suami bergeser untuk memberikan tempat duduk para istri, dan glo anaknya reigns masih anteng dipangkuan james.
Namun mata gue terasa ada yang janggal nih, tersadar bahwa shalona belum terlihat. Celingak-celinguk mencari gadis tengil gue namum tak nampak juga.
"sayang, bocah tengil itu mana?" tanya gue.
"hah? loh shalona mana?" dia juga terkejut saat sha tak bersama kita.
"hahahahahaha.." suara tertawa satu ruangan membuat gue dan krhistal saling pandang.
"bener-bener anak lo dirles, tuh lihat kedepan." gue udah menelan saliva, udah ga enak nih perasaan gue. Gue dan khristal pun melihat kedepan, mata gue membulat lebar.
"asatagaaaaaa..!!" sontak gue teriak kaget.
"PAPAAA kakak disini, yuhuu..." ucap sha tanpa merasa berdosa, gue udah mengusap geram wajah gue.
"hahahaha.." semua ruangan jadi tertawa lagi.
"aduh dirles, shalona ya ampun!! sayang bawa dia kemari." panik khristal. Baru aja gue bangkit dari tempat duduk, suara sibocah buat gue melongo seketika.
"papa, kakak menikah kayak om ganteng."
"dasar lo joshhh, sialan lo.." gerem gue. Gue langsung berlari ambil sha tapi lagi-lagi drama dilakukan sha, mau pecahlah kepala gue..
"kakak, ayo kita duduk sama mama dan adek."
"ihh ga mau papa, kakak mau nikah kayak om dan tante." dia masih memeluk josh, terlihat josh tertawa.
"ketawa lagi lo, gegara lo ini..." ketus gue pada josh.
"sini sayang, om josh mau dimarahin tuh sama pendetanya, kakak mau kena marah juga?" gotcah!! sha tampak kaget.
"hah? om mau dimalahin ya papa?" gue pun mengangguk cepat.
"om ganteng mau dimalahin ya?" anjirlah malah dia nanya sama josh lagi, gue langsung membolangkan mata sama josh, supaya mengatakan "IYA".
"wkwkwk iya om mau dimarahi karena nakal, kakak kan ga nakal, mau ikut dimarahi?" ucap josh
"ihhh kakak ga mau dimalahin papa." sha kembali menatap gue.
"makanya kita duduk sama mama dan adek ya, om kamu ini kan nakal jadi harus dinasehati supaya bertobat."
"iya papa, kakak mau sama papa. Papa cepat gendong kakak.." dia langsung minta gue gendong. Gue sebenarnya udah mau ketawa kencang saat melihat wajah josh kayak setan saat gue bilang bertobat.
"om, kakak sama papa ya dan om halus beltobat ya, jangan nakal kasihan tante."
"wkwkwk dinasehati anak kecil josh." ledek gue.
"emberrrr lo emang, sana lo.." keselnya.
Gue pun berhasil membawa shalona duduk bersama kita. Begitu kita duduk, sha langsung menatap dengan wajah puppy eyesnya sama mamanya, maminya, papinya, om reigns dan tante green nya.
"mama, mami, papi, om doktel, tante. Kakak sha ga nakal kok, jangan malahin kakak sha ya." ucapnya melas. Gue udah sekuat tenaga menahan tawa, Khristal pun mengusap sayang kepala shalona.
"iya, kakak shalona anak baik kok, iyakan mami, papi, tante, om. Kakak sha anak baik kan?" ucap khristal sambil bertanya sama mereka, mereka pun mengangguk.
"iya donk, kakak sha kan anak baik bahkan sangat baik." sahut sera.
"papi sama lainnya ga malahin kakak sha kok." sahut james, lalu sha menatap reigns dan green.
"om dan tante ga marahin kakak kok, kan kakak baik, suka ajak sikembar main, iyakan?" sha mengangguk antusias dengan senyum. Lalu dia bernafas lega setelah tahu kalau dia ga dimarahin, padahal mah itu karangan gue wkwkwk..
Dan kita kembali fokus menikmati acara pemberkatan josh dan julia, hari ini merka sah menjadi suami-istri, akhirnya mereka bersatu setelah sekian lama bertunangan.
Gue ga menyangka kalau akhirnya kita menikah dengan orang didekat kita, yaitu sahabat kita sendiri. Dan ini semakin membuat persahabatan kita lebih kompak dan awet lagi, karena kita udah seperti keluarga.
(Selamat joshua dan julia..😍😍❤❤ Shalonaaaa, dasar bocah tengil 😂😂😅😅)