Baixar aplicativo
96.67% Kannoya Academy / Chapter 435: Talking again

Capítulo 435: Talking again

Akhirnya acara penerimaan sudah selesai.

"Hoaaaaam..... aku ingin bertemu dengan yang lainnya....." kata Kurosa.

"Kalau begitu, ayo." Jawab Alvina.

Lalu mereka memberikan pesan pada grup alumni mereka untuk berkumpul sebentar di sebuah taman di dekat universitas itu.

Tak lama,

"Yukinaaaaaaaaa! Selalu datang pertama ya?" Kata Alvina.

"Alvina, Toshiko, Kurosa... dan juga Stormy!" Kejut Yukina.

"Oh iya, bagaimana kabarmu?" Tanya Toshiko.

"Kabarku? Baik-baik saja seperti yang kalian lihat." Jawab Yukina dengan santai.

Tak lama,

"Denzel, Junko! Eeeeeeeh?" Kejut Toshiko.

Mereka tidak seperti biasanya. Denzel berjalan sendirian, sementara Junko tidak mencoba untuk memeluknya atau bagaimana.

"Hai teman-teman." Kata Denzel dengan santai.

"Hai teman-teman!" Kata Junko dengan bahagia.

"Junko! Rambutmu berbeda juga!" Kejut Kurosa sambil menyentuh rambut Junko yang diikat ponytail ke samping bawah kanan.

Lalu Junko tersenyum girang,

"Bagaimana? Bagus?" Tanya Junko.

"Yaah.... bagus." Jawab Kurosa.

"Omong-omong..... kalian masuk jurusan apa?" Tanya Stormy penasaran.

"Kami masuk ke dalam jurusan teknologi." Jawab Denzel.

"Eeeeh? Jadi kalian di kelas yang sama?" Tanya Stormy.

"Yaah, tidak sama juga sih. Junko masuk ke dalam teknologi mesin yang lebih kepada kesehatan, sementara Denzelku masuk ke dalam jurusan teknologi yang lebih kepada kemajuan dan inovasi dan juga kepada senjata pendukung." Jawab Junko.

"Eeeeh? Ada kelasnya lagi?" Kejut Stormy.

Tak lama, Odelia dan Albern datang.

"Odelia! Albern! Ayo kemari!" Kata Kurosa dengan girang.

Lalu mereka segera berlari ke arah mereka.

"Kalian masuk jurusan apa?" Tanya Stormy. Lalu Alvina tertawa sambil memukul punggung Stormy dan berkata,

"Jurusan melulu yang ditanyakan!"

"Kami masuk jurusan kepolisian sihir." Jawab Odelia.

"HOEEEEE?! KEPOLISIAN?! KENAPA?" Tanya Kurosa tiba-tiba.

"Karena menurutku sihir Odelia sangat bagus untuk mendeteksi musuh atau mencari informasi seperti para polisi. Pada saat kita masih SMA, katanya ada sebuah kesalahan besar di mana mereka mengeksekusi orang tak bersalah. Sejak saat itu, kepolisian sihir kerjanya melambat dan berkurang karena keteledoran mereka dan kurangnya kewaspadaan terhadap bukti palsu. Sihir juga bisa membuat bukti palsu..... oleh sebab itu.... aku dan Odelia akan mencegah hal ini terjadi lagi dan memperbaiki nama baik polisi sihir!" Kata Albern dengan tegas. Kurosa menunduk sedih sebentar.

"Albern benar!" Kata Odelia sambil merangkul Albern.

"HOEEE?!" Kejut Kurosa.

"Ada apa?" Tanya Odelia.

"Kalian berdua? Iiiihhh!" Kata Toshiko malu-malu.

"O-Oi.... ini tidak seperti yang kalian pikirkan! Ini adalah rangkulan pertemanan!" Kata Odelia tanpa malu, tetapi muka Albern sudah memerah.

Tak lama,

"Ardolph... dan juga Megan!" Kata Toshiko dari jauh.

"Hai semuanya!" Kata Ardolph.

"Kalian tidak berubah ya? Kecuali pada model rambut kalian." Kata Megan.

Ardolph segera berdiri di samping Yukina.

Tak lama,

"Teman-teman!"

"Asukaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!" Teriak Kurosa sambil memeluknya.

"Kurosaaaaaaa!" Balas Asuka.

Mereka berpelukan.

"Asukaaa..... *hiks..... kenapa tidak masuk jurusan kepahlawanan?" Tanya Kurosa.

"Karena... setelah kulihat-lihat lagi, sihirku kurang cocok untuk itu. Karena itu, aku memasuki jurusan 'blacksmith' karena menurutku lebih cocok." Jawab Asuka.

"Cocok?" Tanya Kurosa.

"Ya, cocok sekali. Dengan sihir esku, aku dapat membuat semua bentuk senjata meskipun aku masih berlatih karena sihirku adalah 'weaponly elemental' makanya lebih susah...." kata Asuka.

"Begitu....." jawab Kurosa.

"Padahal Asuka akan menjadi pahlawan hebat...." pikir Kurosa sedikit sedih.

"Lucianna! Osamu! Alexa! Aerum!" Kata Stormy.

"Hai semuanya...." kata Lucianna.

"Kalian masuk jurusan apa?" Tanya Alvina.

"Aku memasuki jurusan meteorology. Agar aku dapat memprediksi cuaca." Kata Lucianna dengan tenang.

"Begitu, sepertinya itu memang cocok untukmu sih...." jawab Alvina.

"Kalau aku memasuki jurusan ilmu pengetahuan." Jawab Osamu.

"Eh? Memangnya ada?" Kejut Kurosa.

"Tentu ada lah..." keluh Osamu.

"Kalau aku jurusan kimia!" Jawah Alexa.

"Waaah! Apa tidak susah itu?" Tanya Toshiko.

Alexa tersenyum,

"Sesusah-susahnya mata pelajaran, kalau kamu suka, akan jadi mudah." Jawab Alexa.

"Kalau aku jurusan kepahlawanan." Jawab Aerum.

"Kalau aku kedokteran! Aku tidak bisa mengandalkan sihirku terus!" Kata Nera. Lalu semuanya terkejut.

"HOEEE?! SEJAK KAPAN KAMU DI SINI?!" Kejut Kurosa.

"Ehee..... aku cepat." Jawab Nera.

"Oh iya, Alfred masuk jurusan apa ya?" Tanya Alvina.

Tiba-tiba, kedua mata Alvina tertutup.

"HOEEEEEEE?!" Kejut Kurosa.

Alfred tersenyum, lalu memberi tanda agar yang lain diam. Alvina terdiam sebentar, lalu segera berkata,

"Alfred ya?"

"AAAAAARGHHHH! KETAHUAN!" Keluh Alfred.

"Sudahlah, lepaskan." Jawab Alvina sambil berusaha untuk melepaskan tangan Alfred dari kedua matanya.

"Hee maaf-maaf..." kata Alfred.

"Kamu tu..... jangan seperti anak kecil terus." Kata Alvina.

"HOEEEE?! ALVINA DAN ALFRED TIDAK BERTENGKAR?!" Kejut Kurosa.

"O ya, omong-omong, kamu masuk jurusan apa?" Tanya Alvina.

"Aku? Tentu saja kepahlawanan!" Jawab Alfred.

"Oh benar juga..." jawab Toshiko.

.

"ERMIIIN! RHEINALTH!" Kejut Kurosa.

"Hai-hai.." kata Ermin.

"Kalau kami masuk jurusan kepahlawanan, kalian sudah tau kan?" Tanya Rheinalth.

"Benar!" Jawab Kurosa.

Lalu mereka berbincang-bincang sangat lama. Semuanya terkejut saat mendengar bahwa Yukina memasuki jurusan perguruan.

Banyak yang bertanya kenapa, dan Yukina menjawabnya dengan kalimat yang sama seperti sebelumnya (chapter 432 vol 3).

Tetapi, sebenarnya ada alasan lain juga.

.

.

(Chapter 310 vol 1)

"Bisakah kamu menjadi pahlawan berikutnya?"

"Bukan..... bukan hanya itu...."

"Bisakah kamu membuat pahlawan generasi berikutnya sepertimu?"

"Aku tahu kamu pasti bisa."

.

.

Lalu mereka berbincang sangat lama. Mereka sangat rindu dengan masa-masa SMA mereka bersama di Kannoya Academy.

"HOEEEEE AKU RINDU MASAKAN NERAAAA!" Tangis Kurosa.

"K-Kalau mau.... ini. Ini bekalku tadi siang, tetapi rupanya aku buat kebanyakan jadi sisa deh... kalian semua boleh memakannya kok." Kata Nera sambil mengambil sebuah kotak bekal dan membukanya.

"BENARKAH?!" Kejut Kurosa, lalu Kurosa segera mengambil sebuah nasi kepal dan memakannya. Nera tersenyum,

"Kalian boleh memakannya.... kalau kalian lebih cepat dari Kurosa."

Semuanya segera bercepat-cepat untuk mendapatkan bekal Nera, tetapi mereka terlambat. Kurosa sudah melahap semuanya.

"HMMMMMMM ENAAAAAAK!" Kata Kurosa.

"Yaaah...."

"Ehehee..... maaf-maaf.... aku tidak tahu jika kalian mau...." kata Kurosa.

"Ehehe... sekali-kali, kalian boleh datang ke rumahku dan mencicipi masakanku lho!" Kata Nera.

"BENARKAH?! NERA MALAIKAT!" Kata Kurosa sambil menyembah Nera.

"Hoi... aku bukan malaikat..." kata Nera.

Mereka berbincang-bincang hingga hari mulai gelap, lalu mereka semua berpamitan.


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C435
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login