Kelopak mata dengan bulu-bulu panjang nan lentik membuka, menampilkan netra coklat dari perempuan hamil. Gemuruh di dadanya turun sejenak.
Akhir-akhir ini, dia merasa dadanya sering berdebar-debar. Kadang kala, debaran itu membuatnya tertekan. Terutama saat Mahendra yang sebelumnya lebih banyak berada di dekatnya harus kembali beraktivitas.
Perempuan tersebut seperti seseorang yang baru merasakan cinta dan takut lelakinya jauh-jauh dari dirinya.
Apakah egois saat diri ini ingin selalu berada di dekat lelaki yang dicintai, setiap saat?. Lagi-lagi logikanya mendesak, bertanya kepada dirinya sendiri.
_mengapa aku jadi begini?_ masih dengan hati berkecamuk tanpa tahu apa alasannya dan mengapa demikian, Aruna menuruni ranjang, menatap keadaan dirinya dari cermin rias.
_chubby_ dia mengejek dirinya sendiri. Menegakkan punggung, memperhatikan perutnya yang menonjol.