"Aku sudah dapat sampel DNA nya." ucap Astha sambil duduk berseberangan dengan Prasaja.
"Bagus. Apa yang kamu bawa?"
"Potongan rambut."
"Ya sudah tunggu sebentar. Kita langsung ke rumah sakit saja." ucap Prasaja.
"Iya." jawab Astha singkat.
Sampai sekarang keduanya masih terlihat kaku. Belum bisa leluasa saat bicara atau sekedar bersendau gurau misalnya.
"John, siapkan mobil." ucap Prasaja.
"Ikut saja denganku." celetuk Astha yang menyuruh Ayahnya untuk pergi bersamanya. Prasaja tentu merasa ada perkembangan pada hubungan mereka berdua. Tapi rasa bahagianya itu ia tutupi dengan berpura-pura menampilkan wajah datar. Sedatar Astha.
"Tidak usah. Rumahmu sangat jauh. Kasihan kalau kamu nanti harus mengantarkan Ayah pulang dulu. Sebaiknya Ayah bawa mobil sendiri saja." ucap Prasaja.
"Oh ya sudah." jawab Astha singkat. Keduanya lalu pergi dengan mobil yang berbeda.
"Tuan Astha, kita mau ngapain sih sebenarnya?" tanya Rafelo.