Aku memeluk lengan Ali sambil berjalan mendekati makam Harsya dan dua orang yang ada di sana.
"Assalamualaikum," sapa kami bertiga saat kami sudah dekat dengan mereka.
"Wa'alaikumsalam," balas Mama Harsya dan cowok yang mirip Harsya hampir bersamaan, mereka segera mendongakkan wajah menatap kami bertiga.
"Zie? Mama dan Dony baru saja membicarakan kamu," mama Harsya dan Dony berdiri, mama Harsya segera memelukku dan Ali sementara Dony dan Alya masih berdiri dengan canggung.
"ini Alya, ma. Adik iparku," aku memperkenalnya Alya pada mama Harsya.
"Cantik," mama Harsya tersenyum kemudian memegang pipi Alya memeluknya. "Zie kamu masih ingat Dony?"
"Ehmm," aku memcoba mengingatnya tapi lupa.
"Ini kakak sepupu Harsya yang tinggal di Semarang, kalian pernah bertemu beberapa kali saat kamu dan Harsya bertunangan dan beberapa kali saat lebaran di rumah." terang mama Harsya. "Dia putranya Pakde Rahmat. Kamu ingat?"