Ekspresi Qiara berubah gelap ketika mendengar nama Eka. Seketika itu Qiara turun dari ranjang lalu berlari keluar kamarnya menuju kamar yang sebelahnya tanpa menunggu apa yang akan dikatakan Julian.
"Sayang jangan lari-lari, nanti kamu bisa jatuh! " Teriak Julian seraya berlari menyusul Qiara karena dia kaget melihatnya tiba-tiba berlari.
Saat sampai di kamar itu, Qiara langsung mengunci pintu dengan kesal.
"Sayang ngapain kamu berlari lalu bersembunyi di kamar itu? Ada apa? "
"Aku tidak ingin melihatmu, bukankah kamu ingin meninggalkanku dengan pergi bersama dokter Eka itu? Kamu lebih senang kan bersama dia yang seorang dokter dan bisa merawat mu? " Teriak Qiara dari dalam kamar sambil bersandar di pintu dengan mata yang berkaca-kaca.
"Siapa yang mau meninggalkanmu?" Tanya Julian lagi dengan heran pada istrinya yang masih saja berfikir buruk padanya, terutama dengan wanita yang ada di dekatnya.