Baixar aplicativo
48.27% YangTerpilih (YTP) / Chapter 28: Pernikahan Fahri dan Laras

Capítulo 28: Pernikahan Fahri dan Laras

"Sebentar lagi aku akan menikah, maka buatlah aku mencintai pilihan-Mu ya Allah. Mas Arsya maafkan Yumna. . ." lanjut Yumna masih bermonolog di atas kasurnya.

🔹🔹🔹

Yumna merasa salah karena mendiamkan Arsya, diam-diam dia datang ke rumah Arsya selagi Arsya berada di RS. Beberapa jam kemudian Arsya selesai shift paginya dan pulang ke rumah untuk mengistirahatkan badannya yang lelah.

Pintu rumah terbuka dan sudah ada berbagai masakan yang tersaji di meja makan, dia tidak menyadari siapa yang memasak.

"Sa, kamu pulang? kok nggak bilang aa? kan bisa jemput?"

Hening tak ada jawaban, dia mencicipi masakan yang tersaji di meja.

"Sa, sa" tetap tidak ada jawaban dan tertegun melihat Yumna tertidur di sofa tak jauh dari ruang makan.

"Rupanya kamu na, syukurlah kalau udah nggak marah"

"Sayang, kenapa tidur di sini?" Yumna tidak membuka matanya hanya menggeliat lalu tertidur lagi. Arsya mengambilkan selimut untuk menutupi tubuh Yumna yang tampak kedinginan. Yumna masih terlelap belum menyadari kehadiran Arsya.

Tiga puluh menit berlalu, Yumn terbangun mendapati Arsya sedang duduk di samping sambil memandangnya. Wajah memerah karena malu.

"Udah kenyang tidurnya?" goda Arsya

Yumna masih menutupi wajah dengan tangannya.

"Sejak kapan mas di situ, sana pergi"

"Loh ini kan rumahku, bebas dong mau di mana saja "

"Ya deh ya deh"

"Udah bangun na, ayo temenin makan. Kamu masak buat aku kan? duh calon istri idaman"

"Apaan sih a" Yumna beranjak dari sofa menuju meja makan dengan wajah memerah dan mengambilkan nasi untuk Arsya. Mereka menikmati makanan sederhana tapi dengan suasana romantis seperti suami istri.

Keesokan harinya Arsya sudah bersiap menjemput Yumna untuk memenuhi undangan Fahri dan Laras. Arsya mengenakan atasan batik berwarna dominan mocca dan kombinasi hitam, dan celana hitam terlihat gagah meski tanpa jas. Sedangkan Yumna mengenakan dress dominan yang juga dominan mocca, hijab mocca dan hanbag hitam menambah keanggunannya. Mereka tampak nengenakan baju serasi meskipun tidak menggunakan baju couple.

Arsya sudah tiba di depan rumah Yumna dengan mobil mewah berwarna putih. Yumna melihat kedatangan Arsya bergegas keluar menyambutnya. Bunda dan ayah juga tampak bersiap untuk datang ke acara Fahri, meskipun gagal besanan tapi hubungan dengan ayah Fahri masih tetap baik.

"Tata berangkat duluan ya bund, yah. Sampai ketemu di sana Assalamu'alaikum" Yumna melangkah menuju mobil Arsya dengan riang.

"Kami berangkat dulu ya om, bund" Arsya dengan sopan berpamitan dengan ayah bunda Yumna. Bunda mengangguk memersilahkan Yumna dan kekasihnya pergi.

"Syukurlah yah, Tata sekarang jauh lebih ceria di bandingkan beberapa tahun terakhir"

"Iya bund, ayah sudah sempat khawatir dengan anak itu. Rupanya dia gadis yang tangguh. Ayo kita siap-siap juga bund". Ajak ayah.

Arsya dan Yumna sudah sampai di lokasi pernikahan Fahri. Mirna yang melihat Yumna masuk melihat ketidaksukaannya terhadap Yumna. Belum banyak tamu yang datang, karena Yumna sengaja duluan karena permintaan Fahri dan Laras untuk menjadi breadsmaid, tentu saja dengan Arsya sebagai pengiring laki-laki.

"Hmm anak itu masih berani dia kemari" ucap Mirna di kejauhan.

"Assalamu'alaikum tante" Yumna masih berusaha tersenyum dan bersikap ramah.

"Sedang apa kamu di sini? mau membatalkan pernikahan Fahri? jangan harap kamu"

Melihat Yumna sedang berbincang dengan mamanya, Fahri segera menghampiri mereka. Ya dia tahu karena mamanya tidak menyukai Yumna semenjak kejadian itu.

"Ma, kenapa mama bilang gitu? Yumna kesini atas permintaan Fahri dan Laras. Oh iya Laras ada di dalam, kamu temenin ya ! Arsya mana?"

"Mas Arsya masih di depan ri lagi ambil beberapa perlengkapan yang ketinggalan di mobil, ruangannya di mana ri?"

Tiba-tiba lelaki tampan dengan seragam batiknya masuk menghampiri mereka.

"Ma, ini Arsya tunangan Yumna. Mereka juga beberapa bulan lagi akan menikah, jadi mama jangan berfikir macam-macam sama Yumna"

"Sudahlah ri gak papa"

Mirna hanya memandang Yumna aneh meminta penjelasan. Arsya pun memperkenalkan diri sebagai tunangan Yumna.

"Maafin tante ya" masih dengan tatapan tidak suka kepada Yumna.

"Nggak papa tante, Yumna izin masuk ya. Mas Arsya, Yumna tinggal ya" Yumna berpamitan dengan Arsya yang nampak masih bingung dengan situasi tersebut.

Yumna sudah berada di ruang ganti Laras, dia tampak anggun dan manis tapi tertutup dengan wajah muramnya. Yumna menyadari suasana yang tampak kurang bahagia daru raut muka Laras.

"Waaah kamu cantik sekali ras, pangling" Laras menoleh dari tadi tidak menyadari kehadiran Yumna.

"Eh Yumna, makasih. Kamu juga terlihat cantik, kamu sama Arsya?"

"Iya ras, dia di depan sama Fahri. Du rasanya gimana?"

"Nano-nano na, nggak bisa di ungkapkan dengan kata-kata".

Setelah Fahri mengucapkan ijab kabul, Laras keluar di iringi Yumna. Semua mata tertuju pada mereka, lebih tepatnya Laras sebagai mempelai wanita. Lain halnya dengan dua pasang mata yang memandang penuh cinta ke arah Yumna. Tentu saja bagi Arsya, Yumna lah wanita tercantik di sana. Dan sepasang mata juga memandang kagum pada gadis itu, meskipun baru saja mengucapkan ijab di depan penghulu. Fahri masih mencintai Yumna meski dia selalu menolak dan hanya menganggap sahabat.

Arsya menyadari tatapan Fahri tidak biasa kepada Yumna, tapi berusaha menyembunyikan kecemburuannya. Yumna sudah duduk di samping Arsya dan mengobrol ringan dengannya.

"Mb Laras cantik ya mas"

"Tentu saja" jawab Arsya dengan entengnya.

"Hmm"

"Kamu kenapa tadi tanya, di jawab malah cemberut?"

"Enggak papa kok"

"Tapi lebih cantik yang ada di samping"

"Apaan sih" pipi Yumna semakin memerah dan Arsya hanya tersenyum melihat Yumna menahan malu.

Beberapa saat kemudian mereka berfoto untuk mengabadikan momen bersama kedua mempelai. Acara akad nikah selesai, kedua mempelai menuju kamar untuk riasan resepsi siang nanti.

Yumna dan Arsya juga mengganti dandanan mereka untuk resepsi pernikahan Laras dan Fahri.

Kedua mempelai sudah berada di singgasana mereka, tamu-tamu mulai berdatangan mengucapkan selamat.

"tok tok tok" suara sepatu heels memasuki ruangan itu, dengan riasan rambut di biarkan terurai dan gaun hitam belahan samping gadis itu menuju ke atas pelaminan.

Pandangan Arsya tertuju pada gadis itu, Yumna memerhatikan dimana mata Arsya memandang. Melihat pemandangan itu, hati Yumna terasa sesak dan sakit. Bagaimana mungkin calon suaminya memandang wanita lain tanpa berkedip di depan matanya.


PENSAMENTOS DOS CRIADORES
Lail88 Lail88

Hallo kakak semua bantu follow, like dan komen di ignya ya @kemala_7842. 1 like, komen dan follownya sangat berarti. Terima kasih yang sudah bantu.??. Semoga jadi penyemangat aku nulis, kalau ada yg respon kan seneng. Kalau ada yg respon kan seneng, makasih bantuannya. ❤❤❤??.

Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C28
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login