"Apa saya bisa mengantarkan paket ini pada pasien atas nama Aruna?".
"Kamar berapa mas?". Tanya petugas.
"Bilangnya sich lantai dua kamar keluarga Djoyodiningrat". Balas pemuda yang tersembunyi dibalik baju pengantar paket online.
"Baiklah saya antar". Ketika sampai lantai dua bukannya menemui Aruna di kamar pria ini di hadapkan pada dua orang pengawal tinggi besar.
_Sial! Aku lupa bakalan sesusah ini bertemu Aruna_
"Apa bisa kami terima paket nona kami?". Salah seorang dari mereka membuat permintaan.
"Bilangnya sich harus di terima langsung". Damar membuat alasan serupa cara Hery dulu menangkap Aruna di rumahnya.
"Baiklah kalau memang demikian maunya nona". Jalan perlahan si pemuda di ikuti dua orang lainnya dengan cara yang sama.
_Wah sial! Bagaimana aku bisa selamat_.
Pengawal itu membuka pintu dan tak mengizinkan Damar masuk.