"Mama ... "Julian segera menghampiri ibunya dengan perasaan yang campur aduk.
Air mata Nyonya Sarah sudah tidak bisa di tahan lagi sehingga ia membiarkannya jatuh saat melihat Julian.
"Apakah Papa mengusir Mama?" Tanya Julian sambil memegang kedua tangan Nyonya Sarah.
Qiara masih berdiri sambil memperhatikan ibu mertuanya itu karena dia tahu kalau Ibu Mertuanya belum menerima nya secara resmi.
"Tidak. Papamu belum pulang dan Mama sudah tidak bisa lagi bertahan di rumah itu. Oleh karena itu, Mama datang kesini sembari menunggu Jasmin menjemput Mana. Dia bilang akan kembali ke kota A secepat mungkin untuk menjemput Mama." Jawab Nyonya Sarah sambil terisak.
"Untuk apa Mama pergi bersama Kakak Jasmin? Mama bisa tinggal bersama kami disini. "Kata Julian dengan perasaan yang tidak tenang.
Nyonya Sarah mendongak menatap wajah anak yang sudah ia besarkan dengan cinta dan air mata itu. Perlahan, kedua tangannya menyentuh pipi Julian.