Setelah menelpon Laras, Todi kembali ke rumah sakit sesegera mungkin. Menemui kembali Erlina. Di kamar Todi memeriksa Erlina lagi. Demamnya sangat tinggi, sampai 40°C. Todi memberi beberapa instruksi obat supaya demam dan meminta ibu perawat yang sedang bertugas untuk melaporkan keadaan Erlina kembali pada dokter penanggung jawab Erlina. Sambil menunggu, Todi mengompres dahi Erlina. Gadis itu sampai menggigil hebat karena menahan suhu tinggi tubuhnya. Todi benar-benar tidak tega melihatnya.
"Sabar ya Lin. Obatnya sedang diambil," ucap Todi berusaha menghibur Erlina. Erlina diam saja.
Beberapa menit kemudian, perawat datang membawa obat-obatan sesuai dengan instruksi Todi. Sekitar 30 menit, demam Erlina berangsur-angsur turun. Erlina sendiri sudah tertidur.
"Dok, untuk tranfusinya memang harus ditunggu oleh keluarga, sewaktu-waktu bisa demam lagi seperti tadi," ucap Ibu perawat.
Todi mengangguk.
hai
good morning
another up ya
sisa nya agak siangan ya kaka2 sayang
author nya kerja dulu...
semoga suka..semoga ttp penasaran..
(・∀・)v
jgn lupa komentar dan sarannya ya sayang2
(. ❛ ᴗ ❛.)
bintang dan spirit stone juga selalu ku nanti
(。•̀ᴗ-)✧