Walaupun Park Chunghee merasa sangat terpukul dengan kata-katanya, namun di samping itu, ia merasa senang dengan hal yang seharusnya telah menyakiti perasaannya.
Ini bodoh dan terkesan tidak wajar. Ia sudah menyadarinya cukup lama, tapi itu yang membuat ia masih bisa bertahan hingga saat ini.
Ia tidak tahu apakah suatu hari ia akan melarikan diri dengan sendirinya ataukah dipaksa oleh seseorang yang ia cintai saat ini.
Park Chunghee tidak memikirkannya lebih jauh. Jika Lee Donghae tetap pada sikapnya yang seenaknya saja, Park Chunghee meyakini bahwa hari itu akan tiba dimana ia harus memutuskan sebuah pilihan.
Untuk sekarang, ia hanya perlu bersyukur karena Lee Donghae masih datang padanya. Walaupun kedatangannya hampir setiap saat membawa luka untuknya, Park Chunghee masih bisa menerimanya dan merasa senang.
Itu bukan senang karena luka di hatinya. Tetapi, kata-kata itu, selain melukainya, itu juga membuatnya merasa tenang di saat yang sama.