Seorang anak kecil yang terpikirkan ide nakal -- Shalltear tersenyum seperti itu. Sebas juga tersenyum seperti biasa, tapi lebih dalam daripada biasanya.
"Kamu ingin melawan keinginan Ainz-sama?"
"Bercanda, bercanda, hanya bercanda, jangan membuat wajah menakutkan seperti itu."
"Shalltear...rasa penasaran bisa membunuh kucing. Apa yang harus kita lakukan adalah menunggu dengan tenang, sampai ketika Ainz-sama mau menceritakannya kepada kita."
"Kamu benar sekali... kalau begitu, apakah mangsanya memakan umpan?"
Topik yang tiba-tiba berubah tidak membuat Sebas berkata apapun lagi, dan memberikan jawaban langsung:
"Ya, umpan, tersangkut dan masuk ke dalam. Yang hanya perlu kita lakukan adalah menariknya saja."
Setelah sedikit mengangguk, Shalltear menjilat bibirnya dengan senang, matanya yang merah berkilauan tidak wajar.
Sebas yang langsung mengerti mengapa Shalltear menunukkan emosi seperti itu, memutuskan ini adalah kesempatan yang bagus untuk menyampaikan permintaan Solution:
"Mengenai ini, ada sesuatu yang ingin aku minta pada Shalltear."
"...Apa itu?"
Sambil membayangkan apa yang akan terjadi dan menenggelamkan diri dalam kegembiraan, Shalltear disela dan berkata dengan suara yang tidak senang. Sebas melanjutkan dalam sikap yang santun:
"Pengemudi dari kereta ini, bisakah anda memberikannya ke gadis ini?"
"...Apakah dia orang yang tidak penting?"
"Ya, dia hanya budak catur."
Shalltear menutup matanya dan jatuh ke dalam renungan yang dalam ketika dia mendengar permintaan ini. Mempertimbangkan seluruh kemungkinan, dia kelihatannya menemukan jawaban dan mengangguk:
"Kalau begitu tidak apa. Dia mungkin tidak terasa enak meskipun aku hisap darahnya."
"Saya sangat berterima kasih, terima kasih atas kebaikan anda, Shalltear"
"Terima kasih, Shalltear-sama."
"Ah, itu bukan hal yang besar. Tidak usah disebutkan."
Shalltear tersenyum manis kepada Solution, tidak diduga dia bisa memiliki ekspresi yang hangat seperti itu. Setelah itu, Shalltear kembali ke dirinya yang semual dan menatap Sebas:
"Aku salah ucap tadi, jadi kita impas."
"Saya mengerti...saya tak pernah terpikir Shalltear akan melakukan hal sebodoh itu. Anda hanya bergura tadi ya kan?"
"Benar sekali, kamu benar. Jika Sebas mengatakan hal yang sama, aku akan mengira kamu juga bercanda. Aku akan mengirimkan bawahanku untuk mengawasimu tanpa bilang, memotong anggota tubuhmu jika kamu menunjukkan tanda berkhianat apapun dan menyeretmu ke depan Ainz-sama dengan rantai."
"Aku tidak sekeji dirimu, Shalltear."
"Benarkah? Itu membuatku lebih curiga pada kesetiaanmu--aku kira kamu pasti akan melakukan itu, ya kan?"
Shalltear dan Sebas saling menatap dengan kegembiraan yang senyuman.
"Lagipula, aku sangat menyukai gadis yang manis. Memberikan dia kepada Solution adalah kegembiraan tersendiri---"
"--Kalau begitu, bagaimana kamu akan menangkap mereka? Dengan mantra seperti [Paralyze] atau [Bind Person]?"
Sebelum menuju E-Rantel, Ainz memberikan Sebas perintah untuk "menangkap manusia yang mengetahui tentang martial arts atau magic, tapi lakukan itu kepada kriminal yang tidak akan menyebabkan masalah meskipun mereka menghilang." Jadi sebagai bagian dari rencana, Sebas dan Solution memainkan peran sebagai putri orang kaya yang manja dan kepala pelayan yang membersihkan kekacauannya, menunggu dengan sabar seekor ikan seperti Zach untuk menggigitnya.
Tugas Shalltear adalah menggunakan ikan ini untuk menarik segerombolan ikan dibelakangnya.
"Itu tidak mungkin, aku tak mau serepot itu. Ainz-sama bilang tidak apa merubah mereka menjadi budak setelah menghisap mereka hingga kering, tapi kita harus menangkap mereka. Tetapi, menyelidiki satu persatu akan memakan waktu yang banyak, jadi hisap saja mereka semua hingga kering."
Sebas tidak berkata 'oh begitu', dan hanya mengangguk. Tapi sekarang, dia harus mengakui pilihan Shalltear membuatnya tidak tenang. Dengan penilaian ini, Sebas harus mengutarakan pemikirannya:
"Dari sudut pandang ini, Demiurge-sama adalah pilihan yang lebih baik. Mirip dengan nafas Aura-sama, dia bisa mengendalikan kemauan lainnya dengan bebas."
Demiurge memiliki skill spesial [Domination Curse], teknik mengendalikan pikiran yang sangat kuat. Di dalam misi yang memerlukan untuk menangkap target, akan sangat efektif.
"....Huh?"
Shalltear tiba-tiba membuat suara nada rendah yang tidak bisa dipercaya.
Suasana di dalam kereta menjadi berat, diselimuti oleh udara yang dingin.
Bahkan kuda-kuda yang menarik kereta merasakan itu, dan membuat kereta berguncang keras. Vampire-vampire yang duduk di kedua sisi Shalltear berubah menjadi lebih pucat daripada Solution, yang berada di samping Sebas, yang gemetar. Bahkan Sebas yang berada di level yang sama dengan Shalltear merasa merinding.
Niat membunuh dari Guardian Floor yang terkuat di Nazarick. Rasa bermusuhannya mengatakan bagaimana perselisihannya dengan Aura hanyalah main-main. Jika ada sebuah langkah yang salah dalam menghadapi ini, itu pasti akan membuat sebuah percikan pertarungan hingga mati.
Shalltear, yang membawa suasana di dalam kereta hingga titik beku, membuat matanya sepeti haus darah. Menyebar dari pupilnya yang merah, seluruh matanya berubah merah.
"Sebas---Bisakah kamu katakan sekali lagi? Ataukah dragonian sepertimu ingin menggunakan bentuk---"
Mata yang benar-benar merah bergerak:
"--Dan bertarung hingga mati seperti ini?"
"Saya salah ucap, maafkan saya. Saya hanya merasa tidak enak, akan sangat bagus jika [Blood Frenzy] anda tidak diaktifkan."
Shalltear menjawab Sebas dengan diam.
Sebas bisa tahu bahwa momen diamnya berarti dia merasa tidak enak akan dirinya juga.
Di YGGDRASIL, job yang kuat akan diberikan kelemahan dan handicap agar bisa menyeimbangkan game. Salah satu dari sekian banyak handicap yang diberikan kepada Shalltear adalah [Blood Frenzy], semakin banyak darah yang menyelimuti tubuhnya, semakin kuat hasratnya untuk membantai jadinya. Meskipun kekuatan tempurnya akan meningkat, itu ditukar dengan harga kehilangan kendali otaknya.
Ainz memilih Shalltear, yang mungkin akan mengabaikan perintah atau bahkan kehilangan kendali, untuk misi ini dengan menggunakan proses eliminasi.
Albedo harus melindungi Great Tomb of Nazarick, sedangkan sisa dua guardian lain --- Shalltear dan Cocytus -- jika diamati dari kejauhan, Shalltear lebih mirip dengan manusia.
Karena ini, Shalltear melakukan tarik nafas dalam-dalam. Dia kelihatannya sedang meredakan kemarahannya, dan di waktu yang sama menekan rasa tidak enak di hatinya.
Setelah nafas yang terakhir, dan dalam, Shalltear kembali kepada ekspresinya yang normal -- seorang gadis yang menggoda dan bernafsu -- dan matanya kembali ke warna biasanya.
"...Kesimpulannya, mengapa mengubah menjadi budak setelah kita menghisap darah mereka, jadi itu akan lebih sederhana. Tidak perlu membawa mereka hidup-hidup, Ainz-sama mengatakan ini sebelumnya. Dan juga, aku pasti akan menekan [Blood Frenzy]"
Dengan menghisap seluruh darah mereka, vampire bisa merubah target mereka menjadi undead tingkat rendah yang sangat patuh kepada tuan mereka. Vampire-vampire hanya bisa membuat vampire yang lebih rendah dengan kecerdasan yang berada di bawah milik mereka, tapi Shalltear bisa membuat Vampire dengan kecerdasan manusia.
Meskipun ada batas berapa banyak vampire yang bisa dia buat, Jika hidup atau mati tidak masalah, Shalltear juga bisa dikatakan adalah pemburu yang hebat...
"Benar sekali, kamu tidak perlu berkata apa-apa lagi, aku pasti akan menyelesaikan misi Ainz-sama dengan mulus. Aku akan membuat Ainz-sama memujiku seperti 'Bagus sekali Shalltear, kamu adalah budakku yang paling penting', lalu berkata 'Kamu adalah yang paling cocok berada di sisiku'."
"Maafkan pemikiranku yang dangkal."
Itu adalah pemikiran sebenarnya dari Sebas, selain dari meminta maaf kepada Shalltear karena ketidak sopanannya, dia menunjukkan permintaan maafnya untuk orang lain.
"Aku tidak sadar ucapanku juga tidak sopan terhadap Ainz-sama yang mengutus anda, aku minta maaf. Maafkan aku yang membuat anda menjadi tidak enak."
Selanjutnya, dia menundukkan kepalanya dan minta maaf kepada Solution dan para vampire juga -- saat ini, ada getaran hebat pada kereta, dan ringkikan kuda yang menarik kereta.
"...Kereta kelihatannya sedang berhenti."
"Memang benar."
Membayangkan tuannya memuji dirinya setelah menyelesaikan misi, Shalltear yang tenggelam dalam kebahagiaan kembali sadar. Dia tersenyum seperti gadis nakal yang merencanakan gurauan sementara Sebas tersenyum kepadanya sambil mengusap janggutnya.