"You look gorgeous (Kamu cantik)." ujar seorang pria berkebangsaan asing padaku saat aku sedang memisahkan diri dari yang lain untuk mengamati penangkaran tukik di pulau Gili Meno.
Aku menoleh padanya dan tersenyum singkat, hanya untuk sopan santun. Aku tak berharap ada orang asing mengajakku bicara. Bukan karena aku tak mengerti bahasa Inggris, tapi aku sedang tak ingin bicara pada orang baru.
Pria itu sepertinya memiliki tinggi hampir dua meter, dengan kornea mata biru kehijauan dan rambut pirang kemerahan. Ada bintik di sekitar hidungnya yang terlihat jelas walau kulitnya kecokelatan karena terkena matahari.
Namun sepertinya aku tahu kenapa dia memujiku cantik. Tadi pagi Denada memaksaku untuk memakai gaun hijau pilihan Kyle karena aku tak juga memakainya sejak kemarin. Denada bahkan mengancamku untuk memakai gaun maroon yang dia belikan nanti sore saat kami akan berfoto kembali.