"Baiklah... karena bedasarkan penelitian ms. Sheva, ms. Sheva akan memilih murid-murid di antara kalian untuk mengikuti pelatihan khusus, jika nama kalian tidak dipanggil, maka kalian boleh mengikutinya atau tidak. Yang dipanggil wajib mengikuti pelajaran tambahan saya." Kata ms. Sheva.
Tubuh Kurosa dan Asuka mulai merinding.
"Baiklah, saya akan panggil, Toshiko, Lucianna, Aerum, Nera. Itu saja. Kalian semuanya sudah berusaha dengan baik." Kata ms. Sheva.
.
.
"Dan juga, Kurosa, dari kemarin hingga hari ini kamu tidak memakan camilan apapun kan?" Tanya ms. Sheva.
"Yaaaaa....." kata Kurosa lemas.
"Baiklah, karena masih ada banyak waktu, ayo berlatihlah denganku dahulu. Bagi namanya yang telah dipanggil, sebelum pulang sekolah kalian diharapkan untuk tetap berada di sini." Kata ms. Sheva.
.
.
Kurosa melawan ms. Sheva.
"Ayolah Kurosa, fokuslah.." kata ms. Sheva karena melihat bahwa semua serangan Kurosa menjadi meleset.
"Aku lapaar..." keluh Kurosa.
"Baiklah, aku akan diam di sini... jika kamu tidak bisa menyerangku, kamu akan ikut kelas tambahan." Kata ms. Sheva.
"HOE?! TIDAAAAAK!" Teriak Kurosa.
"Ini adalah antisipasi jika ada serangan tiba-tiba dan tidak ada makanan.... ayo." Kata ms. Sheva.
"HOEEEEE...." teriak Kurosa.
"Dunia kejam...." tangis Kurosa.
"Jika kamu seperti ini terus, kamu tidak akan bisa." Kata ms. Sheva.
.
"Ah.." kejut Kurosa saat mendengar perkataan ms. Sheva.
Kurosa berdiri dengan tegak.
"Meskipun lapar... tetapi...." pikir Kurosa.
Kurosa mengingat Night Hero.
"....!" Kata Kurosa.
Kurosa bersiap, lalu menerjang ke arah ms. Sheva.
"Dark Light soul!" Kata Kurosa.
Setengah dari rambutnya berubah menjadi pirang.
Dari kedua tangan Kurosa, muncullah energi sihir gelap dan terang.
Kurosa berusaha untuk memukul Ms. Sheva,
"Masih lebih lamban dari kemarin!" Kata ms. Sheva sambil menangkap kedua tangan Kurosa.
Kurosa berusaha untuk melepas kedua tangannya, tetapi genggaman ms. Sheva terlalu kuat.
"Kalau begini..." pikir Kurosa.
Kurosa menghantamkan kepalanya kepada kepala ms. Sheva dengan kencang.
"HOE! SAKIT!" Kejut Kurosa.
Ms. Sheva tidak mendapatkan efek apapun.
"Explotion!" Teriak Kurosa.
Kedua tangannya bercahaya, lalu meledakkan diri.
"Kurang sakit." Kata ms. Sheva yang masih memegang kedua tangan Kurosa.
Kurosa menapakkan kakinya ke atas tanah, lalu berusaha untuk mengangkat tubuh ms. Sheva. Tetapi tenaganya kurang.
"...." pikir ms. Sheva.
"Baiklah..." kata ms. Sheva sambil melepaskan genggamannya.
"Kamu tidak perlu ikut kegiatan tambahan, tetapi hari ini kanu tidak boleh makan cemilan." Kata ms. Sheva.
"HOEEEEE..." teriak Kurosa.
.
.
Sekolah pun berakhir, murid-murid yang dipanggil namanya menunggu di sekolah untuk pelajaran tambahan. Tetapi, Kurosa dan Asuka juga ikut serta.
"Kalian ikut? Baiklah." Kata ms. Sheva.
"Jadi, pertama. Jika stamina kalian memang kurang, kita harus melatih fisik kita agar dapat sedikit menopang stamina sihir kita." Kata ms. Sheva.
"Baiklah, sekarang pemanasan, lalu nanti berlarilah memutari lapangan sekuat kalian, tetapi kalau bisa minimal 2 putaran." Kata ms. Sheva.
"Baiklah!" Jawab Toshiko.
.
.
Lalu mereka semua berlari,
"Kurosa... siapa yang berlari memutari lapangan paling banyak, harus memberi perintah pada yang paling sedikit memutarinya, hanya antara kita ya!" Kata Asuka.
"Yooosh!" Jawab Kurosa.
.
.
Toshiko masih setengah putaran, tetapi ia sudah terlihat lelah.
Toshiko berhenti.
Ms. Sheva mendatangi Toshiko.
"Toshiko... kamu lelah?" Tanya ms. Sheva.
"Hoosh.... hoosh..." kata Toshiko.
"Apakah kamu memiliki riwayat penyakit dalam? Atau bagaimana?" Tanya ms. Sheva.
"Tidak... tidak... aku memang... hanya.... kurang... hosh... berlatih... hosh.... hosh..." kata Toshiko terengah-engah.
"TOSHIKO? BOHONG! PADAHAL PADA SAAT ITU AKU SANGAT SULIT MENGEJARMU YANG BERLARI DARI KOMPLEKS KANNOYA ACADEMY KE RUMAHMU YANG SANGAT JAUH ITU!" Teriak Kurosa dari seberang lapangan.
Ms. Sheva mendengarnya.
"Hm... pada saat kamu berlari ke rumah... apa yang kamu pikirkan hingga kamu tidak lelah lagi? Padahal kamu berlari ke rumahmu yang jauh dan kembali lagi kan?" Tanya ms. Sheva.
"Aku berpikir..... hosh... Raynell, Raynard, dan Rayner..." jawab Toshiko.
"Siapakah mereka bertiga?" Tanya ms. Sheva penasaran.
"Ketiga.... adik... hosh... kembarku..." jawab Toshiko.
"Ooh... begitu.. baiklah... cobalah begini. Kamu ini berlari memutari lapangan demi Raynell, Raynard, dan Rayner. Anggap saja mereka bertiga dihukum untuk memutari lapangan ini, dan kamu sebagai kakaknya menggantikannya, total yang harus diputari sekitar 3 putaran dan jika kamu kelelahan adik-adikmu yang akan melunaskan semuanya. Jadi, jika kamu hanya berlari setengah putaran, adik-adikmu akan berlari 2 setengah putaran. Bagaimana?" Tanya ms. Sheva.
"Hosh.... hosh.... hosh..." kata Toshiko.
Toshiko mulai berdiri lagi dan berlari lagi.
"Eh.... benar-benar dilakukan...." kejut ms. Sheva.
.
.
"Aku harus.... tugas seorang kakak adalah melindungi dan merawat adik-adiknya!" Pikir Toshiko.
Rambutnya mulai bersinar karena semangat.
Lariannya justru lebih cepat dari sebelumnya.
Toshiko sempat membalap Kurosa dan Asuka yang sudah melakukan 5 putaran.
"SUDAH KUDUGA! TOSHIKO MEMANG HEBAT!" Teriak Kurosa dari belakangnya.
Toshiko terus berlari.
.
.
Lucianna berhenti. Lucianna sudah melakukan 4 putaran. Nera berhenti. Nera sudah melakukan 2 putaran. Aerum berhenti, Aerum sudah melakukan 3 putaran.
"Ayo, Kurosa! Sepertinya kamu terlihat lelah sekali!" Kata Asuka.
"Kamu yang.. terlihat lebih lelah!" Balas Kurosa yang berusaha menahan kelelahannya.
.
.
Akhirnya Kurosa berhenti dengan 7 putaran. Asuka berhenti pada 7 setengah putaran.
"Hehehe... Kurosa, aku menang!" Kata Asuka.
"HOEEEEE! KALAU SAJA AKU BOLEH MAKAN CAMILAN.." Keluh Kurosa.
.
.
Semuanya sudah berhenti, kecuali Toshiko.
Toshiko masih berlari.
"Hebat... berapa putaran sekarang dia?" Kejut Asuka.
"Sepertinya.... sudah 8 putaran." Kata Aerum.
Pada putaran ke-9, Toshiko berhenti.
"Toshiko, kerja bagus. Jangan paksakan dirimu. Kamu melakukan putaran terbanyak, yaitu 9 putaran." Kata ms. Sheva.
Toshiko duduk di samping Kurosa dan Asuka.
"Hebaaat!" Kata Asuka.
"Mengagumkan!" Kata Kurosa.
.
.
"Baiklah, berikutnya... kalian akan berlatih ketahanan mengeluarkan sihir. Kalian harus mengeluarkan sihir sebanyak-banyaknya, tetapi menggunakan sihir yang menguras sedikit stamina, seperti...
Sihir bola jika sihir kalian elemen, atau sihir pencipta. Jika sihir bola, maka kalian ciptakan satu saja, tetapi jagalah agar tetap terkendali dan kekuatannya tidak bertambah maupun berkurang. Jika sihir pencipta, ciptakanlah sebanyak-banyaknya dari sihirmu dalam bentuk yang kecil, sekitar sebesar telapak tangan. "Kata ms. Sheva.
"Baik!" Jawab Toshiko.
Kurosa, Aerum, dan Lucianna membuat sihir bola. Mereka bertiga tidak ada kendala apapun.
Asuka, Toshiko, dan Nera menggunakan sihir pencipta.
Asuka menciptakan banyak bongkahan es yang sebesar telapak tangan sebanyak-banyaknya. Nera menciptakan tumbuhan-tumbuhan kecil yang sebesar telapak tangan sebanyak-banyaknya. Toshiko menbuat ranting-ranting api sebesar telapak tangannya, ia baru membuat 3, tetapi ia sudah mulai kelelahan.
Ms. Sheva datang kepada Toshiko lagi.
"Bagaimana?" Tanya ms. Sheva.
"Aku... lelah...." kata Toshiko.
Ms. Sheva mengecek stamina Toshiko dengan bantuan dari alat yang dibuat oleh Denzel.
"Staminamu masih ada 870 kok. Ayo semangat." Kata ms. Sheva.
"Aku... tidak bisa..." kata Toshiko lelah.
"Jangan berkata tidak bisa.... coba begini... seseorang suka menjahili ketiga adikmu itu, jadi kamu memutuskan untuk membuat perlindungan-perlindungan kecil bagi mereka. Perlindungan-perlindungan kecil ini adalah ke-3 ranting-ranting api ini." Kata ms. Sheva.
Rambut Toshiko mulai bercahaya lagi.
.
.
Kurosa berhasil menahan sihirnya selama 10 menit tanpa kendala apapun. Aerum berhasil menahannya selama 12 menit dengan sedikit kendala. Lucianna berhasil menahannya selama 5 menit saja, setelah itu bola sihir memancarkan hujan.
"Kurosa dan Aerum sudah bagus, Lucianna, coba lagi." Kata ms. Sheva.
Lucianna membuat bola sihir lagi.
Asuka membuat 300 bongkahan es dalam waktu 12 menit. Nera membuat 70 ranting-ranting tumbuhan pada dalam waktu 12 menit. Sementara itu, Toshiko membuat 500 ranting-ranting api dalam waktu 12 menit.
"Toshiko, Asuka, bagus. Nera, kamu harus berlatih lagi, coba lagi." Kata ms. Sheva.
"Baik." Jawab Nera.
Nera mulai menciptakan ranting-ranting tumbuhan lagi.
Ms. Sheva memeriksa stamina Toshiko.
"Hm... staminanya.... tinggal 50 saja....." pikir ms. Sheva.
"Toshiko, kerja bagus. Beristirahatlah." Kata ms. Sheva.
Toshiko duduk di atas tanah sambil terengah-engah.
Asuka duduk di samping Toshiko,
"Kamu pasti lelah ya.. kerja bagus!" Kata Asuka.
"Yah... terimakasih... hosh... kamu juga..." kata Toshiko.
"Ini! Untukmu!" Kata Asuka sambil memberikan sebotol air segar.
Toshiko meminumnya.
"Segar..." kata Toshiko.
"Memang, itu minuman yang sangat segar." Kata Asuka.
Toshiko tersenyum pada Asuka,
"Terimakasih banyak... hosh..." katanya.
.
.
Akhirnya pelajaran tambahan selesai, semua murid bergegas ke asramanya.