Baixar aplicativo
11.3% masa lalu biarlah berlalu / Chapter 45: bab 45. Berbagai Rencana Martin

Capítulo 45: bab 45. Berbagai Rencana Martin

Hari ini Martin sudah mempersiapkan segalanya, sepulang kuliah Alena tidak di jemput karena Robin ada kerjaan dari ayah Frans, Alena pulang dengan Indri ketika nunggu taxi online, tiba-tiba datang 3 orang pemuda mengganggu mereka, "Hai cantik, mau kemana, ajak abang dong, "kata salah satu pemuda berambut Gondrong ,"Eh neng kalo di tanya teh jawab atuh, "Kata pemuda berambut cepak, Alena dan indri diam saja, Mereka tidak tahu kalo Alena jago ilmu bela diri.

Dan ketika salah seorang hendak menyentuh tubuh Alena, Alena langsung menendang selangkangannya lalu memelintir tangannya sehingga pemuda gondrong itu berteriak kesakitan, Martin yang memperhatikan tidak jauh dari situ melihat temannya kesakitan lalu mendatangi Alena, "Hei siapa kalian mau ganggu cewek, sini kalian kalo berani, "Teriak Martin, sambil menendang pemuda gondrong yang tangannya terpelintir, hingga terjatuh, Martin mengedipkan mata menyuruh mereka pergi dengan bahasa isyarat, teman-teman Martin pergi sambil memapah si gondrong yang kesakitan. "Kamu tidak apa-apa Alena, "Kata Martin. "Ngapain kamu kesini, aku baru menghajar 1 orang, masih ada 2 orang lagi yany belum aku hajar "kata Alena kesal, "Iya Martin padahal biarkan aja Alena hajar dulu biar kapok," kata Indri geram. "Aku kan bermaksud menolong kalian, "kata Martin. "Aku ga butuh pertolongan kamu, "Kata Alena sambil beranjak Pergi dengan Indri karena taxi online nya sudah datang, "Haduuuhh gagal lagi, gagal lagi, "kata Martin.

Martin menemui teman-temannya, "jacky gimana keadaan Rio,"kata Martin. "parah anu nya bengkak kena tendangan cewek bar-bar itu. terus tangannya juga sakit lo liat aja sendiri, "Kata Jacky. Martin melihat kondisi Rio memprihatinkan, "Sorry Rio, aku ga tau kalo Ale jago karate. "kata Martin, "Sudahlah aku gapapa kok, "kata Rio.

"Gimana dengan rencana kedua, apa kamu siap, "kata Jacky, "Yakin lo mau jalani rencana kedua setelah kegagalan ini, "kata Martin. "Coba aja dulu, biar aku yang nyetir mobilnya, "kata Jacky, "oke tunggu aba-aba dariku yah, besok kita jalankan rencananya, ini buat berobat " kata Martin sambil memberikan uang 1jt ke Rio, dan segera pergi pulang ke rumahnya.

Alena sampai di rumah langsung makan, "hmmm memang enak makanan buatan ibu, "kata Alena, "Kapan kamu belajar masak, sebentar lagi kan kamu pindah rumah, "kata Ibu, "Tenang bu banyak resep di youtube sekarang mah tinggal klik bisa belajar sendiri, "kata Alena. "Huh dasar anak zaman now," kata Ibu sambil pergi.

Alena masuk kamar dan menelpon suaminya, "Hallo sayang, udah makan belum, "kata Alena, "Sudah sama ayah Frans tadi, Sayangku sudah mamam"kata Robin, "sudah baru aja selesai, makan di rumah, aku mau mandi dulu gerah, "Kata Alena. "mau dong mandi bareng, "goda Robin, "Udah ahh becanda mulu, aku mau mandi terus bobo ciang dah cayang...mmuuuuaachh "kata Alena di balas ciuman juga sama Robin.

Sore hari Alena sudah cantik menunggu Sang Suami Pulang, datang Alex kakaknya menggoda Alena, "hmmm menunggu kekasih pulang, kangen yah, "ledek Alex, Alena melempar Alex dengan kue yang sedang di makannya, Alex malah menangkapnya dan memakannya, "Kaciaaan deh lo, ga kena ga kena, "ledek Alex sambil berlari ke kamarnya. "Dasar kakak sialan gue smaxdown baru tau rasa, "kata Alena.

Tidak berapa lama Robin pulang membawa makanan dan buah-buahan untuk Ale, "Sayang ini pesananmu, "kata Robin sambil mencium kening Alena dan Alena mencium tangan Robin. "makasih sayang, mau makan sekarang yang, nanti aku siapkan, "kata Alena, "Aku mau makan kamu, yang, "Bisik Robin di telinga Alena, membuat Alena merinding, "Aku akan siapkan juga, ayooo, "kata Alena menarik tangan suaminya ke kamar.

Sampai di kamar Alena menyiapkan Handuk, "Ayo makan aku sambil mandi, "kata Alena, sambil membuka pakaiannya satu persatu, Robin yang sedang Horny melihat istrinya melepaskan pakaiannya, langsung melepaskan juga semua pakaiannya lalu memeluk Alena dan menggendong nya ke kamar mandi.

Robin menyerang Alena menciumnya dengan brutal, lalu mencium lehernya memberi tanda merah di lehernya, "Aaakhhh sayang, Alena mendesah merasakan kenikmatan yang di berikan suaminya, Alena mengangkat salah satu kakinya ke bathab jari Robin bermain di lubang Alena membuat Alena menggelinjang, ciuman Robin sudah turun menghisap puting Alena, "Masukan sayang, aku sudah tidak tahan, "desahan Alena membuat junior Robin semakin mengeras dan akhirnya Robin melesakan ke dalam lubang Alena yang sempit, membuat Robin merasakan denyutan yang nikmat, "Oooughhhh sayang,, nikmat sekali yang,, "kata Robin meracau, mereka melepaskan kerinduannya dengan berbagai posisi, hingga terakhir Alena duduk di pangkuan Robin dan mereka keluar bersama,, setelah selesai mereka mandi besar, lalu keluar untuk makan.

"Waah laper nih yang udah tempur, rambutnya aja masih basah, hehehe ,"kata Alex sambil pergi ke luar. "Dasar adek sableng, "kata Alena, "Biarin aje, "kata Alex sambil menjulurkan lidahnya. membuat Alena semakin jengkel.

Sambil makan Alena menceritakan kejadian tadi siang, Robin kaget, "hati-hati yang, besok aku masih belum bisa jemput kamu soalnya ada meeting dengan klien sama ayah Frans juga, "kata Robin. "Tenang aja yang, aku bisa jaga diri kok, "kata Alena.

**********

Keesokan hari Alena mau belanja bersama Indri dan Martin sepulang kuliah, mereka naik mobil Martin, ketika mereka berjalan menuju Mall tiba-tiba ada mobil ngebut mau menyerempet mereka namun Martin mendorong Alena dan Indri ke pinggir, namun nahas, Martin ke tabrak mobil dan pingsan di pinggir jalan. Alena menjerit minta tolong dan menghentikan taxi dan membawanya Martin dengan di bantu Indri ke RS, di perjalanan Alena menelpon Robin suaminya, Robin minta ijin kepada Ayah Frans untuk menemui Alena karena khawatir dengan kondisi Alena, Ayahpun menyuruh Robin segera ke RS.

Di RS Alena menangis bersama Indri, ketika Robin datang, Alena langsung memeluk Robin dan menangis di pelukan Robin, "Bagaimana kondisinya, "tanya Robin, "Dokter masih memeriksanya, "kata Indri. tidak berapa lama Dokter keluar, "Saudari Alena, Anda di panggil terus oleh pasien silah kan masuk, kondisinya mulai membaik, "kata Dokter.

"Terimakasih, Dokter, "kata Alena, Alena, Robin dan Indri masuk ke dalam melihat keadaan Martin, "Martin bangun Martin ini aku Alena, "Kata Alena, Martin membuka matanya, melihat Alena, Indri, dan Robin lalu karena pusing Martin pingsan kembali. "Suster bagaimana keadaan teman saya, "kata Alena, "Mungkin masih pusing karena banyak keluar darah, tapi kondisinya mulai stabil, sebentar lagi masuk ruang perawatan paling 3 harian lah masa perawatan, nanti boleh berobat jalan, "kata Suster. "Terima kasih sus, "kata Alena. Alena dan Indri mencoba menghubungi keluarga Martin untuk datang ke RS. setelah ada di kamar perawatan Indri setia menunggu Martin, sedangkan Alena dan Robin pulang ke rumahnya.


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C45
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login