altria dan ren saat ini sedang berjalan kembali dari pusat perbelanjaan setelah membeli pakaian dan apa saja untuk kehidupan sehari-hari.
"apa kamu yakin tidak mau membeli apapun sama sekali?" tanya altria
"iya ga masalah kok. lagian, aku tidak akan bisa memakai pakaian yang ada di toko itu karena aku hanya bisa memakai pakaian yang terbuat dari sihir saja."
"benarkah?"
"yup. dan jika memang aku bisa memakai pakaian, bukankah orang-orang pada ketakutan?"
"maksudmu?"
"soalnya ga ada yang bisa liat aku sama sekali... dan hanya pakaiannya saja..."
"...kamu benar."
altria pun tiba di rumah bersama ren yang melayang di sampingnya.
di saat altria akan membukakan pintu, altria merasakan ada seseorang di dalam rumah.
altria matanya melebar dia terkejut dan shock... karena di dalam rumah, altria merasakan hawa seseorang yang di dalam tubuhnya membawa dua pedang suci dengan berbeda atribut!
dan seseorang tersebut lebih kuat darinya!
Ren melihat wajah serius dan terkejutnya altria langsung memasuki rumah.
"Ren!"
di dalam rumah, seorang wanita menggunakan gaun kasual sedang duduk di sofa ruangan tengah. wanita tersebut adalah mamako
merasakan tatapan dari ren, wanits tersebut pandanganna langsung ke arah ren.
"Ara?"
melihat seseorang yang bisa melihatnya selain ryuu dan altria yang mempunyai hubungan link karena mereka adalah master dan servant.
tapi kenapa wanita yang di hadapannya ini bisa melihat nya?
pertanyaan dikepalanya pun segera terjawab.
"apa kamu yokai? hmm sepertinya bukan..."
"yokai??"
"yokai it–"
sebelum wanita tersebut menyelesaikan perkataannya, altria dengan Excalibur dan pistol air di tangannya dia mengarahkan pistol air tersebut kepada mamako
"SIAPA KAMU? APA TUJUANMU BERADA DI RUMAH MASTER?!"
"Master? ah... apa kalian berdua tinggal bersama yuu-kun?"
"yuu-kun?"
"un! aku tidak menyangka jika yuu mempunyai dua pacar sekaligus dan cantik speerti kalian berdua..."
"p-p-pacar m-master...!?"
"pacar ryuu...?"
wajah altria dan ren memerah saat mendengar hal itu...
"perkenalkan namaku mamako kazu, mamanya yuu-kun." mamako bilang dengan senyum lebar di wajahnya.
////@@@@@$$$$$$$@@@@@
"YUU!!!"
mamako dengan mata yang berlinang menghampiri ryuu dan memeluk ryuu dengan erat.
karena perbedaan tinggi badan, mamako tidak bisa memeluk kepalanya ryuu. dia memeluk tubuhnya ryuu seperti seorang wanita yang merindukan pacarnya, karena mamako terlihat dari belakang seperti seorang gadis SMA.
"uuu ryuu... maafin mama..."
ryuu yang masih belum kembali ke alam sadarnya karena terkejut melihat mamako ada di rumah ini, tidak tau harus berbuat apa saat ini. jadi dia hanya bisa meminta bantuan kepada altria dan ren melalui aba-aba wajahnya.
tetapi mereka berdua seperti salah paham dan malah tersenyum dan ren malah mengacungkan jempolnya.
/////////////////////
mereka berempat duduk di ruang tengah meja makan.
di hadapan ryuu, mamako masih mencoba menahan tangisannya sambil mengusap hidungnya dengan tisu.
altria di sebelahnya mamako menunggu ryuu berbicara.
"jadi apa yang ibu lakukan disini?" tanya ryuu dengan nada tanpa emosi sedikit pun.
ryuu tidak punya pandangan bagus kepada kedua orang tuanya ryuu. kenapa? karena mereka berdua tidak bisa memperhatikan satu satunya anak mereka. jika bukan karena ryuu bertransmigrasi ke dalam tubuh ini, tubuh ini saat ini sudah berada di dalam tanah.
mereka bahkan tidak pernah menanyakan keadaan tubuh ini dan hanya menanyakan soal pendidikan dan kebutuhannya.
ryuu sangat tau rasanya jika tidak mendapatkan perhatian dari orang tua. apalagi di kehidupan ryuu sebelumnya, keluarga ryuu hanya mementingkan uang karena keadaan keluarga mereka sangat miskin dan bahkan terkadang keluarganya tidak makan dalam 3 hari, karena parahnya bencana yang di akibatkan gempa bumi tersebut.
tetapi keluarga ini berbeda... mereka hampir memiliki segalanya.
uang melimpah, tempat tinggal mewah dimana-mana. perusahaan besar dan sudah banyak cabang.
apalagi yang mereka kejar? sampai-sampai mereka lupa dengan anak mereka?
"s-soal itu... mama ingin mengajak yuu tinggal bersama di kyoto..."
"haaa... ibu sudah tau kan, aku tidak akan memilih salah satu dari kalian?"
"tapi..."
"cukup. aku akan istirahat sekarang."
aku berdiri dan pergi ke kamarku dengan mood yang menjengkelkan.
damn... menjadi remaja kembali sangat menyebalkan...
melihat ibunya tubuh ini... frustrasi yang tubuh ini simpan selama bertahun-tahun ingin meluap...
haaa' menghela nafas panjang, aku melepas seragamku dan meregangkan tubuh.
akupun melemparkan tubuhku ke ranjang.
aku tidak ingin ada drama shit di rumah ini... besok aku harus mencari apartemen untuk kita bertiga tinggal...