"Sudah ditangani, Ainz-sama."
Ains mengangguk puas setelah mendengar ini dari Albedo, yang telah melepas penutup kepalanya dan sedang membawa penutup kepala itu di pinggangnya sambil berjalan. Dengan ini, tidak ada lagi saksi yang tersisa terkait persoalan Shalltear. Sambil melepas armornya, Ainz bersantai lalu bertanya kepada Albedo:
"Kamu sudah bekerja keras. Bagaimana status pengambilan mayat-mayatnya?"
"Mare telah diperintahkan untuk mengangkutnya ke Nazarick."
"Oh Begitu, maka masalahnya sudah selesai. Semoga mereka yang terbunuh oleh vampir bisa beristirahat dengan tenang. Kita, yang selamat, harus menahan kesedihan ini dan terus maju."
"Mengerti. Ainz-sama apa.. makhluk apa yang memegang tepian jubah anda?"
Ainz berputar untuk melihat, dan menemukan Hamusuke yang sedang memegang tepian jubahnya. --- Dia melakukannya dengan wajar, sebuah wajah yang terlalu lebar mencoba untuk bersembunyi di belakangnya, tapi aneh karena kelihatannya bisa pas--. Mata yang besar itu jelas terlihat lembab, dan bulunya juga berdiri ketakutan. Tentu saja, obyek ketakutannya adalah Albedo.
"Ini adalah Hamusuke. Semacam binatang peliharaanku."
"Apa! Makhluk ini berhasil memperoleh posisi yang paling didambakan di Nazarick?"
"...Huh?...Ah, Hamusuke. Dia adalah bawahanku yang setia Albedo, bertanggung jawab mengatur kediamanku, Great Tomb of Nazarick. Dia juga adalah atasanmu. Perkenalkan dirimu padanya."
"Seperti yang tuan katakan, pelayan rendahan ini adalah Hamusuke. Mohon kerjasamanya mulai sekarang, Albedo-sama."
"...Senang bertemu denganmu juga, Hamusuke."
"Bagus. Dengan itu, mari kita sudahi perkenalan ini. Mulai sekarang, Albedo dan aku akan melanjutkan perjalanan. Narberal, bawa Hamusuke dan Mare kembali ke Nazarick..dan perlakukan benda yang aku letakkan di mulutmu dengan hati-hati."
"Ya!"
Narberal menjawab dengan semangat tinggi. Hamusuke mengeluarkan item sentient yang didapatkan dari pemakaman di mulutnya dan bergumam ke Narberal:
"Me..Mengerti Master. Dan juga, item ini berisik sekali! Saya juga ada masalah penting yang ingin ditanyakan, bisakah kamu tenang sebentar di mulutku? Kalau begitu, pelayan rendahan ini ingin bertanya.. Narberal-sama, apakah pelayan rendahan ini akan menuju bahaya? Apakah akan dimakan?"
"Karena kamu kelihatannya adalah binatang peliharaan Ainz-sama, tentu saja tak ada yang berani memakanmu tanpa izin dalam situasi apapun. Jangan khawatir aku akan menyampaikan hal itu kepada semuanya."
Wajah Ainz tidak bergerak, tapi dia sedang tersenyum. Kelihatannya setelah mereka berdua bekerja sama di E-Rantel, hubungan mereka sudah meningkat.
"Bagus. Kalau begitu ayo, Albedo."
"Ya."
Dengan dilihat oleh Narberal dan Hamusuke, Ainz bersama Albedo menuju arah Shalltear.
"Melihat mayat-mayat orang-orang ini, bawahan anda yang setia ini teringat apa yang anda sebutkan di aula Takhta, bukankah kita harus mengambil mayat-mayat dari pria dan wanita yang dimusnahkan oleh Ainz-sama tadi malam?"
"Tentang itu.."
Dia akan mengulang apa yang dia katakan kepada Narberal tadi malam, bahwa perlu untuk menunjukkan mereka sebagai pelaku dari insiden ini, namun dia disela oleh Albedo.
"Ketika bertarung melawan Ainz-sama, mereka mungkin telah memperoleh beberapa informasi. Karena ada magic yang bisa membangkitkan yang tewas, bukankah kita seharusnya mengambil mayat-mayat tersebut untuk menghindari resiko itu? Ataukah anda memiliki alasan tertentu?"
Ainz berhenti bernafas. Tidak, dia tak pernah bernafas sejak awal.
Apa yang Albedo katakan memang tepat.
...Sialan.
Magic untuk membangkitkan yang telah tewas ada di dunia ini. Itu artinya ada cara yang lebih bagus daripada otopsi untuk memperoleh informasi yang lebih akurat dan detil.
Ainz mengingat kembali kejadian tadi malam. Identitasnya yang sebenarnya, nama Nazarick dan juga kemampuan Narberal. Orang-orang itu menjadi hati-hati terhadap fakta ini dan terutama wanita tersebut adalah berita buruk baginya.
Kesalahan yang sangat parah yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan mengaku salah.
Dia hanya bisa berharap bahwa tidak ada individu yang mampu menggunakan magic resurrection disini. Namun, dari informasi yang didapat dari Sunlight Scripture, kelihatannya ada beberapa orang yang mampu menggunakannya di Slane Theocracy. Terlebih lagi, ada kemungkinan besar bahwa peringkat teratas dari petualang juga bisa menggunakannya. Mereka yang berada pada eselon yang lebih tinggi dari pemerintah juga bisa dengan sembunyi-sembunyi memiliki individu yang dapat menggunakan magic untuk menghidupkan kembali.
Dengan magic tersebut, ketika mereka memutuskan bahwa yang telah tewas memiliki informasi yang penting, mereka yang berada di posisi tertinggi E-Rantel akan sangat mungkin menemukan orang yang bisa menggunakan magic resurrection. karena mereka tahu masalah ini cukup buruk dan menghebohkan E-Rantel, mereka yang berada di eselon yang lebih tinggi juga pasti ingin menggali informasi yang lebih detil.
Ainz merasa jantungnya yang memang tak ada berdetak sangat keras.
Apa yang harus kulakukan?
Tanpa bertanya, mereka hanya perlu mengambil mayat-mayat itu. Namun, siapa yang harus diperintahkan untuk pergi?
Ainz mengatakan kepada Narberal untuk mengabaikan mayat-mayat itu pada awalnya. Apakah dia harus mengatakan kepadanya bahwa itu adalah kesalahan?
...Tidak, itu tidak boleh dikatakan.
Karena situasi ini kita masih tidak tahu mengapa Shalltear mengkhianati kita, Aku seharusnya menghindari perkataan yang bisa merendahkan kesetiaan mereka. Di waktu seperti ini, lebih baik untuk tidak memberi perintah dalam keadaan panik.
Ainz merasa bahwa dia bisa berempati kepada pimpinan perusahaan yang menolak untuk mengakui kesalahannya, dan memutuskan untuk berdoa dalam hati.
"...Apa yang kamu katakan memang benar. Namun aku memiliki alasan tertentu untuk mengabaikan mayat-mayat tersebut. Tenang saja, semuanya masih dalam perhitunganku...Selain dari masalah pengkhianatan Shalltear."
"Jadi begitu! Seperti yang diduga dari Ainz-sama. Pikiran hamba sudah diantisipasi sejak lama oleh Ainz-sama. Saya sudah terlalu banyak bicara...maafkan saya. Ngomong-ngomong, mengapa Ainz-sama tidak menggunakan magic revival sama sekali? Ketika mengumpulkan informasi, seharusnya bisa dilakukan kepada yang telah meninggal."
"..Oh?"
Ainz mengeluarkan eksklamasi yang diluar nada.
"Apakah aku tidak menyebutkan ini sebelumnya? Jadi apakah kamu sudah mendengar percobaan healing Demiurge?"
"Ya saya sudah mendengar. Percobaan itu termasuk memotong anggota badan, lalu mengaplikasikan percobaan magic pengobatan pada area yang terpotong?"
"Benar. Biar aku tanya sekali lagi. Apakah kamu tahu dimana magic resurrection harus diaplikasikan?"
"Bukan kepada mayat?"
"..Tidak, Ah, seharusnya tidak?"
Baik Albedo dan Ainz jatuh ke dalam pemikiran yang dalam ketika kesadaran terlihat jelas di mata Albedo.
"Ah, saya salah. Ainz-sama berkata benar - bukan pada mayat, tapi pada jiwa!"
"Benar sekali. Dalam percobaan Demiurge, anggota tubuh yang terpotong akan menghilang, lalu tumbuh lagi dari badan. Oleh karena itu di dalam situasi dimana magic yang dirapalkan kepada jiwa, apa yang akan terjadi pada mayatnya?"
Di YGGDRASIL, ada empat metode berbeda dalam membangkitkan kembali yang bisa dipilih dengan menukarkan experience point...
Tipe pertama adalah membangkitkan di tempat. Tipe kedua adalah membangkitkan di pintu masuk dungeon. Tipe ketiga membangkitkan di kota yang aman terdekat. Akhirnya, tipe keempat membangkitkan di tempat tertentu, seperti guild.
Jadi magic resurrection macam apa yang ada di dunia ini?
Tak perlu dikatakan, yang paling ingin dihindari adalah tipe keempat, yang mana akan membangkitkan mereka kembali ke titik respawn. Jika titik respawn Nigun adalah di Slane Theocracy, maka itu sama dengan menghidupkan musuh yang memegang informasi penting. Ainz akan melakukan hal yang bodoh jika melepaskan macan kembali ke gunung.
Oleh karena itu, tidak mungkin untuk bisa melakukan percobaan magic resurrection. Ini adalah hasil yang bisa merugikan diri sendiri.