Akhirnya mobil yang kami tumpangi sampai di balai desa, tempat di mana Akbar melangsungkan resepsi pernikahannya. Setelah Salman memarkir mobilnya kami betiga turun dari mobil dan berjalan melintasi lapangan yang digunakan untuk parkir. Sebuah mobil HRV tiba-tiba berhenenti di depan kami. Jantungku langsung berhenti berdetak saat pengemudi mobil menurunkan kaca mobilnya. Cowok itu tersenyum, wajahnya yang tampan terlihat makin tampan
"Zie!"
Ali! Aku mengangguk dan tersenyum padanya.
"Ah, panjang umur kamu, Al. Kami baru saja ngomongin kamu!" Ria tertawa.
Ali tersenyum, wajahnya terarah kepadaku.
"Tunggu aku, aku parkir dulu," katanya.
Aku mengangguk. Ali melajukan mobilnya mencari tempat untuk memarkir mobilnya.
"Aduh... yang lagi bahagia ketemu yang dirindu," goda Ria.
Uh, aku merasa pipiku panas, bahkan aku merasa tubuhku gemetar mengingat pertemuan kami yang tak terduga ini. Ali berjalan ke arah kami sambil tersenyum.
Deg deg deg...