Merasa Ainz memiliki hal yang dia tidak ingin bicarakan, tak ada yang menekannya dan akhirnya menjadi terdiam semua. Sangat sepi sekali seakan hanya mereka saja di dunia ini. Ainz mengangkat kepalanya pelan dan melihat ke arah langit malam yang penuh bintang.
"Ketika aku masih lemah, aku diselamatkan oleh seorang paladin yang berpakaian putih semua, yang menggenggam pedang dan perisai di tangan. Dia memperkenalkanku kepada Empat orang anggota lainnya. Termasuk aku, kami semua berenam. Segera setelah itu, tiga orang anggota lainnya yang lemah sepertiku bergabung, dan sembilan orang dari kita membentuk tim yang asli."
"Oh---"
Dengan suara retakan dari api unggun, seseorang mendengus. Tapi Ainz mengabaikannya dan melanjutkan "Original Nine" (sembilan yang asli) dari guildnya Ainz Ooal Gown.
"Mereka adalah sekelompok orang yang istimewa. Paladdin, Swordmancer, Priest, Bandit..Gelap, Ninja bersenjata dua, Bandit bersenjata Dua, Sorcerer, Koki, Penempa..adalah teman-teman yang tak tergantikan. Kami mengalami petualangan yang tak terhitung, aku masih tidak bisa melupakan hari-hari itu."
Berkat mereka, dia belajar apa teman itu. Dia berpikir dia akan diabaikan di YGGDRASIL pula, tapi kenyataannya berbeda, mereka adalah teman yang sempurna yang mau mengulurkan tangan. Saat mereka pelan-pelan meningkatkan jumlah anggota, mereka mengalami hidup yang menakjubkan melewati susah dan senang.
Itulah kenapa guild Ainz Ooal Gown adalah harta yang penting bagi Ainz. Bahkan jika dia harus merelakan segalanya dan menghancurkan dunia, dia ingin melindungi warisan mereka.
"Anda akan menemukan teman-teman seperti mereka lagi suatu hari nanti."
Hiburan Ninya membuat Ainz mengecam keras:
"Takkan ada lagi hari seperti itu."
Suaranya penuh dengan rasa permusuhan. Kaget atas ucapannya sendiri, Ainz berdiri pelan-pelan:
"..Permisi..Nabel, aku akan makan di sebelah sana."
"Saya akan bergabung dengan anda."
"Oh begitu... mau bagaimana lagi jika itu adalah masalah kepercayaan."
Peter merasa kasihan, tapi tidak mencoba untuk membujuknya untuk tetap tinggal.
Meskipun Ninya terlihat depresi, Ainz masih memutuskan untuk tidak mengatakan apapun kepadanya. Hanya berkata 'Aku takkan memasukkannya dalam hati' sudah cukup.
Keduanya terlihat makan malam di sudut dimana tali diikatkan. Ketika seseorang yang tadi ada disini, yang lainnya akan membicarakannya. Terutama karena subyek tersebut adalah fokus perhatian, itu hal yang biasa.
Saat percakapan mereka berakhir sebentar dan semuanya menjadi diam, api unggun mengeluarkan retakan. Ninya melihat percikan api yang menghilang dan muncul dengan sendirinya:
"...Kurasa aku mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya."
"Kita tidak tahu apa yang akan terjadi sebelumnya."
Dyne mengangguk kuat sementar Peter melanjutkan:
"Mungkin mereka semua terbunuh. Orang yang kehilangan seluruh teman mereka dalam pertempuran akan bereaksi seperti itu."
"Itu adalah sesuatu yang...tak tertahankan. Bahkan jika kita menghabiskan hidup di tepi jurang kematian, kehilangan teman adalah..."
"Kamu benar, Lukeluther. Aku ceroboh dengan ucapanku."
"Kamu tak bisa mengambil kembali ucapan yang telah kamu katakan. Jadi kita harus melakukan sesuatu untuknya agar merubah pikirannya tentang kalimat itu."
Ninya merasa depresi dan menyebutkan dengan pelan:
"Aku tahu bagaimana rasanya kehilangan teman, mengapa aku tidak memikirkan dulu untuk berada pada posisinya?"
Tapi tak ada yang menjawab ini. Dalam keheningan, api itu retak dan mengeluarkan percikan lagi. Untuk merubah suasana yang berat ini, Nfirea dengan hati-hati berkata:
"...Momon-san sangat menakjubkan hari ini."
Seperti menunggu kalimat ini, Peter menambahi:
"yeah, aku tidak mengira dia akan semenakjubkan itu. Membelah ogre menjadi dua dengan sekali serang..."
"Itu mengagumkan."
"Mengalahkan seorang ogre dengan satu kali serangan itu menakjubkan, tapi seberapa hebat kemampuannya hingga bisa membelah jadi dua seperti itu dengan sekali sabetan?"
Menjawab pertanyaan Nfirea yang kebingungan, anggota Sword of Darkness melihat satu sama lain.
Pemuda yang terkenal seperti Nfirea tidak hanya lahir dengan innate talet, dia juga seorang Magic Caster yang istimewa. Dia memiliki bakat yang membuatnya bisa bersinar terang di masa depan, tapi tak ada warrior yang mempunyai level yang sama dengannya, jadi sulit baginya untuk mengerti seberapa kuat Ainz sebagai seorang warrior.
Peter memberikan penjelasan sederhana pada Nfirea:
"Biasanya, pedang besar digunakan untuk memberikan luka berat benda tumpul, tapi dia benar-benar menggunakannya untuk membelah musuh. Sulit sekali membelah orang besar sepeti itu dengan satu tangan... tapi ada pengecualian."
Nfirea terlihat takjub dengan penjelasan Peter. Tapi merasa takjub tidaklah cukup hebat, jadi Peter menyebutkan nama untuk perbandingan:
"Jujur saja, kurasa Momon-san telah berada pada level yang sama dengan Kapten Prajurit Kingdom."
Nfirea membuka mata terkaget.
Dia akhirnya mengerti level apa penilaian Sword of Darkness pada Ainz.
"..Maksudmu dia setara dengan petualang setingkat adamantium.. atau tingkatan yang lebih tinggi dari petualang, legenda hidup dan berada di puncak kekuatan manusia, ya khan?"
"Benar sekali."
Peter mengangguk pelan. Nfirea melihat anggota Sword of Darkness yang lain, mereka semua mengangguk setuju. Nfirea tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Adamantium adalah logam ajaib yang dibuat dengan teknik yang paling maju. Itu adalah puncak dari piramida petualang dan hanya ada sedikit jumlahnya. Baik Kingdom dan Empire hanya memiliki dua tim yang berhasil mencapai level itu. Kemampuan mereka mencapai level tertinggi dari manusia dan mereka adalah pahlawan sesungguhnya.
Dan Ainz bisa menandingi orang-orang seperti mereka.
"Menakjubkan.."
Kalimat itu penuh dengan pujian.
"Mulanya...ketika kita pertama kali bertemu, aku iri dengan armor full body yang kelihatannya mewah pada Momon-san meskipun dia adalah petualang dengan medali tembaga yang paling rendah. Tapi sejak aku melihat kekuatannya yang pantas dengan armornya, aku yakin dia sangat layak. Dia.. Momon-san yang memakai armor full body cocok dengan kemampuannya juga. Aku iri atas kekuatannya..."
Peter si warrior tidak mengenakan armor full body, tetapi equipment yang lebih lemah yang diketahui sebagai chain mail. Ini bukanlah equipment pilihannya, tapi armor terbaik yang bisa dia beli dengan anggarannya.
"Tidak apa, Peter pasti bisa membeli full body mail yang istimewa di masa depan."
"Ya, jika kamu mengharapkan kekuatan semacam itu, kamu harus bekerja keras mencapai tujuanmu. Kamu seharusnya bersyukur seberapa beruntungnya kamu, kamu bisa meraih tujuan yang ingin kamu raih."
"Ninya benar, jadikan Momon-san tujuanmu dan berusahalah menuju itu. Kami akan membantumu, jadi ayo bekerja keras bersama-sama."
"Benar sekali! Bekerja keras selangkah demi selangkah! Melihat tampilan Momon-san, dia pastinya menghabiskan waktu latihan yang lebih lama darimu!"
Kalimat Dyne mengangkat keraguan Nfirea.
"Apakah kalian pernah melihat Momon-san dibalik penutup kepalanya?"
Ainz tidak melepas penutup kepalanya setelah bertemu Nfirea, bahkan saat makan. Mereka tidak tahu bagaimana dia minum air.
"Ya kami tahu. Itu adalah wajah yang normal.. tapi bukan dari sekitar sini, dia memiliki rambut hitam dan mata seperti Nabel-san."
"Ternyata begitu... apakah dia pernah menyebutkan negara mana dia berasal?"
Anggota Sword of Darkness saling melihat, merasa bahwa Nfirea sangat peduli pada masalah ini.
"kami tidak bertanya sedetil itu.."
"Begitukah..Ah, tidak, jika dia berasal dari negara yang jauh, potion yang dia pakai mungkin berbeda dengan yang biasanya dipakai di daerah ini. Sebagai seorang farmasist aku sangat tertarik dengan hal itu."
"Ternyata begitu... Memang benar, dia dan Nabel-chan kelihatannya berasal dari tempat yang sama, tapi tampilan mereka sangat jauh berbeda... dia tidak termasuk pria yang tampan. Apakah ada yang suka dengannya?"
"Tampilan bukan apa-apa, karena dia terlihat kuat pasti ada gadis yang jatuh hati padanya."
Memang benar, pria yang kuat sangat terkenal karena ada banyak monster di dunia ini dan manusia termasuk ras yang lebih rendah. Terangsang oleh insting mereka, kebanyakan wanita akan lebih memilih pria yang kuat.
"Hah... Apakah cintaku akan menuai hasilnya.."
"Tidak mungkin. kelihatannya tidak ada tanda akan mengeluarkan hasilnya sama sekali."
Ninya teringat reaksi Narberal dan menjawab dengan senyum yang aneh.
"Tidak mungkin. Lagipula, aku harus mengejarnya. Aku harus proaktif agar bisa berhasil. Dia benar-benar cantik okay? Jika dia memperlakukan lebih ramah, aku akan meraih kemenangan dalam hidup ini."
"..Dia memang sangat cantik..."
Dyne mengatakannya dengan ekspresi yang berat dan tahu Nfirea terlihat tidak tenang.
"Nfirea-san, apakah ada masalah?"
"Ah, tidak, bukan apa-apa..."
"Eh?" Lukeluther membuat senyum jahat dan berkata: "Apakah kamu jatuh hati pada Nabel-chan?"
"Tidak!"
Nfirea menjawab dalam suara keras yang tidak perlu. Reaksi tegang yang membuat Peter merasa tidak nyaman untuk terus bertanya dan mengendurkan ketegangan:
"Lukeluther, itu keterlaluan. Berpikirlah sebelum bicara."
Setelah Lukeluther minta maaf dengan sungguh-sungguh, Nfirea terlihat bingung, tidak bagaimana harus bereaksi kepada permintaan maafnya:
"Tidak, bukan seperti itu. Aku merasa tidak tenang.. apakah Momon-san setenar itu?"
"...Tampang itu lain, dengan kekuatannya, kemungkinan dia menjadi tenar sangat tinggi. Dan dari wujud armor dan pedangnya, dia mungkin orang kaya..."
"Ah..."
Nfirea terlihat murung, Peter bertanya dengan nada seperti seorang senior yang peduli pada juniornya:
"Apakah ada hal yang membuatmu resah?"
Nfirea ragu-ragu berbicara dan mulutnya terbuka dan tertutup seperti ikan koki. Peter dan lainnya tidak menekannya, mereka tidak aan memaksa jika dia tidak ingin mengatakannya. Segera setelah itu, Nfirea menguatkan diri dan membuka bibirnya yang berat...
"Erm... Karena aku tidak ingin orang yang aku sukai di desa Carne jatuh hati kepada Momon-san."
Merasa emosi di belakang kalimat tersebut, Sword of Darkness tersenyum barengan.
"Baiklah kalau begitu, biarkan kakakmu mengajari yang lebih muda beberapa trik--"
Peter memberikan Lukeluther pukulan, membuatnya berteriak dengan aneh. Kelompok Sword of Darkness mengabaikan ekspresi kesakitannya dan meneruskan menghibur Nfirea yang kaku. Di bawah sorotan cahaya api unggun, pemuda itu akhirnya tersenyum.