Selepas sarapan, Aruna mendapati seorang dokter datang memeriksa dirinya, sedangkan Mahendra telah usai bersiap-siap dan keluar dari kamar lebih dahulu, "Nona, hentikan aktivitas ketika anda merasa mulai mual dan lelah" Suaranya tenang, tapi penuh peringatan.
"Saya mengenali tubuh saya, dok" Aruna berujar ringan, seolah hal tersebut masih bisa dia atasi.
"Tapi anda pingsan kemarin," dokter tersebut memasang ekspresi kurang mendukung terhadap keputusan Aruna.
"Saya tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, saya menginginkannya," Aruna menyampaikan sesuatu yang kurang dimengerti dokter tersebut, tapi tidak dengan Ratna yang berada di antara keduanya.
"Saya percaya anda mampu, kami khawatir karena kami mencintai anda," suara Ratna coba menghibur.