Capítulo 8: LUKMANA ARDIYANSYAH
Sejak bel istirahat Ardi terus berkeliling sekolah untukmencari Zahra, ia merasa bersalah atas kejadian pagi tadi.
****
Ardi, ya Lukmana Ardiansyah,teman atau bisa dibilang sahabat bagi Zahra selain Ibtisamah. Ketiganya saling kenal saat masuk SMA. Mereka anak - anak yang lahir dari para pengusaha,hmmm mungkin lebih tepatnya calon pewaris. Tapi ketiganya kompak untuk menyembunyikan identitasnya,dengan alasan ingin mencari teman ataupun sahabat yang tidak pandang identitas, kekayaan, dan kekuasaan.
Awalnya mereka tidak saling kenal, sampai akhirnya di pertemukan di sekolah ini.
Walaupun disembunyikan akhirnya saling tau identitas masing - masing, tapi ikatan persahabatan itu telah teruji klinis,e e eh bukan maksudnya kuat, karna taunya baru akhir - akhir ini, ya itu karna Ardi dan Ibti berusaha membantu Zahra yang sedang dalam masalah. Disitulah akhirnya semua tau Zahra pun dari keluarga yang cukup mampu untuk membantunya.
Tapi entah kenapa Zahra selalu menolak jika diajak mengadukan apa yang menimpanya, sampai akhirnya mengaku setelah dipaksa berkali - kali oleh Ardi dan Ibti, yang akhirnya membuahkan sebuah kata "aku tidak mau menyusahkan mereka, aku ingin belajar mandiri ya walaupun berat, insyaallah aku kuat, lagi pula kalian tidak akan meninggalkanku bukan ???? dan satu lagi kalau aku mengadu bukankah identitas kita juga akan bocor ke teman - teman yang lain, "ucapnya sambil terkekeh karna Ardi dan Ibti lupa akan itu.
U uhh cerobohnya....
Dan satu lagi mereka (Zahra, Ibti, danArdi) tidak tinggal lagi dengan orang tua mereka tapi tinggal di Asrama Pesantren, tapi sekolah di SMA Asy Syifa.Asrama itu ada dua komplek,satu untuk laki - laki, satu untuk perempuan. Mereka hanya tinggal untuk mengaji dan istirahat.
****
Di Taman.
Ardi menghela napas lega"akhirnya ketemu juga. "lantas ia pun tersenyum
Status de energia semanal
-- Ranking de
Poder 
-- Pedra de
Poder