Lude terlompat kaget dan tulang keringnya membentur kaki meja begitu kerasnya hingga seluruh meja terbalik. Cawan arak, dadu, kotak, semua berserakan. Ia mengeluh dan mengutuk kesakitan.
Baru sekali itu ia terhantuk!
Sesaat ia hanya bisa mengutuk keberuntungannya yang absen melindunginya. Ketika pulih, ia cepat-cepat mengangkat meja yang terbalik itu. Darah bercucuran dari kepala burung dara yang pecah itu, bercampur arak dan serpihan cawan.
Lude entah kenapa merasakan dorongan tak terperikan untuk mengangkat jasad unggas yang malang itu. Saat itu, ia melihat tabung bambu yang diikat di kaki burung itu… Dorongan yang begitu kuat… Dadu yang aneh… Burung dara yang jatuh… semua membuatnya menanggalkan tabung itu dan mengambil surat di dalamnya… Jantungnya berdebar kencang saat ia membacanya.
Ia merasa saat itu jantungnya bagaikan berhenti mendadak!
*