Kamar Qiara.
Setelah sampai di kamarnya, Qiara pun langsung merebahkan tubuhnya yang lemas di tempat tidur. Ia menatap langit - langit kamarnya dengan perasaan yang tidak menentu. Hatinya kacau dan ekspresi sangat buruk. Ada rasa bersalah yang mendalam dihatinya, namun dia tidak tau harus berbuat apa.
Tepat saat itu ia kefikiran akan rencananya untuk pindah ke Asrama. Ia pun segera mengambil ponselnya lalu menemukan nomer sang pengurus Asrama. Qiara fikir memang sebaiknya dia dan Julian tinggal di tempat yang berbeda untuk sementara.
"Hallo ... " Terdengar suara lembut seorang wanita paruh baya dari seberang telpon setelah panggilan tersambung.
"Hallo, selamat siang Madam Dwi! Saya adalah Qiara Larez, salah satu Mahasiswi di Universitas Alexia. Saya berencana mau pindah ke Asrama malam ini. Apakah masih ada kamar yang tersisa buat saya? " Kata Qiara seraya menyampaikan tujuannya menelpon.