"Aaargh.... ternyata pembelajaran kepahlawanan hanya latihan dan latihan dan materi..... ujian praktek.... ujian tertulis..... latihan latihan dan latihan....." keluh Alvina.
"Hoeeeee.... benar...." jawab Kurosa dengan lemas sambil memasuki kelas.
"Hari ini belajar apa ya?" Tanya Toshiko penasaran sambil berjalan ke arah bangku Alvina dan Kurosa.
"Mungkin teori sihir...." jawab Alvina lemas.
.
.
Tak lama, seorang guru datang dan mulai mengajar.
"Sekarang saya akan mengajarkan stamina manipulation. Sihir stamina manipulation sebenarnya termasuk di dalam sihir umum, tetapi jarang yang mempelajari sihir ini. Sihir ini dapat menyerap stamina penyihir lain yang mengeluarkan sihir dan memanipulasi stamina tersebut menjadi miliknya untuk sementara sehingga sihir yang dikeluarkan oleh penyihir sebelumnya dapat dibelokkan atau dihentikan."
"Eeh? Bukannya ini seperti pada saat dulu Yukina membelokkan sihir Stormy?" Tanya Toshiko.
"Jadi.... contohnya, Yukina menggunakan sihir stamina manipulation pada petir Stormy yang menyambar ke arah Yukina dan dengan begitu Yukina membelokkan arah sihirnya kepada Toshiko yang berdiri jauh.... begitu ya...." jawab Alvina.
"Apalagi ini sihir umum?" Tanya Stormy yang duduk di belakang Alvina.
"Berarti.... bisa dipelajari oleh siapapun?" Kejut Kurosa.
"Benar... jika demikian, sepertinya itu sihir yang berguna sekali..." kata Yuka yang duduk di depan Kurosa.
"Ehem, teman-teman di sebelah sana, mohon tenanglah, jika ada yang ingin didiskusikan, majulah kemari." Kata guru itu dengan tegas.
"EEEEEK!" Kejut Stormy.
"HOEEEE! MAAF!" Kejut Kurosa.
Lalu mereka mulai tenang.
"Tetapi, dalam menggunakan sihir stamina manipulation, ada kondisi-kondisi tertentu yang harus dipenuhi sehingga hal ini membuat cara mempelajari sihir ini lebih sulit. Kondisi pertama yaitu, kalian harus berkontak secara langsung dengan sihir lawan, entah dengan bagian tubuh sendiri maupun dengan senjata sihir. Kondisi kedua yaitu, lawan harus menggunakan sihir yang menggunakan stamina, jika sihir tidak menggunakan stamina maka akan sia-sia. Kondisi ketiga, kalian harus bisa menyatukan stamina kalian dengan stamina lawan tanpa lawan menyadarinya. Semakin dekat kalian dengan seseorang, sihir dan stamina kalian juga semakin mengenal satu dengan yang lainnya. Hal ini mempermudah menggunakan sihir stamina manipulation. Tapi jika melawan orang asing, sihir ini akan lebih sulit untuk digunakan. Tetapi ada 1 trik yang bisa digunakan saat melawan orang asing, yaitu dengan memikirkan kalian pada posisi orang asing itu dan mulai memahami sihirnya. Masalahnya, jika kalian terlalu lama, lawan bisa merasakan kalian mulai menyatukan stamina kalian berdua dan lawan bisa menggunakan akal dengan menyerap stamina kalian. Kondisi keempat yaitu, jika sihir kalian memiliki kelemahan pada sihir lain, maka untuk memanipulasi sihir kelemahan kalian akan lebih sulit dan jika sihir kalian sama maka akan sangat mudah untuk memanipulasi sihir itu. Kondisi kelima adalah, yang bisa dimanipulasi hanyalah sihir jenis areal dan sihir jenis jarak jauh. Sihir enchantment seperti sihir pengubahan magnet milik Yuka atau sihir yang berkontak secara fisik seperti 'Fire Punch' milik Alvina tidak dapat dimanipulasi."
"Ada beberapa orang yang dilahirkan dengan sihir manipulation, jika demikian mereka tidak perlu memenuhi seluruh kondisi-kondisi di atas."
"HOEEEEE CURANG!" Kejut Kurosa.
"Stttt..... nanti pak guru marah lho!" Kata Alvina berusaha untuk menenangkan Kurosa.
"Oh maaf..." kejut Kurosa yang lalu mulai tenang.
"Semakin kuat lawan, maka akan semakin sulit untuk menggunakan sihir stamina manipulation jika kalian tidak dilahirkan dengan sihir itu. Untuk sekarang, mari kita berlatih sihir stamina manipulation."
"Eeeh.... praktek...." kejut Toshiko.
.
.
Mereka semua menuju ke tempat pelatihan.
"Baiklah, saya akan berikan sebuah contoh. Alvina, cobalah semburkan api padaku." Kata guru itu.
"Oh, baik." Jawab Alvina.
Lalu Alvina berdiri jauh di depan guru itu lalu berkata,
"Fire Roar!"
Alvina menyemburkan api ke arah guru itu. Guru itu segera bersiap dan saat api itu sudah mendekat, guru itu menyentuh api itu dari samping kanan lalu membelokkannya ke arah kirinya. Lengan baju guru itu terbakar dan kulitnya sedikit terbakar.
"Terimakasih, Alvina. Begitulah contohnya. Tapi hati-hati karena kalian harus berkontak secara langsung dengan sihir itu."
"Baiklah, silahkan membentuk kelompok dan berlatihlah."
Lalu mereka berlima berkumpul dan berbincang.
"Begitu..... ini akan sulit..." kata Toshiko.
"Benar, bagaimana jika Kurosa saja yang memberikan sihir jarak jauhnya? Alvina dan Stormy terlihat membahayakan..." keluh Yuka.
"Eeeh...." kejut Alvina.
"Hahaha, benar juga...." jawab Stormy sambil tertawa.
"Hoeeee.... padahal aku ingin coba...." keluh Kurosa.
"Tidak apa-apa, setelah semuanya selesai, Kurosa boleh mencoba." Jawab Yuka.
"Pertama aku ya!" Kata Toshiko.
Lalu Toshiko dan Kurosa berdiri berhadap-hadapan.
"Dark light magic!"
Kurosa menembakkan sihir gelap dan terang ke arah Toshiko. Toshiko mulai berfokus dan mencoba untuk membelokkannya, tapi ia gagal dan terjatuh ke atas lantai.
"Aahaa... gagal... sulit juga ya..." kata Toshiko.
"Baiklah, aku coba. Kurosa, bolehkah aku meminta sihir terang saja?" Tanya Alvina sambil berdiri di depan Kurosa.
"Request diterima!" Jawab Kurosa.
Lalu Alvina berdiri di depan Kurosa.
"Light magic!"
Kurosa menembakkan sihir terangnya ke arah Alvina. Alvina berfokus dan saat sihir terang itu dekat, Alvina mencoba untuk membelokkannya. Sihir Kurosa berbelok sedikit, tetapi sihir Kurosa kembali menerjang ke arah Alvina setelah membelok sedikit.
Alvina terjatuh ke atas lantai.
"AAAAAAAARGHHHHH..... SUSAH SEKALI...." Keluh Alvina.
"Sekarang giliranku ya! Kurosa, aku minta sihir gelap." Kata Stormy.
"Baiklah!" Jawab Kurosa.
Stormy berdiri di depan Kurosa dan berfokus. Kurosa menembakkan sihir gelapnya ke arah Stormy. Dengan segera Stormy menyentuh sihir Kurosa dan mencoba untuk membelokkannya, tetapi gagal. Stormy terjatuh ke atas lantai.
"Aaaaarghh... tidak semudah yang terlihat..." keluh Stormy.
"Aku coba ya.... Kurosa boleh memakai sihir apapun!" Kata Yuka.
"Baiklah!" Jawab Kurosa.
Yuka berdiri di depan Kurosa.
"Dark light magic!" Kata Kurosa.
Lalu Kurosa menembakkan sihir gelap dan terang ke arah Yuka. Yuka berfokus dan mencoba untuk membelokkannya. Ternyata sihir itu berbelok satu setengah meter, tetapi kembali lagi ke arah Yuka. Semuanya terkejut.
"Wow! Keren Yuka!" Kata Toshiko.
"Terimakasih!" Jawab Yuka.
Lalu Alvina dan Stormy berdiri di depan Yuka dan berkata,
"AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN AJARKAN"
"EEEEEEH?" Kejut Yuka.
"Benar juga Yuka, bagaimana caranya?" Tanya Toshiko.
"Anuu.... aku hanya berpikir untuk membelokkannya setelah memikirkan untuk staminaku dan stamina yang Kurosa keluarkan bersatu... tapi aku belum berhasil sepenuhnya dan geraknya melamban saat berbelok, belum sebagus milik pak guru." Kata Yuka.
"Begitu ya.... baik, Kurosa, sekarang giliranmu!" Kata Alvina sambil tersenyum.
"Baik.... aku akan coba- HOEEEEE? KENAPA KALIAN BERDUA BERSIAP MENGELUARKAN SIHIR KALIAN?!" Kejut Kurosa.
"Tenang saja...." jawab Alvina.
"Sepertinya kamu pernah melakukannya sekali tanpa sadar!" Jawab Stormy.
"Fire...."
"Electric...."
"ROAR!" Kata Alvina.
"STRIKE!" Kata Stormy.
Kedua sihir itu bersatu dan menerjang ke arah Kurosa.
"HOEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!" Teriak Kurosa sambil menutup kedua matanya.
Dengan tangan kirinya Kurosa menyentuh sihir api milik Alvina dan dengan tangan kanannya Kurosa menyentuh sihir petir milim Stormy. Lalu Kurosa memisahkan kedua sihir yang bersatu itu dan melemparkannya ke kiri kanannya. Alvina dan Stormy tersenyum, Yuka dan Toshiko terkagum, sementara itu,
"KELOMPOK DI SANA! JANGAN PAKAI SIHIR BESAR-BESAR! KALIAN HAMPIR MEMBAHAYAKAN KELOMPOK-KELOMPOK LAIN!" Teriak guru itu.
"EEEEEEK!" Kejut Stormy.
"OOOOH! MAAF!" Kejut Alvina.
"Hoeee.... apa yang terjadi?" Kejut Kurosa.
"Kurosa, kamu dulu sudah pernah menggunakan sihir ini. Kamu berhasil membelokkan sihir Alvina dan Stormy." Kata Yuka.
"Benarkah? Hoee... aku tidak ingat." Jawab Kurosa.
"Benar, kamu baru saja melakukannya." Jawab Toshiko.
.
.
"Jika kalian belum bisa menguasainya, tenang saja, sihir ini memang sulit untuk dikuasai, setindaknya kalian memerlukan waktu 1 bulan untuk menguasai sihir ini. Beberapa dari kalian sudah bisa menguasai sihir ini dengan baik, jadi kerja bagus. Sekian pelajaran hari ini. Jangan lupa terus berlatih ya." Kata pak guru.
"Baik, guru!"
.
.
"Sulitnya...." keluh Alvina.
"Benar.... mungkin kita harus meminta bantuan Yukina..." keluh Stormy.
"Omong-omong.... sudah berapa lama ya kita tidak berlatih lagi dengan Yukina?" Tanya Toshiko.
"Sangat lama.... kita sudah memenuhi syarat katanya asal jika kita tidak melupakan semua latihan itu...." jawab Alvina.
"Benar juga.... aku jadi ingin berlatih...." jawab Stormy.
"Aku ingin makan kue...." keluh Kurosa.
"Bagaimana jika kita temui Yukina?" Tanya Yuka.
"Hm... entah dia sedang apa..." jawab Stormy.
Lalu mereka berlima pulang ke rumah masing-masing.