Minggu berikutnya merupakan hari pernikahan Pras dengan Requele. Nathan dan Reina datang lebih pagi dikarenakan EO Nathan yang membantu penyelengaraan pesta.
Anak buah Nathan telah berada di rumah Pras sejak semalam. Nathan mengorganisir anak buahnya, mengatur semua detail dengan teliti dan memeriksa apakah ada kekurangan dari rangkaian pernak-pernik pesta.
Reina membantu mama Nita dalam mengelola catheringnya. Dia membantu menata tempat makanan, kue-kue bahkan sampai ke piring-piringpun dia bantu menyiapkan. Hatinya sudah ikhlas bila hari ini Pras akan menjadi milik orang lain karena ia merasa bahwa sekarangpun dia telah menjadi milik Nathan walaupun tidak seluruh hatinya.
Dari atas balkon rumah, Pras menatap setiap gerak gerik Reina dengan pandangan penuh cinta. Sementara Requele sedang berdandan dikamarnya dengan ditemani oleh ibu Maya. Banyak anak-anak panti yang datang dan banyak pula wartawan yang menunggu di luar rumah. Pras sekarang memang seperti selebriti sehingga kejadian sakral inipun banyak wartawan yang berkerumun di depan rumahnya.
Tepat jam 9 pagi akad nikah dimulai dan Pras sempat mengulang akad nikahnya, entah karena grogi atau karena emosinya yang bercampur aduk namun akhirnya selesai juga acara akad nikah. Lalu Pras dengan Requele mengadakan jumpa Pers dan memberitakan hari bahagia mereka.
Semua acara hari itu lancar dikarenakan EO Nathan yang telah profesional mengerjakan event seperti pernikahan ini. Banyak tamu yang puas dengan hasil kerja team Nathan dan banyak pula yang menaruh minat untuk bekerja sama dengan Nathan.
Nathan sangat berterima kasih dan menyambut baik semua tawaran yang datang kepadanya. Tamu-tamu Pras tidak banyak, lebih banyak tamu dari relasi om Ryan. Sore hari mereka telah kehabisan tamu dan banyak makanan yang tersisa.
Bunda dan yanda Reina tadi sempat datang dan menyapa anak dan menantu mereka setelah mereka mengucapkan selamat kepada pengantin dan keluarganya. Bunda menyayangkan riasan Requele yang tidak maksimal sehingga membuatnya tidak ada aura pengantin dan Reina hanya tersenyum saja mendengar komentar bunda. Kebetulan make up artist nya bukan dari EO Nathan melainkan merupakan kenalan Requele. Sebelumnya Nathan sudah menawarkan kepada Requele team yang akan menjadi make up artist nya tetapi Requele dengan sombongnya menolak mengatakan bahwa ia punya kenalan yang biasa mendandani artis terkenal.
Kelihatan bahwa Requele agak kecewa dengan make upnya karena banyak keluarga yang membandingkan antara dirinya dengan Reina. Bahkan saat itupun, saat Reina tidak menjadi pengantin, banyak yang lebih memuji Reina dikarenakan dia lebih mempunyai inner beauty dibandingkan Requele.
Setelah acara usai, Requele mengurung diri di kamar dan hanya Pras yang menemani keluarga yang tersisa. EO Nathan kembali membereskan sisa-sisa pesta dengan baik, sementara sisa makanan dibawa ibu maya ke rumah panti.
Tepat jam 8 malam semua kembali keposisi semula dan team EO Nathan bersiap kembali pulang. Sepeninggalan anak buahnya, Nathan menghampiri Reina yang sedang bercakap-cakap dengan om Ryan dan tante Sofie. Mereka sangat berterimakasih kepada mama Nita dan Reina yang telah berusaha selama pesta berlangsung.
"Pulang Rei?", tanya Nathan yang kemudian duduk disamping Reina. Pras yang sedang menatap Reina hanya bisa menahan cemburu.
"Ayo, uda selesai?", tanya Reina.
"Uda. Mama pulang sama pak Samir kan? Atau mau ke rumahku nginep di rumah? Mumpung si ReiRei ini libur", kata Nathan kepada mamanya sambil tangannya mengusap lembut kepala Reina.
"Kamu libur Rei?", tanya mama Nita kepada Reina dan dijawab anggukan.
"Aku nginep dirumahmu deh. Besok aku ajarkan kamu cara buat kue yang kamu mau kemaren", kata mama Nita lagi.
"Sip mam, ajarin aku yang banyak ya mam. Pulangnya lamaan, soalnya tuan ini kalo kerja suka lupa istrinya di rumah", rajuk Reina dan disambut rangkulan mama Nita.
Tante Sofie yang melihat mereka berdua menatap dengan pandangan iri dan ia melihat ke arah anak lelakinya yang sedang menatap Reina sedih. Tante Sofie menyentuh tangan Pras dan Pras kemudian merangkul mamanya erat.
"Maafkan aku ya ma", bisiknya pelan.
Kemudian Reina, Nathan dan mama Nita pamit dengan tuan rumah menuju ke rumah Nathan dan Reina. Hari itu juga merupakan hari yang melelahkan untuk mereka semua, sehingga mereka hanya bercengkrama sebentar lalu masuk ke kamar mereka masing-masing untuk tidur.
Untuk menjaga perasaan mamanya, Nathan sengaja tidur di kamar Reina dan mama Nita dengan Michel tidur dikamar bawah, padahal sebelumnya Michel ingin tidur bersama Reina karena gadis kecil itu sayang sekali dengan Reina.