Setelah menyelesaikan keperluanku di kamar mandi, aku memaksakan diri bergabung dengan yang lain di ruang tamu.
"Zie?! ! Udah baikan?" Atika yang menyadari kehadiranku segera bertanya.
"Lumayan," jawabku sambil meletakkan pantatku ke kursi kosong di samping Ani.
Delapan pasang mata yang ada di ruangan itu tertuju padaku. aku hanya tersenyum lemah saat beberapa dari mereka memintaku untuk kembali istirahat. Aku berkata ingin di sini bersama mereka sebentar.
Aku segera menyapukan mataku ke seluruh ruangan dan menemukan Ali di set meja yang lain. Kami sempat bersitatap sebentar sebelum akhirnya Ali kembali berkonsentrasi pada laptop yang ada di depannya. Melihat sikap cueknya, tiba-tiba saja aku merasa tidak diabaikan dan ada sedikit rasa sakit yang menoreh hatiku. Aku mencoba mengabaikan rasa itu dengan ikut berbincang dengan mereka meski sesekali merasakan perutku sakit.