Mobil yang kami tumpangi berhenti di pelataran sebuah rumah besar yang didominasi warna hijau. Rumah itu sangat asri dan terlihat masih terawat. Rumah dengan halaman yang luas ini tampak lebih besar dari rumah-rumah lain di sekitarnya dan terlihat lebih mewah. Aneka bunga dan sayuran tampak menghiasi halaman depan dan samping rumah itu.
Aku menghela nafas menatap rumah yang sangat kukenal. Dulu aku sering datang ke sini dan merasa sangat yakin akan menjadi nyonya di rumah ini. Ya, pernikahanku dengan Harsya sudah di depan mata tapi sayangnya takdir berkata lain. Sebuah kecelakaan menimpanya ketika aku sedang bersama Ali saat kami menghadiri acara perpisahan di kampus. Aku merasa sangat sedih dengan kematiannya dan juga merasa bersalah karena pada saat bersama Ali aku mempunyai rasa yang lain kepada cowok meski tak pernah ada hubungan apapun di antara kami selain kami menjadi lebih dekat dari sebelumnya.