Baixar aplicativo
76.17% OVERLORD INDONESIA / Chapter 195: Pasukan Dari Neraka

Capítulo 195: Pasukan Dari Neraka

Ada tipe ability (kemampuan) yang disebut 'Danger Perception' (Persepsi / Tanggap Bahaya).

Diantara para adventure (petualang), bandit, dan mereka yang memiliki skill discovery-base (berbasis pendeteksian). Seperti namanya, itu adalah ability yang terbagi menjadi dua tipe. Tipe kesatu tidak bergantung pada penalaran atau pengamatan,

hanya bergantung pada indra yang memicu daya tanggap akan bahaya. Tipe yang lain adalah daya tanggap yang bergantung pada penalaran dan pengamatan yang diakumulasikan dari pengalaman. Yang pertama bisa disebut sebagai indra keenam perasaan internal, dan yang kedua bisa dideskripsikan sebagai sesuatu yang berasal dari perubahan kecil di sekeliling - sesuatu dengan perubah semenit pada suara dan bau.

Yang kedua akan meningkat secara wajar di medan perang dan ketika bertualang seorang diri (solo adventure), meskipun tidak dilatih dengan sengaja. Bisa didapatkan melalui pengalaman dengan menempatkan diri pada situasi bahaya.

Dan bijaksananya, aspek kemampuan ini pada lizardmen berkali-kali lebih besar daripada manusia. Secara biologisnya, organ sensor mereka lebih sensitif, karena mereka hidup di dalam lingkungan yang keras. Manusia cenderung hidup di tempat yang aman jauh dari monster-monster, dimana lizardmen hidup dengan bertetangga monster-monster seperti itu.

Zaryusu, yang adalah seorang traveler dan sering bepergian sendiri, bahkan lebih sensitif terhadap perubahan sedikitpun di lingkungannya.

Merasakan tekanan yang memenuhi udara, dia membuka matanya.

Di depannya adalah kamar yang terasa akrab - Meskipun dia hanya tinggal disini baru beberapa hari. Manusia, meskipun mereka mencobanya, tidak akan mampu membuat membuat detil tentang kamar ini yang tidak memiliki sumber cahaya, tapi tidak sesulit itu bagi lizardmen.

Tidak ada yang aneh di kamar ini.

Zaryusu melihat sekelilingnya, dan setelah memastikan tak ada obyek yang aneh, dia menghela nafas lega saat bergera duduk tegak.

Dia adalah warrior yang luar biasa, itulah kenapa meskipun di sedang tidur beberapa saat yang lalu, dia bangun dengan normal. Tidak ada masalah ngantuk, seakan ia cukup aktif untuk bisa langsung masuk ke dalam pertempuran.

Ini juga ada kaitannya dengan kenyataan bahwa lizardmen adalah makhluk yang terbiasa tidur ringan.

Namun, Crusch yang tidur di samping Zaryusu tidak menunjukkan tanda-tanda akan bangun.

Karena kehilangan kehangatan tubuh Zaryusu, Crusch hanya bergumam lirih sabil tidur.

Jika itu adalah keadaan biasa, Crusch juga akan merasakan perubahan di udara dan bangun, namun kali ini kelihatannya dia tidak menyadarinya sama sekali.

Zaryusu merasa sedikit menyesal, apakah dia telah membuat Crusch memikul terlalu banyak beban atau tidak?

Dia teringat tadi malam, dan menemukan pendapat bahwa beban pada Crusch mungkin lebih besar darinya. Selama operasi dalam mengalahkan musuh yang kuat, Lich, Crusch yang seorang wanita telah memikul beban yang lebih berat daripada Zaryusu yang seorang pria.

Dia sendiri berharap bahwa dia bisa membiarkan Crusch untuk terus tidur, tapi setelah mendengar baik-baik, dia bisa mendengar gerakan tergesa-gesa dari banyak lizardmen dari balik pintu rumah. Saat ini berbagai macam bahaya telah terjadi, tidak membangunkan Crusch mungkin akan lebih bahaya....

"Crusch, Crusch."

Zaryusu menggunakan sedikit kekuatannya untuk membangunkan Crusch beberapa kali.

"Mmm...Mmmm..."

Crusch menggulung ekornya, lalu langsung membuka matanya yang merah.

"Mmm...?"

"Kelihatannya ada sesuatu yang terjadi."

Kalimat ini membuat Crusch yang masih ngantuk langsung membuka matanya lebar-lebar. Zaryusu mengambil Frost Pain yang ada di sampingnya dan langsung berdiri, dan tak lama setelahnya, Crusch juga sudah keluar dari tempat tidur.

Keduanya berjalan keluar dan langsung mengerti alasan dari keributan.

Mereka melihat awan gelap yang tebal yang menutupi udara di atas desa.

Melihat di kejauhan, mereka bisa langsung tahu bahwa awan gelap tersebut benar-benar berbeda dari awan gelap biasa. Ini karena langit yang cerah tanpa awan di kejauhan.

Itu juga berarti bahwa ini adalah -

"Mereka... kembali?"

Itu adalah tanda dari musuh untuk serangan lain-

"Kelihatannya begitu."

Crusch setuju dengan pemandangan ini. Seluruh lizardmen dari lima suku yang telah berkumpul bersama untuk bertarung bisa melihat awan gelap di tengah langit, dan sedang membicarakannya. Namun tak ada yang terlihat takut di wajah mereka.

Itu karena mereka adalah pemenang dari keadaan yang tidak menguntungkan di peperangan sebelumnya, membuat semuanya menjadi lebih bersemangat.

Keduanya berlari menuju desa, mengeluarkan suara percikan air ketika mereka berlari. Keduanya melewati beberapa lizardmen yang sedang melakukan persiapan perang mereka, dan tak lama telah sampai di pintu masuk utama.

Ada banyak lizardmen kelas warrior yang sudah berkumpul di pintu masuk utama, seluruhnya memandang keluar dengan hati-hati. Termasuk diantara mereka adalah rekan-rekan yang familiar, seseorang yang telah melewati neraka dan kembali dengan mereka, Zenberu dan di sampingnya adalah kepala suku dari Small Fang.

Setelah Zenberu melambaikan tangan ke arah dua individu yang sedang membuat suara percikan saat berlari mendekat, dia langsung mengarahkan dagunya ke arah luar pintu masuk.

Zaryusu dan Crusch berdiri di samping Zenberu dan mengamati keadaan luar dari pintu masuk.

Di sisi lain dari tepi danau, di perbatasan antara wetland (tanah basah) dan hutan, ada sebuah pasukan yang terdiri dari skeleton.

"Jadi mereka datang lagi."

"Huh.."

Zaryusu merespon Zenberu, lalu mengeluarkan suara klik dengan lidahnya.

Ini sudah diantisipasi, kecuali mereka datang terlalu cepat. Pertama dia mengingat karena kekalahan mereka terlalu parah, mereka akan membutuhkan beberapa waktu untuk mengisi kembali pasukan mereka, dan tidak mempertimbangkan bahwa dirinya benar-benar salah perhitungan. Kelihatannya, musuh mampu sekali lagi menggerakkan unit pasukan besar.

"...Namun, skeleton-skeleton ini seharusnya lebih lemah dari yang disebut Lich kemarin."

Kalimat itu memiliki arti tersembunyi. Apa yang dimaksud oleh Zenberu adalah bahwa dia percaya pasukan skeleton yang sekarang ini kenyataannya lebih kuat daripada yang menyerang sebelumnya.

Zaryusu juga mengamati dengan teliti skeleton-skeleton yang berbaris di tepian dari sisi lain. Ini untuk mengukur kekuatan dari musuh, lalu melakukan tindakan bertahan yang tepat.

Memang benar, mereka semua adalah skeleton, tapi kali ini berbeda dari sebelumnya.

Dari tampilan luarnya, perbedaan terbesar adalah perlengkapan mereka. Skeleton yang sebelumnya hanya memakai pedang berkarat, tapi skeleton kali ini sangat lengkap equipmentnya. Terlebih lagi, fisik mereka kelihatannya lebih baik  daripada yang terakhir kali. Skeleton itu kelihatannya memiliki tiga jenis equipment berbeda.

Yang paling banyak dari skeleton itu memakai pelindung dada yang rumit, di satu tangan mereka memegang perisai dengan bentuk segitiga, perisai layang-layang, dan di tangan lain mereka memegang berbagai macam senjata. Mereka bahkan membawa busur compound dan tempat anak panah di punggungnya. Ini adalah skeleton-skeleton yang lengkap baik serangan dan pertahanan, dengan kemampuan bertarung baik jarak pendek atau panjang.

Selanjutnya adalah skeleton-skeleton yang memakai penutup kepala (helmet) yang memakai pelindung dada yang mirip, ditutupi dengan jubah merah yang compang camping, memegang perisai kecil berbentuk bulat (buckler) dan pedang panjang dari Inggris (bastard sword).

Akhirnya, yang memiliki jumlah yang paling kecil, adalah skeleton-skeleton yang memakai equipment lengkap. Mereka memakai armor full body dari emas yang berkilau dengan indah, dan tombak yang mengkilap di tangan mereka. Jubah merah yang bersih berkilau tidak ada sedikitpun noda.

Zaryusu mengamati sebanyak ini, dan menemukan fakta khusus. Dia merasa ragu jika dia telah salah lihat, dan menggosok matanya berkali-kali. Namun itu memang kenyataan.

"Eh.... tidak mungkin.."

"Ba.. Bagaimana mungkin..."

Di waktu yang sama dengan Crusch yang berteriak, Zaryusu menemukan fakta diucapkan tanpa sengajar dengan suara lirih yang berat. Kali ini, Zenberu membalas:

"...Oh, kamu menyadarinya juga."

Suara Zenberu juga sangat berat.

"Mmm.."

Zaryusu telah selesai berbicara, dan tetap diam. Dia tidak ingin bicara, karena ketika ucapan sudah keluar, dia akan ketakutan. Namun tidak mungkin untuk tetap diam:

"...Senjata mereka kelihatannya adalah equipment magic."

Crusch yang ada di sampingnya mengangguk serius.

Berbagai macam equipment pada pasukan skeleton itu membawa kekuatan magic. beberapa skeleton membawa pedang api, yang lainnya memegang palu dengan listrik biru, dan beberapa skeleton bahkan memegang tombak dengan ujung yang terbungkus cahaya hijau, atau sabit yang dibungkus dengan cairan ungu kental.

"Kelihatannya bukan hanya itu. Kalian berdua seharusnya melihat dengan jelas armor dan perisainya. Mereka.. juga adalah equipment pertahanan magic."

Mendengar Zenberu yang mengutarakan kalimat ini, Zaryusu langsung melihat dengan dekat.

Setelah itu dia bahkan tidak sengaja mengeluarkan rintihan. Ini karena Zaryusu menemukan bahwa armor yang mengkilap dan perisai yang kelihatannya seperti mengeluarkan cahaya alami, dan sama sekali tidak terlihat seperti cahaya yang berasal dari pantulan sinar matahari.

Kekuasaan macam apa yang bisa membuat pasukan skeleton sebanyak itu memakai item magic? Jika hanya senjata magic yang meningkatkan ketajaman, Zaryusu pernah mendengarnya sangat mungkin bagi negara yang besar untuk memperoleh jumlah sebanyak ini dalam waktu yang lama dalam perencanaan dan akumulasinya. Namun, bisa membuat masing-masing atribut menempel pada masing-masing senjata - terlebih lagi jumlah variasi efeknya yang sangat banyak - adalah hal yang benar-benar berbeda.

Zaryusu teringat dwarve yang disebut oleh Zenberu beberapa hari yang lalu.

Dwarve adalah ras gunung yang ahli dalam pekerjaan yang berhubungan dengan logam. Ketika pesta, dwarve-dwarve itu sering berbicara tentang sebuah legendar dari pahlawan tertentu - raja yang yang mendirikan kerajaan dwarve yang besar, pahlawan yang memakai armor logam yang berkilauan dan sendirian mengalahkan seekor naga, lalu menjadi salah satu dari tiga belas pahlawan, 'Magic Engineer'. Bahkan di dalam legenda yang diceritakan oleh dwarve, tak ada cerita yang mengatakan tentang persiapan equipment magic hingga sebesar ini - untuk sebuah pasukan yang lebih dari lima ribu unit.

Lalu, apa yang ada di depan Zaryusu?

"...Apakah itu adalah pasukan dari mitos?"

Jika ini bukanlah cerita dari umat manusia, maka itu pasti adalah skenario dari cerita mitos.

Seluruh tubuh Zaryusu gemetar. Karena dia menyadari bahwa ini jauh di luar prediksinya, dan mereka sedang menghadapi musuh yang sama sekali tidak boleh diprovokasi.

Namun, sejak dari awal, dia sendiri telah mengumpulkan semua orang sambil menyadari kenyataa bahwa mereka bisa saja dimusnahkan. Bagaimana mungkin dia, yang telah memulai peperangan tidak patut ini, menjadi takut? Dia sudah menyadari bahwa musuh adalah musuh yang kuat yang melebihi bayangan mereka. Yang terpenting adalah apa yang harus dilakukan sekarang.

"Tidak mungkin. Ini pasti cuman ilusi."

Semua orang disana yang mendengar ucapan ini langsung menunjukkan ekspresi yang berkata "Omong kosong macam apa yang kamu ucapkan." Musuh memang diam dan tak bergerak, tapi kehadiran mereka sudah sangat jelas. Mereka bahkan mengeluarkan udara yang membuat orang-orang menjadi merinding, oleh karena itu mereka tidak mungkin cuman ilusi.

Namun, kalimat ini akan membuat kebingungan, karena itulah orang yang memecah keheningan ini adalah kepala suku dari Small Fang. Dia sama sekali tidak gila, itulah kenapa dia mengatakan kalimat ini.

"Dasar apa yang kamu miliki sehingga mengeluarkan pernyataan seperti itu?"

Terhadap pertanyaan Zaryusu, kepala suku Small Fang dengan percaya diri menjawab:

"Kita telah bergiliran mengirimkan mata-mata, namun tak ada yang melihat undead seperti ini sebelumnya. Dengan jumlah yang sebesar itu, tidak mungkin mereka bisa tetap tidak terlihat. Tentu saja, seluruh mata-mata yang dikirim kembali dengan selamat."

"Jadi itu alasannya...namun, aku rasa itu bukan ilusi."

"...Tapi kalau begitu.... tidak, mungkin saja itu memang bukan ilusi, jika itu bukan ilusi, kita bisa membayangkan terowongan bawah tanah digunakan untuk memindahkan mereka. Jika memang ada jalan bawah tanah seperti itu, maka bisa dijelaskan mengapa mereka tidak ditemukan sebelum mereka datang."

"..Tidak perduli bagaimana mereka caranya mereka kemari, atau apakah mereka terbang menembus langit. Apa yang harus kita lakukan sekarang? Meskipun mereka tidak berniat memulai serangan, mereka kemari rasanya masih tetap bukan untuk bernegosiasi."

"Kelihatannya memang begitu..namun, ingatlah terhadap situasi sebelumnya. Aku merasa musuh akan melakukan tindakan awal..."

Zaryusu melihat pasukan skeleton.

Dia sedang mencari komandan diantara musuh - saat ini, sebuah angin yang dingin bertiup. Angin tersebut tidak berhenti dan terus bertiup.

Angin yang dingin dan aneh sepeti ini bukanlah fenomena biasa. Ini pasti dibuat oleh magic.

"Angin? Eh... tidak mungkin! Ini pasti magic jenis lain... bagaimana mungkin ini..."

Crusch memeluk dirinya dan gemetar. Alasannya kelihatannya bukan karena dia merasa kedinginan, oleh karena itu Zaryusu bertanya:

"Crusch, ada apa dengan angin dingin ini..."

"...Mungkin kamu tidak akan mempercayai ini, tapi dengarkan aku Zaryusu. Aku pada dasarnya mengira perubahan cuaca di waktu yang lalu disebabkan oleh magic dari tingkat 4, 'Cloud Control' (Pengendalian awan), tapi aku salah. Meskipun 'Cloud Control' mampu mengendalikan awan, tapi tidak bisa membuat angin dingin semacam ini. Itulah kenapa... ini pasti bukan pengendalian awan sederana, namun benar-benar perubahan cuaca dan meteorologi. Itu artinya aku yakin musuh sudah mengaktifkan magic tingkat 6... 'Weather Control' (Pengendalian Cuaca)."


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C195
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login