"Tadi aku berantem sama Arsya. Terus aku nggak sengaja nampar dia," kata Lamanda pada Davino yang masih saja enggan membuka mata. Setelah pertengkaran tadi dan mendengar kalimat terakhir Arsya, Lamanda tidak bisa menahan air matanya lagi. Terlebih, saat itu Kaila juga meninggalkannya. Sendirian. Ia sudah berencana untuk terjun ke bawah sekalian.
Agar lebih lega.
Agar tidak ada lagi beban-beban yang singgah di pundaknya.
Tapi, begitu sadar bahwa itu hanya berlaku sementara. Dan masih banyak yang belum ia selesaikan. Lamanda memilih menurunkan kembali kakinya dari pembatas rooftop saat bel masuk berbunyi.
"Aku nggak punya temen lagi.
"Aku berdo'a semoga kejadian tadi siang itu cuma mimpi tapi ternyata enggak. Aku ngehubungin Arsya dan nggak dijawab. Kaila juga gitu. Mungkin mereka udah capek kali ya punya temen kayak aku."
"..."
"Atau kamu juga capek sama aku makanya kamu nggak bangun?"