Bramasta lalu menatap keduanya secara bergantian.
"Kalau begitu, karena hari sudah larut malam. Dan kita sudah tahu dimana Monica berada. Apa tidak sebaiknya kita beristirahat dan memikirkan masalah ini kembali besok?" usul Bramasta dengan kepala dinginnya yang masih tersisa.
Veronika dan Hendra lalu saling pandang. Sama-sama menyetujui pilihan itu dengan ikhlas. Hendra kemudian pergi meninggalkan putra dan menantunya tanpa sepatah kata apapun.
Membuat Veronika menatap suaminya dengan ekspresi sangat cemas.
"Tidak akan terjadi sesuatu pada putri kita 'kan, ayah?" tanya Veronika dengan sangat khawatir juga lelah. Bramasta kemudian memeluk erat istrinya.
Memberikan dukungan melalui pelukan hangat dan berusaha menenangkan.
"Semoga saja. Dan jangan terlalu memikirkan banyak hal lagi, sayangku. Cukup kita liat dulu bagaimana keadaannya besok,"
Veronika lalu mengangguk dengan lemah lalu pasrah.
"Em.. baiklah. Terima kasih, sayang."